Kamu yang sudah lulus kuliah namun masih menyukai kegiatan perkuliahan, maka bisa menekuni profesi dosen. Dosen menjadi satu diantara sekian profesi yang ada di muka bumi dengan peminat yang terbilang lumayan. Secara umum profesi satu ini tidak berbeda jauh dengan guru, karena sama-sama sebagai tenaga pendidik atau pengajar.
Hanya saja tugas dan fungsi dari keduanya (yakni dosen dan guru) cenderung berbeda, namun hakikatnya kedua punya satu tujuan emas yakni mencetak generasi cerdas berkualitas. Tidak keliru rasanya jika dosen kemudian disebut sebagai profesi yang mulia, apalagi secara kasat mata menjadi seorang dosen memang terlihat enak.
Baca juga : Berkenalan Dengan 4 Dosen Muda Indonesia Yang Menginspirasi
Tidak hanya satu atau dua orang yang mengatakan bahwa pemilik profesi dosen memiliki kehidupan yang enak. Alasannya bisa karena beberapa hal berikut ini:
Alasan pertama mengapa masyarakat memberi label seorang dosen memiliki hidup yang enak adalah waktu kerja yang fleksibel. Jika dilihat, dosen masuk ke kampus dan mengajar di kelas memang hanya beberapa jam saja. Dalam sehari, kegiatan mengajar hanya berlangsung antara 4-6 jam.
Itupun tidak setiap hari, karena dosen akan mengisi kelas dengan jadwal tertentu sesuai yang diatur oleh pihak kampus. Tidak heran jika pekerjaan dosen yang “bisa terlihat” oleh masyarakat ini hanya seputaran kampus saja. Maka waktu kerja yang fleksibel akan melekat dengan profesi ini.
Berbeda dengan profesi lain, sebut saja seperti karyawan di perusahaan swasta maupun di perusahaan milik pemerintah. Jam kerja biasanya dimulai dari jam 8 pagi dan selesai di jam 4 sore, itu pun bisa lebih ketika ada keperluan untuk lembur. Sehingga waktu 24 jam yang dimiliki sebagian besar dihabiskan di tempat kerja.
Inilah alasan kenapa orang membandingkan profesi dosen dengan profesi lainnya lebih enak menjadi dosen. Sebab tidak berkubang seharian penuh di tempat kerja dan terkesan bisa bebas melakukan lebih banyak hal dari sisa hari yang dimiliki sehabis mengajar.
Alasan kedua yang membuat masyarakat beranggapan bahwa menjadi dosen itu enak adalah karena aktivitas hariannya adalah belajar. Seperti yang diketahui, kegiatan belajar identik dilakukan oleh pelajar dan mahasiswa. Namun seorang dosen tetap akan diwajibkan belajar dan mendapatkan penghasilan.
Masyarakat memiliki asumsi bahwa belajar lebih enak dibandingkan bekerja, karena tekanan yang didapatkan lebih ringan. Perlu diakui juga bahwa dosen memang dalam menjalankan profesinya akan terus belajar dan dilakukan bahkan sampai akhir hayat.
Sebelum dosen mengajar, maka materi perlu disiapkan dan dipelajari sehari sebelumnya. Selain itu dosen juga sering aktif menulis sehingga sering terlihat rajin membaca. Meskipun dosen tersebut dibuat pusing mencari referensi jurnal ilmiah yang ditulis, karena tidak kunjung ditemukan.
Seorang dosen ibarat PR (Public Relation) d sebuah perusahaan, yang memiliki kenalan dimana-mana. Punya kenalan atau relasi yang banyak dan luas memang selalu memberi banyak keuntungan. Sebab bisa dibantu oleh banyak orang ketika kesulitan, saat ulang tahun banyak yang memberi ucapan dan doa, banyak yang memberi perhatian, dan sebagainya.
Dosen sendiri memiliki banyak kenalan dan berasal dari banyak sumber, sebab pemilik profesi dosen ternyata juga punya banyak aktivitas dan kesibukan. Dosen bisa dengan mudah punya relasi dari mahasiswa dan orang terdekat mahasiswa. Misalnya, saudara dan juga orang tua dari mahasiswa tersebut.
