fbpx

Terbitkan buku lebih cepat HANYA 1 BULAN? Dapatkan fasilitas VIP ini secara GRATIS! Klik di sini

Menuju Karya Ilmiah dalam Jurnal Bertaraf Internasional

karya ilmiah

Peningkatan mutu akademik dan kualitas pembelajaran di perguruan tinggi sangat diperlukan. Selain itu juga diperlukan peningkatan atmosfir akademik. Peningkatan dapat melalui kualitas penelitian dosen dan mahasiswa untuk publikasi International. Hal ini sangat diperlukan untuk mendorong kreativitas baik mahasiswa maupun dosen untuk meningkatkan wawasan keilmuaan. Serta memupuk bakat membuat karya ilmiah sejak dini dan membuka wawasan global melalui pencarian referensi dari berbagai sumber, seperti Jurnal Internasional.
Kreativitas, gagasan, kemampuan akademik dosen perlu dibangun demi atmosfir penelitian di lingkungan institusi. Sehingga, pada akhirnya dapat memacu dosen untuk meneliti, menulis dan mempublikasikan hasil penelitiannya di forum ilmiah international. Hasil tersebut bisa berupa jurnal atau karya ilmiah maupun presentasi pada pertemuan ilmiah bertaraf internasional.

Jurnal ilmiah merupakan sumber informasi utama yang penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Sayangnya hingga kini di Indonesia masih sedikit menghasilkan jurnal atau karya ilmiah international bereputasi yang terindeks oleh Thomson Reuters. Jurnal-jurnal ilmiah yang dikelola oleh perguruan tinggi di Indonesia ternyata masih mengalami kesulitan untuk ditingkatkan menjadi jurnal internasional. Salah satu kendala yang dihadapi terutama di kualitas dan pembiayaan.

Tidak mudah membuat sebuah karya ilmiah menjadi jurnal internasional. Umumnya, adalah dengan memasukkan jurnal ke dalam situs Scopus, yang merupakan situs web database abstrak dan sitasi terbesar dengan data bersumber dari literatur-literatur yang dievaluasi oleh peer. Agar bisa ditingkatkan menjadi jurnal internasional, Editor harus betul-betul pilihan, misalnya jurnal internasional ITB JournalofScience, naskah yang masuk datang dari peneliti di berbagai negara dan diperiksa kelayakannya oleh para editor. Para editor tersebut tidak hanya dari Indonesia saja. Ada sekitar 20 editor yang tersebar di Indonesia dan berbagai negara.
Salah satu cara agar jurnal nasional mendapatkan pengakuan dunia sebagai jurnal bereputasi International adalah dengan mendaftarkan jurnal tersebut ke indeks Scopus.

Selain itu, ada cara lain agar jurnal nasional mendapatkan penghargaan International yaitu dengan dengan memenuhi sejumlah persyaratan yang terdapat di pasal 12 Permendiknas no. 22 Tahun 2011, tentang Terbitan Berkala Ilmiah yang bunyinya adalah terbitan Berkala ilmiah yang mendapat predikat akreditasi A dapat memperoleh penghargaan bertaraf internasional apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a) Ditulis dalam salah satu bahasa resmi perserikatan bangsa bangsa.
b) Memuat artikel yang berisi sumbangan nyata bagi kemajuan suatu disiplin ilmu yang banyak diminati ilmuwan sedunia.
c) Penerbitan dikelola secara terbuka dengan melibatkan dewan penyunting dari berbagai penjuru dunia, dan penilaian artikelnya menggunakan sistem penelaahan oleh mitra bebestari internasional secara anonim.
d) Penyumbang artikel merupakan pakar berspesialisasi yang berasal dari pelbagai negara.
e) Dilanggan oleh pelbagai lembaga dan atau pakar dari berbagai negara.
f) Terliput dalam daftar atau indeks yang diterbitkan oleh lembaga pemeringkat bertaraf internasional.
Jurnal dapat dikatakan sebagai jurnal internasional harus mempunya kriteria umum dari Jurnal International sesuai kriteria yang diberikan oleh pihak Dikti dari Kemendikbud. Kriteria tersebuta adalah sebagai berikut:
a) Bahasa yang digunakan adalah bahasa PBB (Inggris, Perancis, Spanyol, Arab, Cina)
b) Pengelolaan naskah sedemikian rupa sehingga naskah yang diterima cepat terbit (rapidreview) dan ada keteraturan terbit
c) Jurnal berkualitas (prestisius), bisa dilihat dari daftar penelaah naskahnya dan Editorial Board-nya yaitu pakar di bidangnya dalam dan luar negeri.
d) Dibaca oleh banyak orang di bidangnya, bisa dilihat dari distribusi/peredarannya (circulation).
e) Menjadi acuan bagi banyak peneliti (citation).
f) Tercantum dalam CurrentContent dan sejenisnya.
g) Artikel yang dimuat berkualitas, bisa dilihat dari kemutakhiran topik dan daftar acuannya.
h) Penyumbang artikel/naskah berasal dari banyak negara
i) Penelaah berasal dari banyak negara yang terkemuka di bidangnya.
j) Menawarkan off-prints/reprints.
k) Terbit teratur sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
l) Penerbitan jurnal tidak terkendala oleh dana.
m) Bukan jurnal Jurusan, Fakultas, Universitas atau Lembaga yang mencerminkan derajat kelokalan. Seyogyanya diterbitkan oleh himpunan profesi.
n) Memberi kesempatan penulis artikel membaca contoh cetak
o) Artikel yang dominan (kalau bisa > 80%), berupa artikel orisinil (hasil penelitian), bukan sekadar review atau ulasan.
p) Kadar sumber acuan primer >80%, derajat kemutakhiran acuan >80%.
q) Tersedia Indeks di setiap volume.
r) Ketersediaan naskah tidak menjadi masalah. Angka penolakan ±60%

Tujuan publikasi International adalah untuk menjalin kerjasama dengan peneliti mitra di luar negeri, membina penelitian khususnya dalam meningkatkan kualitas penelitian dosen dengan menciptakan wahana dan suasana kondusif antar peneliti, mewujudkan akuntabilitas penelitian yang dilaksanakan dosen, dan meningkatkan kemampuan dan budaya meneliti dan menulis hasil penelitian dari kalangan dosen pada jurnal bertaraf international.

Oleh karena itu, untuk mengantisipasi kelemahan peneliti dalam mendesminasikan atau mempublikasikan hasil penelitiannya pada jurnal bertaraf internasional maka perlu dilakukan pendampingan tenaga ahli dalam penulisan paper, pemilihan jurnal sesuai dengan bidang dan hasil penelitiannya dalam jurnal internasional dan bagaimana cara untuk men-submit-kan artikel tersebut ke jurnal International.

Sumber:

Daftar Jurnal Indonesia Terindex SCOPUS per JUNI 2015 (Active=19)


http://www.kopertis12.or.id/2010/12/05/kriteria-jurnal-internasional.html