Menteri Riset dan Teknologi/Kepala BRIN Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, Ph.D., mengapresiasi kerja sama penelitian antara universitas di Indonesia dengan universitas di Inggris yang telah berjalan yang dilakukan oleh Diaspora Indonesia. Bambang pun mengharapkan kerjasama inovatif lainnya akan terjalin berdasarkan minat dan kemitraan sejajar Indonesia-Inggris.
Dilansir dari siaran pers ristekbrin.go.id, Menteri Bambang berpartisipasi secara virtual sebagai keynote speaker pada acara Inaugural Meeting UK-ICIS (United Kingdom–Indonesia Consortium for Interdisciplinary Science) Founding Universities, sesudah melakukan Rapat Tingkat Menteri Bidang Perekonomian bertempat di Bali pada Jumat (21/8/2020).
Cakupan Bidang Kerjasama
Kemitraan kerjasama riset dan inovasi baik yang akan melalui UK-ICIS, maupun kerangka kerjasama Newton Fund harus seiring dan sinergi dengan Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) 2017-2045, maupun Prioritas Riset Nasional (PRN) 2020-2024 Indonesia yang mencakup Pangan dan Pertanian, Energi Baru dan Terbaharukan.
Mencakup bidang Kesehatan dan Obat-obatan, Transportasi, Ketahanan dan Keamanan, Kelautan, Teknik Rekayasa (termasuk Teknologi Informasi dan Komunikasi), Kelautan dan Perikanan; Sosial Humaniora, Pendidikan dan Kebudayaan, serta bidang-bidang ilmu lainnya yang berbasis multi disiplin iptek.
Menteri Bambang kemudian mencontohkan Newton Fund program yang didanai oleh Pemerintah RI dan UK mendanai kegiatan riset dan inovasi berbasis bidang-bidang Iptek yang telah di setujui secara seksama oleh kedua belah pihak, sehingga output-nya sangat bermanfaat bagi masyarakat di kedua Negara.
Keterlibatan Diaspora
“Nah, kedepan mekanisme keterlibatan diaspora Indonesia dalam program Newton Fund maupun program kerjasana RI UK lainnya, yang berbasis Institusi Pendidikan Tinggi patut di eksplorasi. Terutama bagi universitas yang punya minat riset sama dengan universitas di Indonesia,” jelas Menteri Bambang.
Menteri Bambang juga mengapresiasi Universitas di Indonesia dan Inggris yang sudah mempunyai kerjasama dengan PT di Ingggris, yaitu Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, dan Institut Pertanian Bogor. Sedangkan universitas dari Inggris yang sudah bekerja sama yaitu Nottingham University dan Warwick University.
Diharapkan Banyak Hasilkan HKI
Kerjasama antar Perguruan Tinggi RI UK sejak lama sudah di rekognisi oleh Menteri terkait di kedua Negara. Oleh sebab itu per 5 Agustus 2020, Menristek/Kepala BRIN Bambang PS Brodjonegoro dengan Menteri Sains Inggris YM Amanda Solloway sama-sama menyampaikan dukungan kita melalui penandatanganan kerjasama riset dan inovasi antar ke dua Negara.
Diharapkan akan lebih banyak lagi perolehan Hak Kekayaan Intelektual (HKI), paten bersama dan produk-produk inovasi yang di hasilkan ke dua negara, dan bukan sekedar pencapaian publikasi ilmiah internasional saja karena dunia membutuhkan produk inovasi yang nyata.
Mekanisme Pendanaan
Tentang mekanisme pendanaan, seperti dekade sebelumnya, melalui mekanisme pembentukan Komite Riset dan Inovasi Indonesia Inggris, sebagai langkah konkrit dari penandatangan perjanjian kerjasama, usulan kerjasama Riset dan Inovasi Indonesia Inggris bisa di diskusikan kemudian.
Karena KemenristekBRIN mempunyai mandat untuk mencakup instusi litbangjirap (penelitian, pengembangan, pengkajian, penerapan) di seluruh Indonesia (baik institusi pemerintah maupun swasta); kerjasama multidisiplin yang lintas sektoral Indonesia Inggris perlu di pertimbangkan untuk mengarah kepada Konsorsium Riset Indonesia Inggris, dan bukan berdasarkan minat kerjasama riset dan inovasi dari perseorangan saja.
Keterlibatan pihak swasta dalam konsep Triple Helix – Academicians Businessess Governments, juga perlu diperkuat kembali, sehingga jangkuan produk inovasi hasil kerjasama RI UK di masa depan dapat di rasakan oleh masyarakat dunia (global).
Pembicara Utama lainnya dalam forum UK-ICIS adalah Menteri Sains, Amanda Solloway MP, Plt, Rektor IPB Arif Satria, Rektor ITB Reini D Wirahadikusumah, dan Rektor UGM Panut Mulyono.
Mendampingi Menristek Bambang PS Brodjonegoro dari Bali dan virtual adalah Plt Sesmenristek Mego Pinandito, Staf Khusus Menristek Danang Ginandjar, SA Menristek Bidang Infrastruktur, Karo Kerjasama dan Kompublik Nada Marsudi.
Sumber: ristekbrin.go.id
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…