Informasi

Langkah Kopertais Wilayah 3 dalam Memajukan Perguruan Tinggi Islam Swasta di Yogyakarta

Yogyakarta – Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (Kopertais Wilayah 3 Yogyakarta) memiliki tanggung jawab dalam tugasnya. Yaitu membina dan mengawasi perguruan tinggi swasta berbasis Agama Islam untuk meningkatkan mutu pergutuan tinggi seperti akreditasi, jenjang karir dosen, pembinaan kelembagaan, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), termasuk mahasiswa.

Sekretaris Kopertais Wilayah 3 Yogyakarta Dr. Hisyam Zaini, M.A. mengungkapkan, tugas tersebut dipertanggungjawabkan langsung kepada Direktorat Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) di Jakarta. Makan sudah menjadi keharusan, Kopertais bekerja keras untuk meningkatkan mutu pelayanan.

”Pada 19 November 2018 lalu, telah dilaksanakan rapat di Jakarta untuk membahas posisi Kopertais kedepannya. Wacananaya, Kopertais akan diubah menjadi UPT (unit pelaksana teknis-red) dan memiliki staf sendiri agar posisinya lebih mandiri,” terang Hisyam kepada tim duniadosen.com.

Ia mengatakan, Kopertais sebenarnya tidak punya posisi apa-apa. Tapi, pihaknyai mencoba mengangkat posisi Kopertais seperti pergantian status menjadi satuan kerja dan perbaikan dalam berbagai bidang.

”Namun, konsekuensinya kami harus memiliki kantor dan tenaga kerja sendiri. Namun saat ini, Kopertais masih belum memiliki lembaga sendiri. Makanya, kantor Kopertais Wilayah 3 masih berada di area UIN Suka Yogyakarta,” kata dosen yang pernah belajar strategi pembelajaran di Kanada tersebut.

Menurut Hisyam, dalam implementasinya, Kopertais juga memberikan berbagai pelatihan kepada dosen di Perguruan Tinggi Islam Swasta (PTIS) yang ada di wilayahnya. Diantaranya, melatih dosen dalam berbagai hal seperti pelatihan kurikulum, strategi pembelajaran, evaluasi pembelajaran, penulisan karya ilmiah, dan pengelolaan jurnal.

”Tujuannya adalah agar dosen lebih siap dalam proses pengajaran,” papar dosen mata kuliah Bahasa Arab tersebut.

Kedepannya, Hisyam memiliki target untuk menjadikan seluruh prodi yang ada di PTIS di Yogyakarta mendapat akreditasi minimal B. Maka itu, Kopertais Wilayah 3 berulang kali melakukan monitor terhadap PTIS di Yogyakarta.

”Saya menggalakkan peningkatan mutu dosen. Aspeknya kelembagaan dan ketenagaan,” ujarnya.

Hisyam melanjutkan, dalam data Kopertais Wilayah 3 saat ini terdapat 15 PTIS di Yogyakarta yang sudah terakreditasi dengan rincian 5 PTIS di Kota Yogyakarta, 5 PTIS di Kabupaten Bantul, 3 PTIS di Kabupaten Sleman, 1 PTIS di Kabupaten Kulonprogo, dan 1 PTIS di Kabupaten Gunung Kidul, serta akan bertambah satu PTIS lagi yaitu Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ibnu Sina di Berbah, Yogyakarta.

Meski begitu, Hisyam berkata hanya ada beberapa PTIS yang memiliki akreditasi setara kampus besar lainnya. Yaitu Universitas Islam Indonesia, Universitas Ahmad Dahlan, dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. PTIS lain, menurut Hisyam, masih perlu bimbingan. Sehingga pihaknya tengah mendorong PTIS lain di Yogyakarta untuk berbenah, diri sehingga dapat mencapai taraf yang lebih tinggi.

”Yang lain perlu dibina dan dibantu untuk banyak hal, mulai dari kelembagaan dan SDM-nya. Kami juga saat ini sedang melakukan kolaborasi antar PTIS di Yogyakarta untuk bertukar ilmu agar PTIS yang masih kecil bisa meningkatkan kualitasnya, terutama terkait publikasi jurnal dan sebagainya,” tegas lulusan program doktor di UIN Suka Yogyakarta tersebut.

Hisyam juga menyoroti terkait digitalisasi PTIS yang saat ini masih rendah. ”Semua orang berbicara terkait revolusi 4.0 yang lebih digital. Sangat ideal untuk mengejar kesana. Kami juga fokus pemanfaatan IT di perguruan PTIS. Namun, kita perlu mengakui untuk saat ini, yang bisa menjalankan ya PTIS besar. Yang lain ya masih berjuang ke sana,” pungkasnya.

Diketahui, di Indonesia, ada 12 Kopertais yang tersebar di berbagai daerah seperti Kopertais Wilayah I di UIN Syarif Hidayatullah, Tangerang Selatan, Kopertais II di UIN Sunan Gunung Djati, Bandung, Kopertais wilayah 3 di Yogyakarta, Kopertais IV di UIN Sunan Ampel Surabaya, Kopertais V di UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Kopertais VI di UIN Imam Bonjol Padang, dan Kopertais VII di UIN Raden Fatah Palembang.

Selain itu, ada Kopertais VIII di UIN Allaudin Makassar, Kopertais IX di UIN Sumatera Utara, Medan, Kopertais X di UIN Walisongo, Semarang, Kopertais XI di UIN Antasari Banjarmasin, dan Kopertais XII di UIN Sutan Syarif Kasim di Pekanbaru. Meski kantor Kopertais ada di universitas negeri, namun tanggungjawabnya hanya terbatas pada kampus Islam swasta.  (duniadosen.com/az)

Redaksi

Recent Posts

Cara Menyusun Artikel Jurnal dengan Prinsip Piramida Terbalik

Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…

4 days ago

Time Table dan Manfaatnya dalam Melancarkan Penelitian

Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…

4 days ago

Syarat dan Prosedur Pengajuan Pindah Homebase Dosen

Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…

4 days ago

Scope Jurnal & Cek Dulu Agar Naskah Sesuai Jurnal Tujuan

Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…

4 days ago

6 Cara Mengecek DOI Jurnal, Pahami untuk Isian Publikasi

Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…

4 days ago

Cara Mengecek Jurnal Nasional Tidak Terakreditasi, Pahami Sebelum Publikasi

Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…

5 days ago