Salah satu tahapan dalam kegiatan penelitian adalah menyusun desain penelitian, sehingga perlu memahami juga jenis-jenis desain penelitian tersebut. Jenisnya sangat beragam dan jenis ini memiliki perbedaan tersendiri yang akan mempengaruhi jalannya penelitian.
Sebagai akademisi, baik dosen maupun mahasiswa dan juga peneliti profesional tentunya akan menyusun desain penelitian sebelum penelitian dilakukan. Lalu, apa saja jenis dan cara penyusunannya? Berikut informasinya.
Sehingga desain penelitian membantu peneliti fokus dan memastikan penelitian berjalan baik. Tanpa resiko ada tahap yang terlupa dan didapatkan data yang memadai untuk mendapatkan kesimpulan atau hasil penelitian yang punya validitas tinggi.
Dalam melaksanakan kegiatan penelitian, tidak semua peneliti dalam kondisi sangat membutuhkan desain penelitian. Dikatakan demikian, karena tanpa desain penelitian pun pada dasarnya para peneliti bisa melaksanakan rencana penelitian yang sudah disusun.
Hanya saja, dengan mengenal jenis-jenis desain penelitian dan menyusun yang paling relevan dengan kebutuhan. Maka ada berbagai manfaat bisa didapatkan oleh peneliti. Manfaat ini yang menjadi alasan kenapa penting menyiapkan desain penelitian. Berikut penjelasannya:
Alasan pertama kenapa desain penelitian dianggap penting dan dianjurkan ada, adalah karena membantu penelitian lebih terarah dan terfokus. Alasannya, karena desain penelitian menjelaskan sistematika alur kegiatan penelitian.
Sehingga semua tim penelitian akan paham alur proses tersebut, pembagian tanggung jawab lebih mudah, dan dikerjakan dalam satu visi dan misi. Sehingga penelitian sekaligus lebih terfokus.
Semua tim peneliti paham apa yang diteliti, bagaimana menjalankannya, dan untuk apa penelitian ini dilakukan. Sehingga penelitian lebih mudah dijalankan dan tidak melebar ke topik lain.
Desain penelitian dianggap penting karena bisa membantu peneliti dalam mengefisiensikan semua sumber daya yang dimiliki. Hal ini bisa terjadi, karena desain penelitian memberi rancangan seluruh tahapan penelitian.
Kemudian akan membantu mengetahui apa saja yang dibutuhkan, bagaimana membagi kewajiban pada masing-masing tim penelitian, dan sebagainya. Sehingga penelitian bisa segera dilakukan karena alur sudah jelas dan pembagian kerja sudah tepat.
Sehingga perhitungan kisaran jumlah dana penelitian yang dibutuhkan, jumlah anggota tim penelitian, durasi penelitian, dll lebih jelas. Hal ini mencegah durasi penelitian lebih lama yang membutuhkan biaya, tenaga, dan waktu lebih ekstra juga.
Arti penting dan alasan kenapa desain penelitian penting adalah untuk meningkatkan validitas hasil penelitian. Sehingga hasil penelitian tidak diragukan dan bisa dipertanggung jawabkan oleh semua tim penelitian tersebut.
Hal ini bisa terjadi, karena kegiatan penelitian alurnya jelas dan runtut serta terstruktur rapi. Sehingga mencegah ada kesalahan, ada tahapan yang terlewat karena terlupa, tersendat tidak bisa dilanjutkan karena salah perhitungan kebutuhan dana, dan sebagainya.
Jika penelitian berjalan lancar, maka data yang didapatkan dalam penelitian juga didapatkan dengan lancar. Kemudian bisa didapatkan dari sumber-sumber kredibel dan sumber primer serta sekunder. Validitas data terjamin dan akan mempengaruhi validitas hasil penelitian.
Alasan lain kenapa desain penelitian dianggap penting adalah karena bisa menjaga dan meningkatkan kualitas komunikasi dalam penelitian. Secara umum, kegiatan penelitian dijalankan bersama tim. Semakin kompleks topiknya dan semakin banyak bidang berkaitan.
Maka semakin tinggi kebutuhan kolaborasi dengan lebih banyak ahli dan peneliti profesional. Komunikasi menjadi krusial untuk menjaga penelitian tetap lancar dan validitasnya tinggi.
Desain penelitian membantu mencapai hal tersebut, karena berisi seluruh tahapan penelitian yang dipahami, disepakati, dan sama-sama dijalankan seluruh tim penelitian.
Secara garis besar, jenis-jenis desain penelitian terbagi menjadi 4. Mulai dari desain penelitian kualitatif, kuantitatif, eksperimen, sampai campuran. Berikut penjelasannya:
Desain penelitian kualitatif adalah desain penelitian yang berfokus pada eksplorasi mendalam tentang fenomena atau pengalaman manusia untuk memahami makna atau perspektif.
