Mengenal macam-macam analisis data kualitatif tentu perlu bagi siapa saja yang hendak dan sedang menjalankan penelitian kualitatif. Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh para dosen maupun mahasiswa tentu dekat sekali dengan kegiatan analisis data. Analisis data ditujukan untuk bisa mengolah kumpulan data menjadi informasi yang bisa dipahami.
Dalam kegiatan penelitian tentunya akan didapatkan banyak sekali data. Data ini diperoleh dengan banyak hal. Mulai dari pengamatan terhadap objek penelitian, wawancara dengan objek penelitian, data dari buku-buku penelitian, dan lain sebagainya. Semua data ini tentu perlu dianalisis untuk bisa ditarik kesimpulan.
Proses dalam menganalisis data kemudian menggunakan teknik khusus. Supaya bisa lebih mudah untuk menarik kesimpulan dari kumpulan data yang didapatkan. Salah satu tekniknya adalah analisis data kualitatif yang berhubungan dengan data dalam bentuk bukan angka. Teknik analisis data ini kemudian hadir dalam beberapa jenis, berikut informasinya.
Sebelum mengetahui macam-macam analisis data kualitatif, maka bisa mengetahui dulu definisi dari analisis data dan juga analisis data kualitatif. Analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk memproses kumpulan data atau sekelompok data agar mendapatkan informasi. Artinya proses analisis ditujukan untuk mendapatkan informasi yang jelas.
Data yang didapatkan dalam jumlah besar dan memiliki banyak variasi tentunya memberikan banyak sekali informasi. Semua data ini kemudian dikelompokan untuk diproses lebih lanjut agar bisa ditarik suatu kesimpulan. Lewat kumpulan data yang sudah diproses inilah suatu informasi bisa didapatkan.
Misalnya saja melihat data nilai ujian dari siswa di kelas X pada saat mengikuti ujian kenaikan kelas. Kumpulan data dalam bentuk angka tersebut kemudian diproses dan bisa diketahui nilai rata-rata, nilai tertinggi, dan nilai terendah. Nilai tertinggi kemudian bisa diketahui didapatkan oleh siswa mana, begitu pula nilai paling rendah.
Melalui informasi tersebut maka bisa diketahui berapa siswa yang sukses mengikuti kegiatan pembelajaran. Terlihat dari nilai ujian yang didapatkan, semakin bagus nilai ujiannya maka semakin menunjukan tingkat pemahaman dari siswa tersebut. Informasi dari data nilai ini juga bisa membantu para guru untuk memperbaiki kualitas pengajaran.
Sehingga setiap guru bisa tahu teknik mengajar seperti apa yang mudah dipahami para siswa. Supaya nilai ujian dari siswa-siswa tersebut terbilang bagus. Sehingga kualitas pendidikan di kelas dan di sekolah yang bersangkutan mengalami peningkatan.
Dalam proses analisis data, terdapat dua jenis analisis data. Jenis ini disesuaikan dengan bentuk data yang didapatkan karena tidak semua data dalam bentuk angka. Bisa juga dalam bentuk pendapat, opini, tingkat kepuasan, dan lain sebagainya. Data seperti ini tentunya tidak bisa diproses sebagaimana memproses data dalam bentuk angka.
Maka dalam kegiatan analisis data terdapat dua jenis metode analisis data yang umum digunakan. Pertama, analisis data kuantitatif yang ditujukan untuk memproses atau mengolah data dalam bentuk angka. Kedua, analisis data kuantitatif yang ideal digunakan para peneliti untuk memproses data bukan angka.
Jadi, dari penjelasan tersebut bisa dipahami bahwa metode analisis data kualitatif adalah metode yang digunakan untuk memproses atau mengolah data bukan angka yang kemudian disebut sebagai data kualitatif. Data kualitatif bisa diolah dengan berbagai teknik lagi, dan teknik inilah yang menciptakan macam-macam analisis data kualitatif.
Analisis data dengan teknik kualitatif kemudian menggunakan beberapa teknik tertentu. Setiap peneliti bisa menggunakan satu jenis teknik dan bisa juga sebaliknya, yakni menggabungkan dua atau lebih teknik analisis data kualitatif.
Analisis data secara kualitatif dilakukan pada penelitian dengan metode kualitatif juga. Pada penelitian kuantitatif, peneliti mendapatkan data berbentuk angka. Sehingga untuk memproses data tersebut menjadi informasi diperlukan keterampilan matematis. Hal ini tidak berlaku pada saat melakukan penelitian kualitatif.
