Menjadi Dosen | Hidup merupakan sebuah pilihan. Termasuk saat kamu menentukan pekerjaan yang akan kamu pilih dan yang akan kamu jalani. Memilih pekerjaan tidak melulu hanya berdasarkan dengan keinginan untuk mendapatkan gaji yang lebih tinggi lho, tetapi menentukan pekerjaan juga harus didasarkan pada passion maupun selera kamu.
Misalnya, saat ini tidak sedikit orang memilih menjadi dosen dibandingkan menjadi seorang karyawan swasta, yang tentu saja gaji karyawan swasta umumnya akan lebih besar dibandingkan menjadi dosen. Mengapa bisa demikian? Tentu saja karena pilihan serta passion masing-masing orang bisa berbeda-beda.
For your information, menjadi seorang dosen tidak melulu merugikan lho apalagi bagi kamu yang memang mempunyai ketertarikan dan bakat untuk menjadi seorang dosen. Apa saja ya keuntungannya ? Simak yuk ulasan nya!
Buat kamu yang sering merasakan kebosanan dengan pekerjaan yang statis alias itu-itu aja, dan gak ada perubahan maka menjadi dosen bisa menjadi pilihan terbaik kamu. Mengapa ? karena ketika menjadi dosen kamu akan dituntut untuk terus belajar berbagai macam materi kuliah yang berbeda-beda.
Selain itu, sebagai seorang dosen kamu juga dituntut tidak hanya mengajar mahasiswa saja, tetapi kamu perlu melakukan penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat. Nah, dengan begitu banyak kegiatan yang bisa kamu lakukan serta mahasiswa kamu yang banyak dan berbeda-beda, maka bisa dipastikan saat kamu menjadi dosen kamu tidak akan merasa bosan.
Hmm.. bagaimana kamu jadi tertarik menjadi seorang dosen kah ?
Bagi sebagian besar ibu rumah tangga, membagi waktu untuk bekerja serta mengurusi keluarga adalah hal mutlak yang harus dilakukan. Oleh karena itu, kamu yang memang sudah menjadi ibu rumah tangga harus pintar-pintar membagi waktu dan memilih pekerjaan yang sesuai dengan kondisi kamu.
Nah, bagi sebagian ibu rumah tangga tidak sedikit juga yang memilih untuk menjadi dosen karena didasarkan pada fleksibilitas waktu dan tempat kerjanya. Selain waktu tatap muka perkuliahan yang memang mutlak harus kamu hadiri, kamu bisa memanfaatkan waktu-waktu diluar jam perkuliahan, untuk menyelesaikan pekerjaan kamu yang lainnya.
Kamu juga bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi juga lho!. Jadi kamu bisa menerapkan metode belajar e-learning yang tidak mengaharuskan tatap muka langsung antara dosen dengan mahasiswanya. Dengan demikian kamu bisa mengajar dimanapun lokasi kamu berada. Tidak melulu harus di dalam kelas.
Saat kamu menjadi dosen ketika kamu ingin mencoba hal lain selain mengajar, kamu juga bisa mengambil peranan dalam keorganisasian kampus alias menduduki di jabatan fungsional struktural kampus. Misalnya, kamu bisa menjadi Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan, Dekan atau bahkan rektor sekalipun. Selain untuk menambah pengalaman kamu, gaji yang kamu dapatkan tentu saja akan lebih besar dibandingkan jika kamu hanya mengajar saja lho!
Nah, yang membedakan jabatan fungsional di institusi pendidikan (kampus) dengan jabatan fungsional di perusahaan adalah ketika kamu sudah memiliki jabatan tinggi, rektor misalnya kamu juga tetap berpeluang kembali menjadi dosen biasa saat periode jabatan kamu sudah berakhir, hal ini berbeda dengan perusahaan yang umumnya jika sudah sekali menjabat maka jabatan nya akan terus naik.
Menjadi dosen tentu bisa menjadi ladang untuk kamu mendapatkan pahala. Selain urusan duniawi, kamu juga memperoleh keuntungan untuk urusan akhirat kamu. Mengapa bisa demikian ? karena ilmu yang kamu ajarkan kepada mahasiswa-mahasiswa kamu akan menjadi sedekah yang akan terus mengalir dan menjadi ilmu yang bermanfaat juga tentunya.
Baca juga: Ini dia 6 kriteria favorit seorang dosen dalam kampus!
Ketika kamu menjadi dosen, kamu akan dituntut untuk memiliki pemahaman serta pengetahuan yang luas. Sebagai bahan materi untuk kamu melakukan pengajaran di dalam kelas.
