Memahami peran penting mentor dalam karier dosen menjadi langkah awal yang baik. Terutama bagi Anda yang ingin sukses berkarier di dunia akademik. Memilih mentor dari kalangan dosen senior bereputasi bisa memberi banyak manfaat dalam jangka panjang.
Bicara mengenai mentor, masih banyak dosen muda di Indonesia yang mengabaikan hal ini. Sebab merasa mentoring menjadi sesuatu yang tidak wajib untuk dilakukan. Padahal, memiliki mentor (menjadi mentee) di kalangan dosen yang sudah sukses bisa memberi jalan untuk meraih kesuksesan yang sama.
Sebab dosen senior tersebut bisa berbagi tips sampai strategi dalam mengembangkan karier yang tepat di dunia akademik. Selain itu, ada lebih banyak dukungan lain bisa diberikan mentor tersebut. Apa saja manfaat memiliki mentor? Bagaimana cara mendapatkannya? Simak baik-baik informasi berikut, ya!
Secara umum, hubungan antara mentor dengan mentee adalah hubungan simbiosis mutualisme. Artinya, kedua belah pihak mendapatkan manfaat atau keuntungan. Hanya saja, keuntungan dari pihak mentor bukan keuntungan yang bersifat ekonomi.
Bagi para dosen yang bersedia menjadi mentor dalam karier dosen muda, maka bisa mendapatkan manfaat sebagai berikut:
Manfaat pertama yang didapatkan mentor ketika memberi bimbingan kepada mentee yang sesama dosen adalah bisa mengembangkan keterampilan. Paling utama adalah keterampilan dalam memberi bimbingan kepada juniornya.
Memberi bimbingan kepada junior ternyata tidak mudah, dibutuhkan keterampilan khusus. Salah satunya dengan praktik langsung untuk bisa memahami masalah yang dihadapi dosen di masa sekarang yang bisa jauh berbeda dengan era mereka ketika merintis karier. Hal ini membantu para mentor untuk mengasah keterampilan dalam memberi bimbingan, saran, dan dukungan dalam bentuk lainnya.
Manfaat kedua yang didapatkan mentor bagi dosen muda adalah mendapat ilmu pengetahuan maupun wawasan baru. Dosen di Indonesia dan di dunia tentu menyadari pentingnya terus mengupgrade ilmu dan wawasan yang dimiliki.
Sebab ilmu pengetahuan juga bisa usang sebagaimana aspek lain dalam kehidupan. Dosen senior yang sudah berpengalaman sekian puluh tahun bisa jadi kurang memahami perkembangan teknologi masa kini.
Namun, ketika bersedia menjadi mentor dalam karier dosen muda, akan ada pertukaran informasi, ilmu pengetahuan, dan wawasan berkaitan dengan teknologi terkini. Selain teknologi, hal-hal baru di era sekarang juga bisa dipelajari dan didapatkan dosen senior dari dosen muda yang dibimbingnya.
Manfaat berikutnya adalah memberi kepuasan kepada mentor karena bisa berkontribusi langsung dalam pengembangan komunitas, yakni komunitas kalangan dosen atau pemilik profesi dosen.
Bagi dosen profesional, punya andil dalam mendukung pengembangan reputasi dosen di Indonesia menjadi kebanggaan luar biasa. Sebab bisa mengukuhkan bahwa profesi dosen itu baik dan menjadi profesi yang tepat untuk ditekuni.
Oleh sebab itu, dosen yang bersedia menjadi mentor bisa berkontribusi langsung dalam membangun reputasi profesi dosen. Sebab prestasi dosen di bawah bimbingannya yang lebih baik menjadi bukti kontribusinya berdampak besar sehingga tidak ada anggapan dosen senior harus selalu lebih baik dari dosen muda.
Sementara di sisi mentee, para dosen muda yang mendapatkan mentor dari dosen senior juga mendapat banyak manfaat. Terutama dalam pengembangan karier akademiknya.
