Program doktor merupakan program pendidikan level teratas yang mensyaratkan banyak hal dan tantangan yang jauh berbeda, saat menjalani program studi S1 dan S2. Sehingga ketika ingin melanjutkan S3, tanyakan pada diri untuk apa melanjutkan S3? Karena program doktor atau S3 akan menyita banyak waktu untuk mengerjakan tugas serta penelitian. Sehingga diperlukan motivasi yang kuat. Pastikan setiap akan mengambil program doktor, Anda benar-benar berniat menjalaninya.
Berikut tips cepat lulus program doktor dari Dr. Desy Cahya Widianingrum, S.Pt., dosen Prodi Peternakan Universitas Jember lulusan program doktor Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta yang hanya menempuh waktu 4 tahun pendidikan.
Dilansir dari unej.ac.id Desy mengatakan, hal yang perlu disiapkan ketika masuk dalam program doktor adalah Promotor (pembimbing). Promotor memiliki peran penting dalam proses penyusunan Disertasi oleh mahasiswa pada jenjang pendidikan Program Doktor (S3). Oleh karena itu, perlu hati-hati dalam memilih Promotor agar proses penyusunan Disertasi bisa berjalan dengan lancar. Banyak mahasiswa program Doktor terlambat lulus karena kesalahan dalam memilih Promotor.
“Jangankan menyusun disertasi, memilih judul yang akan diteliti saja membutuhkan waktu yang cukup lama. Apa lagi jika Promotornya agak rewel bisa-bisa semua judul Disertasi yang diajukan tidak disetujui oleh Promotornya,” ujar Dr. Desy Cahya Widianingrum, S.Pt saat berbagi tips memilih Promotor dalam acara Sharing Session Doktor UNEJ: Sciences For Life di aula lantai III gedung Pascasarjana Universitas Jember, (30/4).
Menurut perempuan yang akrab disapa Desy ini, dirinya termasuk beruntung karena mendapatkan Promotor yang juga sebagai pejabat di Kampus Pascasarjana Fakultas Peternakan UGM, tempat dia menempuh pendidikan S3 Peternakan.
“Ada saja perbedaan pandangan diantara Promotor dan Kopromotor yang dapat menghambat proses penyusunan disertasi. Oleh karena itu, salah satu tipsnya adalah pilih Promotor yang berkuasa di kampus Anda. Karena biasanya dengan begitu Kopromotor akan mengikuti apa kata Promotor,” ujar perempuan kelahiran Temanggung tahun 1990 ini.
Desy mengatakan, dirinya membangun komunikasi baik dengan Promotor melalui kegiatan-kegiatan diskusi bersama terkait topik yang akan diteliti. Untuk itu Desi membentuk grup diskusi agar permasalahan dalam penelitian yang dia hadapi bisa diselesaikan bersama.
“Paling enak itu kalo diskusinya di tempat makan bersama Promotor, seperti yang sering saya lakukan. Perbanyak diskusi terkait topik yang sedang ataupun yang akan diteliti dan jangan lupa sempatkan diri untuk liburan agar pikirannya tidak stres,” ujarnya dihadapan puluhan mahasiswa Program Doktor Universitas Jember.
Desy bercerita, sebagai mahasiswa penerima beasiswa Program Magister Lanjut Doktor (PMLD) di UGM, dia mampu menyelesaikan pendidikannya selama 4 tahun. Padahal menurutnya, rata-rata mahasiswa pada program tersebut mampu menyelesaikan diatas 4.5 tahun.
“Alhamdulillah dengan tips yang saya ceritakan Allah berikan kemudahan dalam menyelesaikan studi saya. Tentunya saya berpesan kepada rekan-rekan mahasiswa S3 untuk selalu menghubungi orang-orang tercinta agar tidak terputus dalam doa,” pungkas dosen Program Studi Peternakan Universitas Jember ini.
Redaksi
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…
Pada saat memulai kegiatan perkuliahan, mahasiswa biasanya menerima dokumen bertajuk kontrak perkuliahan. Dokumen ini disusun…
Secara garis besar, kegiatan akademik dosen yang bersifat wajib ada tiga dan mengacu pada tri…
Mempertimbangkan penggunaan AI untuk membuat pertanyaan tentu menarik untuk dilakukan. Sebab, pada saat membuat pertanyaan…
Memahami apa saja isian data publikasi untuk kenaikan jabatan fungsional di SISTER tentu penting karena…
Sesuai dengan Kepmendikbud Nomor 500 Tahun 2024, salah satu indikator kinerja dosen adalah dosen menjadi…
View Comments
Alhamdulillah hal ini sangat bermanfaat bagi saya, jenjang S3 merupakan jenjang yang saya idamkan, mungkin ini merupakan mimpi panjang bagi saya akan tetapi saya yakin semua berasal dari harapan dan mimpi,untuk menjadi Doktor adalah impian yang harus direalisasikan.