Informasi

Masih Bingung Menulis Buku Monograf? Begini Caranya!


Masih rendahnya minat penelitian dan publikasi hasil penelitian serta tidak ketahuan dosen tentang cara menulis artikel ilmiah dan buku menjadi salah satu faktor internal yang mempengaruhi sulitnya seorang dosen naik jabatan. Tak jarang dosen masih kebingungan bagaimana alur untuk menghasilkan buku monograf yang fokus berisi keilmuan yang dosen miliki. Maka sebenarnya dosen lebih mudah dalam menulis buku monograf.

Jika seorang dosen memiliki karya tulis ilmiah dan jurnal maka akan sangat mudah untuk dijadikan buku monograf. Namun, seperti apakah langkah-langkah dalam menulis buku monograf bagi dosen? Berikut duniadosen.com mengulasnya.

Seperti diketahui, pembuatan buku monograf bertujuan sebagai pegangan materi pembelajaran. Baik bisa digunakan bagi mahasiswa dengan bimbingan dari dosen, maupun sebagai referensi dosen dan peneliti untuk melakukan penelitian.

Dalam ilmu perpustakaan, definisi monograf adalah terbitan yang bukan terbitan berseri yang lengkap dalam satu volume atau sejumlah volume yang sudah ditentukan sebelumnya. Monograf berbeda dengan terbitan berseri seperti majalah, jurnal, atau surat kabar. (Wikipedia red.).

Baca juga : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Dosen Dalam Menulis Buku Monograf

Buku Monograf

Buku monograf merupakan tulisan ilmiah dalam bentuk buku yang substansi pembahasannya hanya pada satu topik dalam satu bidang ilmu kompetensi penulis. Yaitu adanya rumusan masalah yang mengandung nilai kebaharuan, metodologi pemecahan masalah, dukungan data atau teori mutakhir yang lengkap, jelas, serta simpulan dan daftar pustaka.

Pada dasarnya buku monograf seperti laporan penelitian. Terlebih hasil penelitian yang belum dipublikasikan di jurnal. Jika sudah dipublikasikan di jurnal maka artikel jurnal tersebut yang dijadikan bahan atau referensi dalam menulis buku monograf.

Menurut Tim Penilaian Angka Kredit (PAK) dari Kementerian Riset dan Teknologi/BRIN, monograf mempunyai nilai kredit 20-25 (maksimal). Cukup besar untuk sebuah komponen penilaian, karena lebih besar dari pada nilai jurnal tidak terakreditasi. Begitu juga dengan jumlah halaman minimal monograf adalah 40 halaman ukuran setengah F4 (15X23 cm) dengan spasi 1,15.

Susunan Monograf

  • Sampul Depan
  • Halaman Pengesahan
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Istilah/Glosarium
  • Daftar Lampiran
  • Kata Pengantar
  • Prakata
  • Ringkasan
  • BAB 1. Pendahuluan
  • Latar Belakang Masalah
  • Nilai Kebaruan (Novelty)
  • BAB 2. Sub Topik 1
  • Bahan Bacaan/Referensi
  • BAB 3. Sub Topik 2
  • Bahan Bacaan/Referensi
  • Dst
  • Indeks
  • Lampiran

Sedang menyusun Buku Hasil Penelitian buat naik jenjang karir tapi tidak yakin format dan aturan isinya? Ebook ini bisa jadi pedoman
MASIH GRATIS! Ebook Panduan Ringkas Menulis Buku Monograf
Menulis jadi mudah, angka kredit bertambah

Karakteristik Buku Monograf

Memudahkan proses penulisan buku monograf, maka para dosen juga perlu memahami karakteristiknya seperti apa. Sehingga apa yang ditulis memang sesuai dengan standar penulisan salah satu karya tulis tersebut. 

Secara umum, buku monograf memiliki sejumlah karakteristik yang tentu sifatnya khas. Beberapa diantaranya adalah: 

1. Merupakan Hasil Penelitian

Karakteristik yang pertama dari buku monograf adalah ditulis berdasarkan hasil sebuah riset atau penelitian. Sehingga termasuk ke dalam jenis karya ilmiah, yang bisa juga disebut sebagai salah satu buku hasil penelitian. 

Hanya saja buku ini ditujukan untuk dosen, sehingga istilah di dalamnya memaparkan hasil penelitian dengan bahasa ilmiah. Sebab tujuan dari pembacanya sendiri bukan masyarakat umum atau awam, melainkan untuk kalangan dosen. 

Ketika menyusun buku monograf maka wajib memiliki data dari hasil sebuah penelitian. Sehingga isinya bisa sesuai dengan standar atau karakteristik khas dari buku monograf itu sendiri. 

2. Digunakan oleh Dosen

Karakteristik berikutnya, adalah dilihat dari sisi penggunaan buku monograf. Yakni digunakan oleh kalangan dosen saja, sehingga tidak seperti buku ajar. Dimana buku ajar ini akan dijadikan pegangan dosen dan juga mahasiswa. 