Berikut manfaat memiliki mentor bagi dosen:
Dosen di Indonesia tentunya membutuhkan support system untuk memaksimalkan kinerja akademiknya. Support system tidak hanya dari rumah, melainkan juga dari lingkungan tempat kerja. Salah satunya memiliki mentor dari kalangan dosen senior.
Dosen senior tersebut akan membantu memberi dukungan yang menyeluruh dalam pengembangan karier dan kinerja dosen muda sehingga dosen muda bisa mengakses berbagai informasi penting dari seniornya tersebut.
Sekaligus rutin memberikan motivasi untuk terus semangat menjalankan tri dharma. Tanpa adanya dukungan penuh dan motivasi setiap saat, dosen tentu mudah menyerah. Oleh sebab itu, memiliki mentor bagi dosen muda sangat penting.
Dosen muda yang memiliki mentor dari kalangan dosen senior bisa mendapatkan ilmu pengetahuan yang lebih kompleks dan mendalam. Sebab, sama-sama menekuni bidang keilmuan yang sama.
Keduanya memiliki waktu sharing lebih banyak dan bisa setiap saat sehingga bisa lebih mudah membahas berbagai topik terkait bidang keilmuan yang ditekuni tersebut. Hubungan ini membantu dosen mudah mendapat banyak ilmu.
Selain dari mentor, inilah 7 Cara Update Ilmu yang Cocok Diterapkan oleh Dosen.
Manfaat ketiga dari mentor dalam karier dosen muda adalah mampu meningkatkan produktivitas. Artinya, keberadaan mentor bisa membantu dosen lebih produktif menjalankan berbagai kewajiban akademik.
Semakin produktif dosen dalam menjalankan kewajibannya. Maka semakin mudah dan cepat kariernya menanjak naik. Hal ini terjadi, karena ada dosen senior yang membantu member arahan.
Sehingga dosen bisa mengetahui harus menjalankan tugas akademik mana saja dan bagaimana mengatur porsinya. Selain itu, mentor juga bisa membantu mengasah keterampilan dosen muda dalam menjalankan tugas akademik. Sehingga bisa lebih efektif dan efisien.
Dosen senior yang menjadi mentor juga bisa mendukung dosen muda masuk dalam berbagai kegiatan akademiknya. Misalnya direkrut menjadi tim penelitian, sehingga bisa memiliki riwayat menerima hibah sebagai anggota tim penelitian. Sekaligus memiliki riwayat publikasi, HAKI, dan luaran lain dalam penelitian tersebut.
Manfaat keempat dari proses mentoring tersebut adalah dosen muda bisa lebih mudah mengembangkan keahlian. Sebab metnor tersebut akan menjelaskan keterampilan apa saja yang perlu diasah dalam menunjang profesinya.
Sekaligus bagaimana cara mengasah keterampilan tersebut. Belum lagi dengan rekomendasi bahan bacaan, sumber informasi, platform penting yang bisa diandalkan dosen dalam mengembangkan karier, dan sebagainya.
Keahlian atau keterampilan dosen muda bisa lebih cepat berkembang. Hal ini membantunya menjalankan tri dharma dengan lebih baik dan lebih sigap. Sehingga bisa meraih banyak pencapaian, termasuk karier yang terus menanjak naik.
Manfaat berikutnya adalah membantumembangun jaringan bagi dosen muda. Dosen senior yang bersedia menjadi mentor dalam karier dosen muda akan berbagi tips dan strategi yang tepat. Termasuk membukakan jalan agar dosen muda memiliki jaringan luas.
Baik itu jaringan sesama rekan akademik maupun nonakademik, seperti praktisi dan pelaku di industri dan pemerintahan. Dosen senior tersebut tidak akan segan memperkenalkan dosen muda kepada semua jaringannya.
Sehingga menjadi penerus dari dosen senior tersebut dalam membangun hubungan baik ke semua pihak. Jaringan yang sudah dibantu pengembangannya oleh mentor bisa memberi manfaat besar dan jangka panjang bagi dosen muda.