Pada desain penelitian ini nantinya tidak ada tahapan merumuskan hipotesis dan pengajuan hipotesis ke pihak terkait penelitian. Misalnya penelitian mahasiswa tingkat akhir, hipotesis umumnya diajukan dulu ke dosen pembimbing baru ke program studi. Berikut contoh desain penelitiannya:
Desain penelitian kuantitatif adalah desain penelitian yang berfokus pada pengumpulan dan analisis data numerik untuk mengidentifikasi pola atau hubungan antar variabel.
Pada desain penelitian jenis ini akan ada tahap perumusan hipotesis dan hasil akhir penelitian adalah menguji kebenaran hipotesis tersebut. Berikut contoh desain penelitian kuantitatif:
Desain penelitian eksperimen adalah desain penelitian yang berfokus untuk menguji hubungan sebab-akibat antara dua atau lebih variabel dengan mengontrol variabel lain. Sehingga ada pengamatan pada percobaan atau eksperimen dengan perlakuan berbeda.
Misalnya pada penelitian yang menguji efektivitas pembelajaran berbasis proyek. Sehingga sampel dibagi dua dan salah satunya diberi metode pembelajaran berbasis proyek dan sampel lainnya memakai metode konvensional. Efeknya pada nilai akademik akan menjadi hasil eksperimen. Berikut contoh desain penelitiannya:
Selanjutnya adalah desain penelitian campuran. Yaitu desain penelitian yang menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif untuk mendapatkan hasil yang lebih komprehensif.
Misalnya pada kegiatan penelitian yang ingin menguji efektivitas kegiatan pelatihan kerja. Sehingga pengumpulan data menggunakan instrumen dalam penelitian kualitatif seperti wawancara dan kuantitatif seperti kuesioner. Berikut contoh desain penelitiannya:
Jika didasarkan pada jenis-jenis desain penelitian yang sudah dijelaskan sebelumnya. Maka masing-masing memiliki bentuk desain penelitian tersendiri. Dimana desain penelitian eksperimen masuk dalam bentuk desain penelitian kuantitatif. Berikut detailnya:
Desain penelitian kuantitatif akan berfokus pada kegiatan pengumpulan data berbentuk numerik atau angka. Adapun bentuk-bentuk desain penelitiannya terbagi dalam 4 pilihan. Yaitu:
Pada jenis-jenis desain penelitian kualitatif juga ada beberapa bentuk desain penelitian. Penelitian kualitatif memiliki desain penelitian yang bertujuan atau berfokus pada pemahaman makna, pengalaman, dan konteks sosial. Bentuk desain penelitiannya antara lain:
Pada desain penelitian campuran, maka bentuk desain penelitian didasarkan pada pola pendekatan yang digunakan. Apakah kualitatif dulu atau sebaliknya, atau justru kedua pendekatan ini dijalankan bersamaan. Berikut penjelasannya:
Membantu lebih memahami lagi definisi dan jenis-jenis desain penelitian yang sudah dijelaskan. Maka berikut contohnya dalam kegiatan penelitian:
Judul penelitian: Pengalaman Guru Sekolah Dasar dalam Menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar di Kota Yogyakarta
Tujuan penelitian: Untuk memahami secara mendalam bagaimana guru sekolah dasar mengalami, menafsirkan, dan menyesuaikan diri terhadap penerapan Kurikulum Merdeka Belajar dalam kegiatan mengajar sehari-hari.
Jenis desain penelitian: Desain Fenomenologi – digunakan untuk menggali pengalaman hidup (lived experiences) individu terhadap suatu fenomena tertentu.
Subjek penelitian:
Langkah-langkah penelitian:
Baca artikel serupa:
Mencari informasi terkait regulasi AI untuk penelitian ilmiah tentu penting. Sebab dalam kegiatan penelitian tentu…
Sudahkah mulai mengecek atau mencari tahu tren publikasi akademik atau publikasi ilmiah? Termasuk juga prediksi…
Salah satu strategi meraih hibah penelitian Kemdiktisaintek adalah menghindari kesalahan dalam menulis proposal usulan. Tahap…
Mencari informasi dan mempelajari tata cara menulis kerangka proposal yang berpeluang lolos hibah, tentu menjadi…
Meraih hibah penelitian bisa dimulai dengan mencari dan mempelajari contoh proposal hibah penelitian. Yakni proposal…
Sejalan dengan pengumuman hasil klasterisasi perguruan tinggi pada Oktober 2025 lalu, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains,…