Yogyakarta – Dalam rangka memperingati Dies Natalis Program Studi D3 Pariwisata Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang ke-25, kembali digelar Tourisme Anniversary Festival (TAF). Dalam acara TAF 2019, mahasiswa vokasi pariwisata UGM tampil memukau dengan menampilkan serangkaian pagelaran seni kebudayaan. Di antaranya berupa tarian, karawitan, dan teater.
Dalam sambutannya Ketua Panitia TAF 2019 Ana Maria mengatakan, dirinya sangat berterima kasih atas kerjasama berbagai pihak hingga terselenggaranya acara puncak dari Dien Natalis ke 25 Program Studi D3 Pariwisata Sekolah Vokasi UGM. Acara tahunan ini digelar, selain untuk memperingati Dies Natalis Prodi tetapi juga untuk nguri-uri kabudayan khususnya Yogyakarta dan Indonesia pada umumnya.
“Kami mahasiswa mahasiswi Prodi D3 Pariwisata Sekolah Vokasi UGM ingin lebih meningkatkan rasa apresiasi khususnya generasi muda milenial terhadap budaya Indonesia sekaligus sebagai sarana untuk melestarikan budaya Indonesia dengan menampilkan ragam seni dan budaya khas Indonesia,” ungkap Ana di Gedung Societet Taman Budaya Yogyakarta, Jumat (29/11/2019).
Kepala Prodi D3 Pariwisata Sekolah Vokasi UGM Nuryuda Irdana, S.P., M.M., dalam sambutannya mengungkapkan, pihaknya sangat bersyukur atas berjalannya TAF yang ke 25. Setiap tahunnya, melalui TAF setiap angkatan terus berkreativitas baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Tim dosen sangat mengapresiasi dan tentu saja untuk menyelenggarakan acara ini tidak mudah, pastinya juga banyak hambatan.
Nur juga menyampaikan bahwa mulai tahun depan Prodi D3 Pariwisata UGM bertransformasi menjadi D4 Pariwisata Sekolah Vokasi UGM.
“Untuk pelaksanaan acara malam ini dihadiri pula tamu undangan yaitu mantan kaprodi yang juga sebagai penggagas acara TAF 2019 ini. Setiap tahun nuansa acara bervariasi dan berbeda, dan semoga lebih semarak. Pariwisata tetap menjadi pariwisata berbudaya. Dan selamat untuk adik-adik semua,” pungkasnya.
Acara pun dibuka dengan penampilan oleh mahasiswa mahasiswi D3 Pariwisata Sekolah Vokasi UGM angkatan 2017, dengan pertunjukan karawitan. Karawitan ini dilatih oleh Gabriel dengan lagu pertama bertemakan penghijauan. Selanjutnya, pementasan tari kreasi Partagama bercerita kegiatan pasar Beringharjo.
Selanjutnya penampilan Tari Saman Rantoh Jaroh dimana menampilkan gerakan tangan dimainkan 10 penari perempuan dan satu laki-laki sebagai pengiring yang ditampilkan sangat kompak. Tari Saman asal Aceh tersebut mengisahkan penari yang tengah menghibur rakyat Aceh yang kala itu tengah tertimpa musibah bencana alam. Diharapkan tarian tersebut dapat sedikit menghibur.
Kemudian mahasiswa D3 Pariwisata Sekolah Vokasi UGM juga unjuk gigi dalam gelaran teater bertajuk “AAIIUU” mengisahkan UU sebagai anak bungsu yang sangat ingin berkuliah di jurusan Sejarah namun sang ayah menentangnya dan UU pun mengurung dirinya di kamar sampai keinginannya disetujui. AA sang kakak pertama dan UU sang kakak kedua pun turut membantu membujuk UU. Sang mama yang mendukung keinginan UU membuat suasana keluarga tersebut sempat keruh. Namun datangnya Tante dan Paman UU untuk membantu mencari solusi terbaik.
Serangkaian pertunjukan seni dan budaya oleh mahasiswa D3 Pariwisata Sekolah Vokasi UGM mendapat antusiasme dan tepuk tangan meriah dari para penonton yang hadir. Gelaran TAF 2019 ini makin meriah karena ditutup oleh penampilan manis dari grup band Olski yang membawakan beberapa buah lagu koleksinya.
TAF 2019 berjalan lancar dengan dihadiri sedikitnya ratusan penonton yang memenuhi bangku penonton di Societet Taman Budaya Yogyakarta pada Jumat malam tersebut. (duniadosen.com/ta)