Semua dosen di Indonesia tentu memiliki akun di Google Scholar yang kemudian memunculkan kebutuhan mengenai tips menaikkan sitasi di Google Scholar tersebut. Sitasi ternyata tak hanya penting untuk menunjang kredibilitas suatu karya tulis ilmiah.
Bagi dosen, sitasi terhadap karya yang mereka publikasikan memiliki arti penting lebih dalam dan luas. Misalnya bisa mendongkrak skor H Indeks di Google Scholar yang berpengaruh pada reputasi dan kualitas publikasi ilmiahnya.
Lalu, adakah cara untuk meningkatkan sitasi tersebut? Jawabannya ternyata ada, dan bisa diupayakan oleh semua dosen di Indonesia. Simak penjelasan detailnya di bawah ini.
Sebelum memahami apa saja tips menaikkan sitasi di Google Scholar, maka pahami dulu apa itu sitasi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sitasi memiliki istilah sinonim atau persamaan kata dalam bahasa Indonesia yakni “kutipan”.
Jadi, sitasi atau kutipan adalah suatu tindakan atau kegiatan pengambilalihan satu kalimat atau lebih dari karya tulisan lain untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh argumen dalam tulisan sendiri.
Sehingga ada bagian tertentu dari sebuah karya yang kemudian diambil atau dikutip untuk masuk ke dalam naskah yang sedang disusun. Sitasi bisa disebut sitasi ketika penulisnya mencantumkan sumber dengan jelas dan sesuai aturan.
Jika tidak, maka lebih tepat disebut sebagai tindakan plagiarisme atau plagiat. Adanya sitasi kemudian memiliki banyak arti penting bagi kualitas dan kredibilitas isi naskah ilmiah yang tengah dibuat. Inilah alasan sitasi jamak dijumpai di semua jenis KTI (Karya Tulis Ilmiah).
Dalam menulis KTI, apapun jenisnya, keberadaan kutipan atau sitasi bisa dikatakan sangat penting. Sitasi ini diketahui memiliki beberapa tujuan perlu dilakukan, yaitu:
Jika membahas mengenai sitasi maka akan berkaitan dengan kebutuhan mengenai tips menaikkan sitasi di Google Scholar maupun database ilmiah lainnya. Hal ini khususnya untuk pemilik karya yang dipublikasikan dan terindeks di database ilmiah tersebut.
Salah satunya adalah Google Scholar yang memang dikhususkan bagi Google untuk merangkum seluruh publikasi ilmiah. Sehingga sering dituju untuk mencari referensi ilmiah untuk kegiatan penelitian maupun penulisan KTI.
Semua dosen di Indonesia kemudian diharapkan memiliki akun di Google Scholar yang dihubungkan dengan laman SINTA. Akun Google Scholar ini kemudian bisa dimanfaatkan dosen untuk menunjang publikasi ilmiah.
Misalnya memasukkan jurnal dan buku karyanya ke dalam database Google Scholar agar bisa ditemukan, dibaca, dan dikutip atau dimanfaatkan oleh para pengguna. Dalam Google Scholar kemudian ada istilah H Indeks.
H Indeks secara sederhana adalah jumlah publikasi yang telah menerima setidaknya jumlah kutipan. Misalnya ada H Indeks 10 poin, maka artinya publikasi ilmiah tersebut sudah disitasi atau dikutip orang lain sebanyak 10 kali.
Semakin tinggi skor H Indeks suatu publikasi maka semakin menunjukan dampak yang luas dari publikasi tersebut. Artinya isi publikasinya banyak dibutuhkan dan juga bermanfaat bagi pengguna Google Scholar maupun masyarakat ilmiah yang menjadi target pembaca.
Inilah alasan kenapa meningkatkan sitasi di Google Scholar terbilang penting bagi kalangan dosen. Salah satu arti pentingnya adalah menunjukan bahwa karya mereka memang bermanfaat dan diketahui kredibel.
Sebab, tidak mungkin suatu publikasi banyak dikutip jika isinya tidak berkualitas dan kredibel. Oleh sebab itu, tips menaikkan sitasi di Google Scholar menjadi kebutuhan dan perlu diterapkan para dosen.