Nah, dalam hal ini kamu akan selalu berusaha untuk belajar dan mencari informasi yang sedang berkembang baik dari media cetak maupun media elektronik. Dengan segala pengetahuan yang terus kamu pelajari ini, tentu akan membuat kamu semakin terlihat pintar bukan ?!
Saat ini sudah banyak lho program beasiswa yang ditawarkan untuk dosen yang ingin melanjutkan studi nya ke dalam negeri hingga ke luar negeri. Selain untuk mendapatkan kesempatan berkuliah dengan gratis kamu juga bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk menambah pengalaman tinggal di negeri orang. Hmm sangat menarik bukan ?!
Tapi pastikan bahwa kamu memang dosen yang layak untuk mendapatkan beasiswa ya. Kamu harus berusaha lebih karena pastinya kamu akan bersaing dengan dosen-dosen yang lainnya.
Ketika kamu menjadi dosen bisa dipastikan kamu akan terus merasa muda. Mengapa ? hal ini dikarenakan seringnya kamu berinteraksi dengan mahasiswa yang identik memiliki semangat dan jiwa muda nya yang tentu saja akan memberikan energi positif bagi kamu yang menjadi dosen nya.
Selain itu, kamu juga bisa mengetahui banyak hal yang sedang populer di kalangan anak muda. Ketilka menjadi dosen, selain mengajar mencoba untuk memahami dunia anak muda alias dunia mahasiswa kamu juga gak ada salahnya lho! Hmm.. dijamin deh, saat kamu menjadi dosen kamu akan bisa terlihat lebih awet muda.
Meningkatkan kemampuan akademik tidak hanya melulu dilakukan dengan meneruskan studi saja, tetapi kamu juga bisa meningkatkan kemampuan serta pengembangan diri dengan mengikuti kegiatan-kegiatan lain yang mendukung. Misalnya mengikuti workshop, pelatihan, seminar nasional maupun internasional serta konferensi.
Kamu bisa mengikuti kegiatan-kegiatan ini baik di Indonesia maupun luar negeri. Ada baiknya, bila kamu menginginkan untuk mengikuti kegiatan-kegiatan pengembangan diri ini, kamu sebaiknya meminta rekomendasi serta dukungan dari kampus tempat kamu mengajar. Hal ini diperlukan untuk mempermudah segala keperluan seperti masalah pembiayaan, waktu mengajar, perizinan dsb.
Jika kamu beruntung dana yang diperlukan bisa murni dari kampus kamu, alias kamu tidak perlu mengeluarkan dana sedikitpun (gratiisss). Lumayan kan, sambil untuk belajar kamu juga bisa menikmati liburan di luar kota bahkan di uar negeri sekalipun.
Sudah menjadi rahasia umum, bahwa mahasiswa sering membrikan hadiah ataupun buah tangan kepada dosennya sebagai bentuk ucapan terima kasih. Biasanya para mahasiswa ini memberikan buah tangan atau hadiah ini usai menyelesaikan tugas akhir. Bermacam-macam barang yang biasanya para mahasiswa ini berikan untuk dosen nya.
Tapi, harus diketahui ya saat ini beberapa perguruan tinggi sudah memberlakukan aturan bagi dosen nya untuk tidak menerima hadiah apapun yang diberikan oleh mahasiswa . Jika tetap ada yang menerima bisa dihitung sebagai barang gratifikasi lho. So, hati-hati ya!
Saat menjadi dosen, kamu akan memiliki kekuasaaan ketika kamu berada di dalam kelas. Mengapa ? hal ini dikarenakan semua sistem pembelajaran serta aturan-aturan yang berlaku selama perkuliahan di dalam kelas menjadi tanggung jawab kamu.
Meskipun demikian, kamu tetap harus menjadi dosen yang bijaksana ya. Buatlah sistem pembelajaran dan aturan-aturan yang membuat nyaman untuk kamu serta mahasiswa kamu, selama proses perkuliahan berlangsung.
Nah, itu dia 10 hal positif yang bisa kamu rasakan ketika kamu menjadi seorang dosen. So, buat kamu sekalian masih ragu kah untuk memilih menjadi dosen?.
Pekerjaan memang banyak bidang nya, tapi yang pasti jangan pernah ragu untuk memilih bidang kerja yang sesuai dengan passion dan keinginan kamu ya. Tentu saja akan lebih nyaman bekerja yang sesuai dengan keinginan sendiri dari pada dibandingkan hanya karena keterpaksaan bukan?. Semoga sukses!
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…