Selain itu, dosen biasanya mengajar tidak hanya di satu kampus melainkan dua kampus atau mungkin bisa lebih. Jika satu kampus bisa mengenal ratusan mahasiswa dan puluhan staf, maka tinggal dikali jumlah kampus tempatnya mengajar ada berapa. Disitulah jumlah relasi dari lingkungan kampus didapatkan.
Belum lagi relasi yang terbentuk dari orang sekitar yang memperkenalkan sosoknya ketika mengadakan acara dan butuh pembicara. Dosen sering diminta menjadi narasumber seminar dengan tema yang sesuai bidang ilmu maupun pengalaman dosen tersebut. Melalui kegiatan seperti ini, relasi dosen pun terus bertambah.
Beberapa orang tentu akan beranggapan bahwa menekuni profesi dosen ibarat menjadi seorang influencer di era digital seperti sekarang. Sebab berbekal relasi yang luas tadi, seorang dosen bisa dengan mudah mengumpulkan atau menjaring audiens.
Sehingga sering dimintai bantuan untuk membagikan informasi mengenai acara dan program penting, khususnya di bidang edukasi. Misalnya membagikan informasi jadwal seminar di sebuah kampus, yayasan, maupun perusahaan. Ketika dosen yang bersangkutan bersedia, maka informasi ini akan dibagikan di WhatsApp, Line, akun di Instagram, Facebook, dan lain-lain.
Sehingga orang terdekat dan setiap orang yang mengenal dosen tersebut akan melihat informasi yang dibagikan. Ketika banyak yang tertarik maka seminar akan diikuti oleh banyak peserta. Tidak heran jika profesi dosen sering diminta bantuan untuk membagikan informasi kegiatan dan acara apapun.
Alasan lain yang membuat seorang dosen dianggap punya profesi yang enak dan super nyaman adalah karena dihormati oleh siapa saja. Dosen selalu tampil profesional, yakni rapi dan bersih baik ketika mengajar maupun dalam keseharian. Meskipun ada pula beberapa dosen yang tampil sangat casual dan menjadi dirinya sendiri di banyak kesempatan.
Namun secara umum dosen selalu menjunjung yang namanya penampilan profesional, sehingga memakai pakaian formal dan semi formal adalah pemandangan umum. Hal ini bisa menjadi alasan bahwa seorang dosen bisa dihormati banyak orang, karena kebanyakan orang akan menilai dari penampilan.
Selain itu dosen dikenal sebagai teladan bagi mahasiswa dan masyarakat, sebab memang ada tuntutan untuk menjaga perilaku agar terhindar dari berbagai resiko kasus hukum. Hal ini kemudian membuat dosen selalu menjaga martabat dan mawas diri, yang tentunya akan memberi efek dihormati oleh orang sekitar.
Melalui pemaparan di atas, perlu diakui bahwa profesi dosen memang tidak keliru jika diberi label sebagai “profesi yang enak” oleh masyarakat. Hanya saja, kamu yang merasa tertarik menjadi dosen sebaiknya tidak hanya melihat sisi enaknya saja. Melainkan juga sisi lain dari profesi ini, agar bisa terus berjuang menjadi dosen profesional dan sukses.
Membantu mengenal profesi mulia ini, maka berikut sejumlah fakta terkait menjadi dosen yang wajib kamu ketahui:
Fakta pertama adalah mengenai tugas maupun tanggung jawab seorang dosen. Yakni dengan melihat isi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, tugas ini meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan tuga rutin lainnya.
Semua tugas ini wajib dijalankan oleh dosen, sehingga selepas mengajar yang hanya beberapa jam saja sehari. Dosen masih akan disibukan dengan berbagai kegiatan mulai dari penelitian, menulis laporan penelitian, mengoreksi tugas mahasiswa, menyiapkan materi kuliah besok, dan lain-lain.
Dosen dan guru dituntut untuk terus belajar dan berproses, sehingga untuk menjadi dosen sebaiknya berasal dari niat dalam hati. Jangan sampai karena paksaan atau ikut teman sejawat, sebab sepanjang umur kamu akan aktif belajar. Bahkan ketika memasuki usia pensiun yakni di usia 60-70-an tahun.