Buku monograf hanya ditujukan untuk kalangan dosen, yakni untuk dijadikan sumber atau referensi materi mengajar. Maupun dijadikan sebagai referensi untuk melakukan kegiatan penelitian. 

3. Bentuk Formal

Berhubung buku monograf ini memang masuk ke dalam jenis karya tulis ilmiah, praktis bahasa yang digunakan memakai bahasa formal. Oleh sebab itu, hindari menggunakan kata-kata tidak baku. 

Selalu menjadikan ejaan sesuai EYD dan mempergunakan kata baku saat menyusunnya. Sehingga setiap dosen yang membaca sekaligus memanfaatkan isinya, bisa memahami isi di dalamnya dengan sangat mudah tanpa resiko terjadi kesalahpahaman. 

4. Bisa Diterbitkan

Meskipun buku monograf memiliki target spesifik, yakni kalangan dosen. Namun buku monogrf termasuk jenis karya tulis ilmiah yang bisa dipublikasikan. Yakni dengan jalan diterbitkan. 

Buku monograf yang disusun, naskahnya nanti bisa dikirimkan ke penerbit yang membuka layanan penerbitan buku monograf. Sehingga akan dibantu proses desain cover, editing isi, dan keperluan lain termasuk proses penerbitan. 

Menariknya lagi, publikasi terhadap buku monograf bisa mendapatkan ISBN yang merupakan nomor induk khusus pada terbitan sebuah buku. Sehingga bisa dipublikasikan atau dipasarkan secara lebih luas, misalnya di seluruh Indonesia. Sekaligus menjamin isinya memiliki kualitas yang baik dan kredibel. 

5. Fokus pada Satu Cabang Ilmu

Buku monograf bukanlah buku pegangan dosen yang berisi beberapa bidang ilmu, disini fokus mengulas atau membahas satu cabang ilmu saja. Sehingga satu buku monograf hanya ditujukan untuk dosen di bidang ilmu tertentu. 

Jika isinya memaparkan hasil penelitian di bidang Matematika, maka dosen yang mengampu mata kuliah Matematika adalah yang cocok memilikinya. Sebab memang fokus di satu bidang saja. 

6. Bisa Dijadikan Rujukan

Mengingat buku monograf merupakan karya tulis ilmiah yang didasarkan pada hasil penelitian. Maka isinya tentu dijamin kredibel dan bisa dibuktikan, lewat pengujian dengan teknik tertentu. 

Karakter ini kemudian membuat buku monograf bisa dijadikan sebagai rujukan saat menyusun karya ilmiah lain. Misalnya tesis, disertasi, maupun jurnal dan artikel ilmiah jenis lainnya. 

Menulis buku monograf pada dasarnya mudah, selama paham apa saja yang perlu dicantumkan di dalamnya. Jadi, tidak ada salahnya mencoba produktif menyusun buku monograf. Apalagi nilai kum yang diberikan berkisar antara 20 sampai 25. Angka kum ini tentu terbilang besar, dan bisa mendorong kenaikan jabatan akademik. 

Referensi:

  • Materi ceramah “Tips dan Trik Penulisan Monograf”, oleh Prof. Agus Setyo Muntohar, Ph.D. UMY. 2018.
  • http://heri.staff.umy.ac.id/
Redaksi

View Comments

Recent Posts

Jenis Jurnal dalam Kewajiban Publikasi Dosen dan Angka Kreditnya

Dalam dunia akademik, dosen juga memiliki kewajiban melakukan publikasi ilmiah secara berkala. Salah satunya publikasi…

3 weeks ago

Daftar Jurnal Terindeks Copernicus April 2024 [Update]

Mengecek apa saja daftar jurnal terindeks Copernicus tentu sangatlah penting, khususnya bagi dosen yang ingin…

3 weeks ago

10 Tantangan Kuliah di Luar Negeri dan Tips Menghadapi

Sebagai dosen, banyak yang memiliki impian bisa studi lanjut sampai ke luar negeri karena bisa…

3 weeks ago

Definisi dan Prosedur Pengajuan Insentif Publikasi Artikel Jurnal

Ada banyak upaya dilakukan berbagai pihak untuk mendorong peningkatan kuantitas dan kualitas publikasi ilmiah, terutama…

3 weeks ago

7 Program Beasiswa S3 Australia dan Cakupan Beasiswanya

Mencari informasi beasiswa S3 Australia tentu akan menjadi agenda bagi siapa saja yang tertarik studi…

3 weeks ago

Beasiswa Pendidikan Indonesia Kapan Dibuka? Ini Timelinenya

Program Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) menjadi salah satu program beasiswa bergengsi dari pemerintah Indonesia melalui…

3 weeks ago