Pasalnya jenis data yang didapatkan bukan berbentuk angka. Melainkan data yang bersifat subjektif dan tentunya tidak berbasis nilai maupun angka. Pada penelitian kualitatif data didapatkan peneliti dari banyak sumber dan menggunakan banyak metode. Pengamatan pun dilakukan secara terus menerus sehingga didapatkan data yang berbeda-beda.
Artinya, data pada penelitian kualitatif memiliki lebih banyak bentuk dan tidak bisa dihitung karena memang bukan data dalam bentuk angka. Variasi data yang tinggi membuat pola dalam memproses data tersebut tidak atau belum memiliki pola yang jelas. Meskipun begitu, bukan berarti data kualitatif tidak bisa diolah.
Dalam proses mengumpulkan data, biasanya peneliti akan berusaha mendapatkan data yang memuaskan. Sebagai contoh jika data didapatkan dari proses wawancara, dan mendapati jawaban yang diwawancara kurang memuaskan. Maka akan dilakukan wawancara kembali di waktu berbeda atau memilih narasumber lain yang sama-sama kredibel.
Setelah data yang dianggap memuaskan sudah didapatkan, baru kemudian diproses lagi untuk menjadi informasi yang tepat dan bisa disampaikan kepada masyarakat banyak. Teknik analisis data kualitatif kemudian disampaikan oleh sejumlah ahli. Adapun macam-macam analisis data kualitatif ini antara lain:
Pendapat pertama yang menyampaikan teknik analisis data kualitatif adalah Miles dan Huberman. Menurut keduanya, proses analisis data kualitatif dilakukan dengan tiga tahapan. Yaitu:
Tahap pertama dalam menganalisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah reduksi data atau data reduction. Tahap reduksi data adalah tahap mereduksi atau menyederhanakan data agar bisa sesuai dengan kebutuhan dan tentunya mudah untuk didapatkan informasi.
Data yang didapatkan dari hasil wawancara, survei kepuasan pelanggan, pengamatan langsung di lapangan, dan sebagainya tentu memiliki bentuk yang kompleks. Semua data yang sudah didapatkan kemudian dikelompokan dari data yang sangat penting, kurang penting, dan tidak penting.
Data yang masuk ke dalam kelompok data tidak penting kemudian aman untuk dibuang atau tidak digunakan. Sehingga tersisa data yang sifatnya penting dan kurang penting. Peneliti bisa membuang juga data kurang penting, yang kemudian hanya menyisakan data yang sifatnya penting.
Data ini kemudian menjadi lebih sederhana, sesuai dengan kebutuhan penelitian, dan dianggap mampu mewakili semua data yang sudah didapatkan. Sehingga lebih mudah untuk diproses ke tahap selanjutnya agar menjadi informasi yang bulat, jelas, dan menjawab suatu permasalahan.
Baca Juga: Pengertian Teknik Analisis Data Menurut Para Ahli dan Macam-Macamnya
Dalam macam-macam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman, setelah menyelesaikan tahap reduksi maka masuk ke tahap penyajian data atau data display. Sesuai dengan namanya, pada tahap ini peneliti bisa menyajikan data yang sudah direduksi atau disederhanakan di tahap sebelumnya.
Bentuk penyajian data kemudian beragam bisa disajikan dalam bentuk grafik, chart, pictogram, dan bentuk lain. Sehingga kumpulan data tersebut bisa lebih mudah disampaikan kepada orang lain. Selain itu juga mengandung informasi yang jelas dan pembaca bisa dengan mudah mendapatkan informasi tersebut.
Proses penyajian data diperlukan dalam analisis data kualitatif untuk bisa menyajikan atau menampilkan data dengan rapi, sistematis, tersusun dengan pola hubungan tertentu, terorganisir, dan sebagainya. Sehingga data ini tidak lagi berupa data mentah akan tetapi sudah menyajikan suatu informasi.
Tahap selanjutnya dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan atau conclusion drawing. Sehingga data yang sudah disusun dan dikelompokan kemudian disajikan dengan suatu teknik atau pola bisa ditarik kesimpulan.
Kesimpulan ini menjadi informasi yang bisa disajikan dalam laporan penelitian dan ditempatkan di bagian penutup. Yakni pada bagian kesimpulan, sehingga para pembaca laporan penelitian juga bisa menemukan kesimpulan tersebut.