Di Indonesia, calon pemilik profesi dosen diwajibkan untuk lulus dari jenjang magister atau S2. Sehingga ketika punya impian menjadi dosen perlu ancang-ancang kuliah S2 saat kuliah S1 masih berjalan. Selain itu, saat ini semakin banyak dosen yang lulus S3. Sehingga kalau kamu menekuni profesi ini dijamin akan berusaha meraih gelar S3 juga.
Dosen ternyata memiliki masa kerja yang terbilang panjang, sebab di Indonesia usia pensiun untuk profesi ini adalah 65 tahun. Bahkan beberapa dosen masih aktif mengajar di atas usia tersebut dan pensiun di usia 70 tahun. Sehingga 5 tahun lebih lama dibanding guru yang usia pensiunnya 55 tahun.
Jika menjadi dosen hanya perlu menguasai satu bidang ilmu, maka kamu keliru. Justru dosen dituntut untuk serba bisa, atau paling tidak menguasai beberapa hal yang menjadi standar untuk bisa menjadi dosen. Salah satunya, punya kemampuan bahasa Inggris yang baik.
Sebab umumnya lowongan dosen akan mensyaratkan adanya pencapaian TOEFL minimal di angka 500. Angka ini tentu sudah membuktikan bahwa dosen punya tuntutan untuk bisa berbahasa Inggris dengan baik dan benar. Jadi, kalau kamu ingin menjadi dosen usahakan belajar bahasa Inggris yang rajin.
Menekuni profesi dosen memang perlu diakui mendapat beberapa keuntungan menarik dan langka. Misalnya mendapatkan beasiswa, seorang mahasiswa biasanya perlu berjuang ekstra untuk meraih beasiswa. Namun ketika sudah menjadi dosen, amka tawaran beasiswa justru kadang datang dengan sendirinya.
Jadi, untuk kamu yang ingin mendapatkan beasiswa di dalam dan luar negeri bisa menekuni profesi satu ni. Sebab pemerintah menyediakan banyak beasiswa untuk membantu meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuan para dosen di seluruh nusantara.
Dosen tidak hanya mengajar dalam kesehariannya, namun juga punya kesibukan lain sesuai dengan tugas utama di dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Salah satunya menulis karya ilmiah, bisa dari hasil penelitian maupun menyusun buku pendidikan sesuai bidang ilmu yang dikuasai.
Umumnya buku-buku pendidikan yang tersebar di berbagai toko buku merupakan hasil tulisan para dosen. Buku yang ditulis ini juga masuk ke dalam tugas wajib, sehingga seorang dosen pun perlu mengasah keterampilan menulis. Selain itu juga mengurus penerbitan buku dan karya ilmiah yang ditulis tadi.
Dosen disebut sebagai profesi, sebab dosen sendiri merupakan tenaga profesional yang berkarir di bidang pendidikan. Profesionalitas dosen ditunjukan dengan adanya sertifikasi dosen, yang perlu diurus oleh setiap dosen dengan masa kerja minimal 2 tahun.
Selain itu, profesi dosen juga diketahui ahli di bidangnya masing-masing dan kemudian memiliki pekerjaan sambilan. Entah itu menjadi politikus, pakar di bidang IT, seniman, dan lain sebagainya. Sehingga kamu akan sering bertemu banyak orang yang sebenarnya juga berprofesi sebagai dosen.
Melalui penjelasan fakta profesi dosen di atas, apakah kamu masih punya keyakinan bulat menjadi dosen? Jika iya, maka bisa mempersiapkan diri sejak sekarang karena syarat menjadi dosen ini banyak. Selain itu juga perlu menyiapkan fisik dan mental karena menjadi dosen sama artinya menjadi pemilik profesi dengan banyak sekali tugas dan kegiatan.