Misalnya bisa lebih mudah mendapatkan mitra kolaborasi, baik dalam penelitian maupun publikasi ilmiah dan kegiatan akademik lain. Selain itu, jaringan yang luas membantu dosen muda mengakses lebih banyak informasi penting dan terbaru yang bermanfaat untuk karier akademiknya.
Lalu, siapa saja yang bisa menjadi mentor dalam karier dosen muda? Jawabannya tentu saja adalah kalangan dosen senior. Namun, bukan sekadar dosen yang memiliki pengalaman panjang melainkan juga memiliki reputasi baik dan pencapaian yang menginspirasi.
Misalnya, memilih dosen senior yang menjadi langganan penerima hibah penelitian maupun hibah lainnya. Contoh lain, memilih dosen senior yang belum mencapai 50 tahun sudah dikukuhkan menjadi Guru Besar.
Intinya, mentor untuk dosen muda adalah dosen juga yang lebih senior dan memiliki rekam jejak yang baik. Sehingga dosen muda bisa mendapat warisan ilmu, wawasan, dan keterampilan untuk meraih pencapaian yang sama baiknya atau bahkan melebihi.
Apabila Anda kesulitan menjangkau mentor dalam karier. Anda bisa mengikuti coaching clinic yang diselenggarakan oleh Dunia Dosen. Pelatihan hingga arahan intensif akan diberikan, bahkan sesi 1-on-1 akan Anda dapatkan apabila mengikuti sesi coaching ini. Mau ‘kan karier Anda berkembang dan kenaikan jabatan fungsional Anda lancar? Cek informasi lengkap Coaching Clinic dari Dunia Dosen.
Supaya lebih mudah untuk mendapatkan mentor dalam karier dosen Anda. Berikut beberapa tips dalam menentukan dosen calon mentor:
Tips yang pertama dalam memilih calon mentor akademik adalah memilih dosen berpengalaman. Kemudian dosen tersebut juga kompeten. Hal ini bisa dilihat dari rekam jejak, prestasi atau pencapaian selama menjadi dosen, akun media sosialnya, dan sebagainya.
Jadi, hindari hanya memilih dosen yang sudah belasan tahun mengajar. Sebab, Anda akan sulit mendapat bimbingan mengembagkan karier jika dosen senior tersebut kariernya juga berantakan.
Oleh sebab itu, kenali betul calon mentor tersebut potensial. Yakni sudah berpengalaman panjang di dunia akademik, punya karier cemerlang misalnya sudah menjadi Guru Besar, dan sebagainya yang menunjukan dosen tersebut kompeten.
Tips yang kedua untuk mendapatkan mentor karier dosen yang tepat adalah mencari yang minat dan keahliannya selaras. Keselarasan minat dan bidang keahlian membantu membangun komunikasi yang baik. Serta bisa memberi bimbingan yang memang relevan dengan bidang yang ditekuni.
Jadi, prinsipnya sama seperti ketika memilih Profesor untuk menjadi supervisor saat menempuh studi S3. Semakin selaras dengan bidang keilmuan, maka semakin baik agar benar-benar punya visi dan misi yang sejalan.
Tips yang ketiga adalah mendapatkan kecocokan ketika melakukan komunikasi. Hubungan dengan mentor tentunya akan sering melakukan komunikasi. Maka penting untuk memastikan Anda “nyambung” dan nyaman berkomunikasi dengan dosen tersebut.
Sebab, ada beberapa dosen senior yang memang sulit untuk diajak komunikasi efektif dua arah. Hal ini bisa menjadi hambatan untuk mendapat warisan ilmu dan keterampilannya dalam mengembangka karier. Jadi, pastikan komunikasi bisa lancar dan cocok satu sama lain.
Tips berikutnya adalah memilih calon mentor yang memiliki jaringan akademik luas. Hal ini bisa dilihat dari riwayat publikasi ilmiah yang dimiliki. Dosen senior yang berkolaborasi dengan banyak dosen dan penulis lain, menunjukan jaringannya luas. Jadi, sangat potensial dijadikan mentor dalam karier dosen muda.