Proses menarik kesimpulan baru bisa dilakukan ketika semua data yang variatif disederhanakan, disusun atau ditampilkan dengan memakai media tertentu, baru kemudian bisa dipahami dengan mudah.
Misalnya saja data kepuasan pelanggan dari PT X, di mana ditampilkan pada grafik menunjukan angka kepuasan yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Ditunjukan dengan banyaknya respon positif dari pengguna jasa dan pertambahan jumlah pengguna jasa baru.
Ketika data ini disajikan dalam bentuk grafik, maka seseorang sudah bisa melihat kesimpulannya. Bahwa layanan yang disediakan oleh PT X memang bagus dan mampu memberi kepuasan kepada para pelanggannya.
Baca Juga: Pengertian Data Penelitian, Jenis-Jenis, dan Contoh Lengkapnya
Jika membahas tentang macam-macam analisis data kualitatif maka selain yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman. Juga ada pendapat lain, yakni yang disampaikan oleh Spradley. Kemudian teknik analisis data kualitatif ini disebut teknik atau model Spradley.
Oleh Spradley juga dijelaskan tentang tahapan dalam menganalisis data kualitatif. Jika Miles dan Huberman menjelaskan ada 3 (tiga) tahapan, maka oleh Spradley dijelaskan ada 4 (empat) tahapan. Yaitu:
Tahap pertama adalah analisis domain yaitu proses untuk mendapatkan gambaran umum dari objek yang diteliti atau dari sebuah isu sosial yang diangkat menjadi tema penelitian. Gambaran umum ini diperlukan untuk bisa masuk ke tahap selanjutnya dalam analisis data kualitatif.
Gambaran umum bisa didapatkan dari banyaknya data yang didapatkan selama melakukan proses pendataan. Setiap data nantinya akan memiliki domain khusus dan tersendiri. Domain ini bisa dijadikan pijakan untuk melakukan penelitian lanjutan.
Jika membutuhkan banyak domain, maka akan membutuhkan lebih banyak kegiatan pengumpulan data. Sehingga peneliti membutuhkan waktu lebih lama lagi untuk bisa menyelesaikan proses pengumpulan data penelitian. Semua data ini kemudian akan masuk ke tahap selanjutnya.
Tahap kedua di dalam analisis data kualitatif menurut Spradley adalah tahap analisis taksonomi. Jadi, saat mempelajari tentang macam-macam analisis data kualitatif maka analisis taksonomi juga akan dipelajari dan kemudian dipraktekan.
Pada tahap analisis taksonomi semua domain dari data yang sudah didapatkan kemudian akan dikaji atau dibedah untuk bisa diketahui struktur internalnya seperti apa. Sehingga peneliti bisa mengetahui unsur apa saja yang membangun domain-domain data penelitian tersebut.
Tahap selanjutnya adalah analisis komponensial yang dilakukan dengan membedah lagi unsur yang menyusun domain. Jadi, setelah tahap analisis taksonomi selesai dilakukan maka akan langsung ke tahap analisis komponensial.
Tahapan ini bertujuan untuk mengetahui ciri spesifik dari semua unsur yang menyusun domain data penelitian. Ciri khusus ini kemudian akan memberi informasi mengenai perbedaan antara satu domain data dengan domain lainnya.
Data yang digunakan adalah data yang memang menjadi data mayoritas bukan minoritas. Sehingga data ini bisa mewakili penilaian atau pendapat dari objek penelitian yang sudah menyampaikan pendapat (memberi data bersifat subjektif).
Baca Juga: Pengertian Penelitian Deskriptif, Karakter, Ciri-Ciri dan Contohnya
Tahapan akhir di dalam analisis data kualitatif menurut Spradley adalah tahap analisis tema kultural. Pada tahap ini semua domain data yang sudah diketahui ciri spesifiknya kemudian dicari hubungannya dengan domain lain. Hubungan antar domain data ini kemudian ditarik kesimpulan.
Kesimpulan yang berhasil didapatkan kemudian dirumuskan menjadi sebuah kalimat atau judul. Judul ini bisa digunakan peneliti yang bersangkutan sebagai judul penelitian. Selain itu juga memberi gambaran bagi peneliti untuk menarik kesimpulan atas semua data penelitian yang didapatkan.