Membantu kamu yang sudah menjadi dosen untuk bisa menikmati profesi ini dan selalu tampil profesional di setiap kesempatan. Maka bisa menyimak beberapa cara berikut untuk bisa menikmati profesi dosen dengan baik dan bebas tekanan batin:
Jauh sebelum menjadi dosen atau sebelum mengirimkan aplikasi lamaran dosen di sebuah universitas. Kamu perlu memahami keseluruhan tugas dan tanggung jawab seorang dosen. Bisa dengan mencari informasinya di internet atau bertanya langsung dengan para dosen di kampus.
Cara ini akan menyiapkan diri kamu untuk siap menjalani semua tugas tersebut. Dianjurkan untuk bertanya pada dosen langsung, agar selain mendapat informasi juga mendapat motivasi. Nantinya akan diberi cerita pengalaman bagaimana dosen tersebut menjalankan tugas-tugas wajib profesi dosen sehingga bisa menguatkan niat dan tekad.
Profesi apapun yang dipilih dan dijalankan, tentu akan sangat menikmatinya ketika memang menjadi pilihan pribadi. Sehingga untuk menekuni profesi satu ini kamu wajib punya keinginan sendiri bukan paksaan dan bukan hasil ikut-ikutan teman kuliah.
Sebab awal-awal meniti karir menjadi dosen akan terasa berat, kalau kamu tidak menyukai kegiatan dosen dijamin akan memilih mundur sebelum benar-benar masuk ke medan perang yang sesungguhnya.
Seorang dosen diwajibkan minimal lulus S2 dan mengambil bidang ilmu yang sejalan dengan S1 dulu. Sehingga ketika kamu masuk kuliah, usahakan memilih bidang ilmu yang tepat dan disukai. Sebab ketika memutuskan menekuni profesi dosen, otomatis bidang ilmu itu akan kamu pelajari terus sampai akhir hayat.
Tugas dan kegiatan seorang dosen memang sangat banyak, salah satu kunci agar tidak ada penumpukan tugas dan keteteran karenanya. Adalah dengan melakukan manajemen atau mengatur waktu dengan baik.
Bahkan seorang dosen yang super sibuk masih sempat menulis buku karena berkomitmen menulis paling tidak satu lembar per harinya dan menjadi 300-an lembar dalam setahun.
Sehingga kesibukan menjadi dosen butuh manajemen waktu yang baik, dan pekerjaan tertentu yang bisa dikerjakan pelan-pelan bisa diatur pengerjaannya di sisa waktu yang dimiliki setiap harinya.
Saat diterima menjadi dosen di salah satu universitas, baik itu swasta maupun negeri sebaiknya kamu punya motivasi dan ambisi. Motivasi ini bisa dari orang terdekat, misalnya dari orang tua yang kamu ingin membahagiakan mereka. Sekaligus menunjukan kepada mereka bahwa profesi dosen adalah profesi terbaik yang kamu raih.
Sedangkan untuk ambisi, hal ini juga penting untuk mendorong prestasi selama berkarir menjadi dosen. Misal, punya ambisi menjadi guru besar sehingga semua tugas dosen dibabat habis dengan disiplin tinggi.
Hanya saja ambisi ini perlu diwujudkan dengan benar, yakni meraih ambisi di jalan yang benar tanpa menjatuhkan dan tanpa “main belakang”. Misalnya fokus menulis jurnal internasional hasil tulisan sendiri tanpa keinginan menyewa joki.
Sukses dan hidup bahagia menjadi seorang dosen bukanlah isapan jempol, kamu dan siapa saja bisa dengan mudah mewujudkannya. Yakni selain dengan beberapa cara di atas, juga dengan selalu melihat sisi positif menjadi dosen. Ingat selalu apa saja manfaat dan keuntungan menjadi dosen, agar kamu terus menikmatinya sampai memasuki usia pensiun.
Menekuni profesi dosen adalah hal menarik dan bisa jadi merupakan pilihan terbaik. Sebelum mewujudkan mimpi menjadi dosen, silahkan mencermati kembali apa yang disampaikan di atas. Supaya kamu siap menjadi dosen dan menikmati profesi ini sampai masa jabatan berakhir.
Penulis : duniadosen.com/Pujiati
Editor : Wahyudha Wibisono
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…