H Indeks di Google Scholar memang akan terus naik seiring berjalannya waktu dengan memanfaatkan kutipan organik. Namun, tahukah Anda bahwa skor H Indeks ini juga bisa diupayakan agar bisa maksimal? Berikut beberapa tips yang bisa dicoba:
Tips yang pertama adalah konsisten untuk menulis dan melakukan publikasi ilmiah. Sebab semakin banyak karya tulis yang terpublikasi maka akan semakin meningkatkan kemungkinan terjadi sitasi. Jadi, silahkan fokus pada kuantitas dulu.
Membantu mendapatkan sitasi lebih maksimal, maka para dosen bisa memprioritaskan topik yang trending. Bisa memanfaatkan Google Trends untuk menemukan topik yang sedang naik dan hangat diperbincangkan.
Kenapa? Sebab topik trending ini akan menjadi isu hangat dengan urgensi tinggi. Sehingga saat mempublikasikan KTI dengan topik tersebut maka akan banyak yang mencarinya dan menjadikannya referensi. Hal ini akan menciptakan lebih banyak sitasi.
Tips menaikkan sitasi di Google Scholar berikutnya adalah melakukan kolaborasi. Terutama dengan dosen yang sudah bergelar Profesor. Kenapa? Sebab kolaborasi dengan pakar dan dosen lebih senior meningkatkan kredibilitas publikasi.
Hal ini akan mendorong terjadinya sitasi. Jika diperhatikan, baik di Google Scholar maupun database lain. Publikasi hasil kolaborasi dengan Profesor lebih banyak dikutip, sehingga tips ini menarik untuk diikuti.
Meningkatkan sitasi di database Google Scholar juga bisa dengan memaksimalkan publikasi ke dalam jurnal bereputasi. Misalnya yang terindeks di Scopus dan World of Science. Sebab akan banyak ditemukan dan dikutip oleh masyarakat ilmiah tingkat dunia.
Menaikkan jumlah sitasi juga bisa dilakukan dengan mengutip karya sendiri yang sudah dipublikasikan. Misalnya sudah mempublikasikan jurnal A maka bisa dikutip saat menyusun KTI dengan topik yang sesuai dan dipublikasikan.
Hal ini bisa meningkatkan sitasi dan mendorong orang lain mensitasi publikasi ilmiah yang Anda miliki. Namun, jangan asal mengutip karya sendiri melainkan yang memang sesuai topik dan dikutip sesuai aturan.
Tips menaikkan sitasi di Google Scholar berikutnya adalah selalu melakukan publikasi jurnal yang bersifat open acces. Biayanya memang lebih mahal saat publikasi.
Akan tetapi sifatnya yang bisa diakses siapa saja secara gratis membuatnya bisa dikutip lebih banyak orang. Maka H Indeks secara organik akan terus bertambah, jadi silahkan dicoba.
Tips yang terakhir untuk meningkatkan sitasi adalah konsisten mempromosikan publikasi ilmiah ke berbagai media. Misalnya dipromosikan lewat akun media sosial agar lebih banyak dosen dan mahasiswa yang tahu dan menjadikannya referensi.
Melalui beberapa tips menaikkan sitasi di Google Scholar tersebut maka bisa mendorong peningkatan sitasi dan H Indeks. Silahkan diterapkan satu per satu dan dilakukan secara konsisten, sehingga sitasi bisa maksimal dan membangun kredibilitas publikasi.
Baca Juga:
Sejalan dengan diterbitkannya Permendikbudristek Nomor 44 Tahun 2024, maka diterbitkan pula pedoman pelaksanaan berisi standar…
Mau upload publikasi tapi Google Scholar tidak bisa dibuka? Kondisi ini bisa dialami oleh pemilik…
Beberapa dosen memiliki kendala artikel tidak terdeteksi Google Scholar. Artinya, publikasi ilmiah dalam bentuk artikel…
Mau lanjut studi pascasarjana dengan beasiswa tetapi berat karena harus meninggalkan keluarga? Tak perlu khawatir,…
Anda sudah menjadi dosen harus melanjutkan S3? Jika Anda menargetkan beasiswa fully funded dan masih…
Melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi di luar negeri, semakin mudah dengan berbagai program beasiswa.…