Dari macam-macam analisis data kualitatif menurut dua pendapat ahli di atas, mana yang sangat mungkin untuk kamu gunakan? Setiap peneliti tentu memiliki jawabannya sendiri-sendiri. Namun yang pasti tujuannya adalah sama, yakni mendapatkan hasil penelitian dari olah data kualitatif dengan tepat dan jelas.
Dalam proses penerapan analisis data kualitatif tentu dibutuhkan data bersifat kualitatif atau data yang bukan angka. Proses memperoleh data bukan angka ini bisa dilakukan dengan memakai sejumlah teknik atau metode. Secara umum berikut adalah teknik yang dipakai peneliti untuk mendapatkan data kualitatif:
Teknik pengumpulan data kualitatif yang pertama adalah studi dokumen. Sesuai namanya, teknik ini dilakukan dengan mengkaji sejumlah dokumen yang berhubungan dengan topik penelitian. Dokumen ini bisa dalam bentuk arsip foto, arsip surat, jurnal, buku harian, notulen rapat, dan lain sebagainya.
Semua catatan yang berhubungan dengan topik penelitian pada dasarnya bisa dijadikan media untuk mendapatkan data. Sehingga peneliti perlu teliti untuk mengetahui dokumen apa saja yang bisa dipakai untuk mendukung kegiatan penelitian yang sedang dilakukan.
Jika tidak ada dokumen apapun yang bisa dijadikan sumber data, maka penelitian kualitatif bisa menggunakan teknik wawancara sebagai alternatif atau teknik utama. Wawancara sendiri merupakan proses pengumpulan data kualitatif yang dilakukan dengan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada narasumber.
Narasumber yang dipilih pun bukan narasumber sembarangan, melainkan yang paham atau berhubungan langsung dengan objek penelitian. Misalnya saja melakukan penelitian tentang gizi buruk pada anak-anak di daerah A. Maka wawancara bisa dilakukan kepada para aparat desa maupun masyarakat setempat.
Baca Juga: Penelitian Studi Kasus: Pengertian, Jenis, dan Contoh Lengkapnya
Adanya macam-macam analisis data kualitatif membantu proses penarikan kesimpulan atas kumpulan data kualitatif yang didapatkan. Data kualitatif memang beragam, karena bisa diperoleh juga dengan teknik diskusi. Istilah lain untuk teknik ini adalah FGD (Focus Group Discussion).
Dalam teknik ini, peneliti akan melakukan kegiatan diskusi bersama bersama dengan sejumlah narasumber. Sehingga mendapatkan data yang sama antara satu narasumber dengan narasumber lain. Teknik ini membantu mendapatkan data yang lebih jelas dan memuaskan.
Teknik berikutnya adalah observasi atau pengamatan, yakni teknik mendapatkan data kualitatif dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian. Pengamatan ini bisa mendatangi suatu lokasi secara langsung dan mengamati kondisi sekitarnya, kemudian disusun menjadi data-data hasil pengamatan.
Hasil pengamatan biasanya dikombinasikan dengan teknik memperoleh data kualitatif lainnya untuk mendapatkan data yang lebih akurat. Sehingga bisa diketahui berbagai penyebab dan faktor yang mempengaruhi hasil pengamatan yang dilakukan sebelumnya.
Setelah mengetahui pengertian, macam-macam analisis data kualitatif, dan bagaimana proses mendapatkan data kualitatif tersebut. Maka kedepannya akan lebih mudah dalam melaksanakan kegiatan penelitian kualitatif. Sehingga bisa mendapatkan banyak temuan, ilmu pengetahuan baru, dan solusi-solusi baru.
Penulis: duniadosen.com/Pujiati
Sejalan dengan diterbitkannya Permendikbudristek Nomor 44 Tahun 2024, maka diterbitkan pula pedoman pelaksanaan berisi standar…
Mau upload publikasi tapi Google Scholar tidak bisa dibuka? Kondisi ini bisa dialami oleh pemilik…
Beberapa dosen memiliki kendala artikel tidak terdeteksi Google Scholar. Artinya, publikasi ilmiah dalam bentuk artikel…
Mau lanjut studi pascasarjana dengan beasiswa tetapi berat karena harus meninggalkan keluarga? Tak perlu khawatir,…
Anda sudah menjadi dosen harus melanjutkan S3? Jika Anda menargetkan beasiswa fully funded dan masih…
Melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi di luar negeri, semakin mudah dengan berbagai program beasiswa.…