Tips selanjutnya adalah memastikan dosen senior tersebut mau atau bersedia memberi dukungan pengembangan karier akademik. Sehingga selalu bersedia berbagi informasi mengenai apa saja jenjang karier dosen, bagaimana mengembangkannya, bagaimana lolos serdos, dan sebagainya.
Hubungan profesional antara mentor dengan dosen muda perlu adanya consent form. Artinya, kedua belah pihak terutama calon mentor bersedia membangun hubungan profesional antara mentor dengan mentee. Jadi, silakan mencari dosen senior yang memang bersedia menjadi mentor Anda tanpa ada unsur paksaan.
Mengandalkan satu calon mentor tentunya kurang menguntungkan. Bisa jadi, informasi dan ilmu dari satu dosen masih kurang sehingga Anda disarankan untuk memiliki lebih dari satu mentor. Kecuali, jika satu mentor saja sudah dirasa lebih dari cukup.
Hal penting berikutnya yang perlu dipahami adalah tata cara menghubungi calon mentor tersebut. Secara umum, dosen di Indonesia adalah orang super sibuk. Umumnya, mereka lebih mudah dihubungi lewat email, Researchgate, LinkedIn, dan sejenisnya.
Jadi, jika Anda sudah memilih dosen senior mana yang akan dijadikan mentor dalam karier dosen. Maka tinggal mempelajari profil dan karya mereka, pastikan mengenal mereka secara profesional. Sehingga, Anda dinilai calon mentor memiliki keseriusan menjadikannya pembimbing.
Tahap berikutnya, silakan memilih media komunikasi yang tepat. Jika kesulitan menemukan akun Researchgate dan LinkedIn dosen tersebut. Anda bisa mencari alamat emailnya, misalnya dari riwayat publikasi ilmiah dan data website perguruan tinggi. Berikut adalah contoh email untuk menghubungi dan meminta kesediaan mereka menjadi mentor:
Subjek: Permohonan Bimbingan Sebagai Mentor
Yth. Prof. [Nama],
Perkenalkan, saya [Nama Anda], seorang dosen muda di [Nama Universitas]. Saya sangat tertarik dengan bidang penelitian yang Bapak/Ibu tekuni, terutama terkait [topik penelitian].
Saya ingin meminta bimbingan dan saran dari Bapak/Ibu sebagai mentor untuk membantu saya berkembang dalam bidang akademik, terutama dalam penelitian dan publikasi. Jika Bapak/Ibu berkenan, saya sangat menghargai kesempatan untuk berdiskusi lebih lanjut sesuai waktu yang tersedia.
Terima kasih atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu. Saya berharap dapat belajar dari pengalaman dan wawasan Bapak/Ibu.
Hormat saya,
[Nama Anda]
[Institusi Anda]
[Kontak Anda]
Melalui penjelasan di atas, tentunya semakin paham arti penting memiliki mentor dalam karier dosen. Sehingga jangan ragu untuk terus mencari mentor yang tepat. Selain potensial dijadikan mentor, juga bersedia menjadi mentor karena dibutuhkan komitmen jangka panjang.
Salah satu upaya mendapatkan mentor yang tepat adalah mengikuti kegiatan webinar dari Dunia Dosen. Sebab di forum inilah para dosen mudah berkesempatan bertemu dan mengenal para dosen senior dengan segudang pencapaian. Sehingga bisa dipilih sebagai mentor untuk mendukung pengembangan karier akademik.
Tahun 2024 lalu, profesi dosen di Indonesia santer menjadi bahan perbincangan warganet. Apalagi setelah #JanganJadiDosen…
ⓘ Artikel telah disesuaikan dengan Sosialisasi Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Batch I Para…
ⓘ Artikel telah disesuaikan dengan Buku Panduan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2025 Bagi para…
ⓘ Artikel telah disesuaikan dengan Buku Panduan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2025 Salah satu…
ⓘ Artikel telah disesuaikan dengan Buku Panduan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2025 Pada saat…
Saat ini, Anda sedang atau berencana mengikuti pendaftaran beasiswa LPDP? Jika iya, jangan sampai Anda…