Dosen yang bertanggung jawab tentu ingin sampai ke puncak karir dengan memangku jabatan fungsional Guru Besar. Mempercepat pencapaian tersebut, maka dosen bisa fokus dengan dua kunci sukses karir dosen di dunia akademik.
Lewat dua kunci inilah maka karir akademik dosen bisa lebih cepat untuk berkembang. Namun, usahakan tidak mengabaikan kewajiban lainnya karena sesuai Undang-Undang dosen memiliki 3 tugas pokok dan ditambah tugas penunjang.
Karir akademik dosen dilihat dari jabatan fungsional yang diraih bukan pada jabatan struktural. Bagi dosen yang paham hal ini tentu saja akan mengupayakan pengembangan karir akademiknya dengan maksimal.
Sebagai salah satu upaya untuk mengembangkan karir akademik dengan akselerasi yang maksimal. Maka dosen bisa memahami betul dua kunci sukses karir dosen, yaitu melaksanakan kegiatan riset dan disusul publikasi ilmiah.
Kenapa dua tugas dosen ini disebut sebagai kunci sukses karir dosen? Alasannya banyak, pertama adalah karena keduanya merupakan kewajiban dosen dalam tugas penelitian. Kedua, nilai angka kredit yang diberikan cukup tinggi.
Apalagi untuk publikasi dalam bentuk buku dan jurnal ilmiah, khususnya jurnal internasional bereputasi. Alasan yang terakhir adalah publikasi ilmiah secara maksimal menjadi salah satu syarat mutlak untuk bisa mengajukan jabfung Lektor Kepala dan Guru Besar.
Khususnya jika dosen ingin naik jabatan fungsional melalui jalur loncat jabatan. Jadi, bagi dosen yang memang ingin karirnya melesat. Maka penting untuk produktif dalam melaksanakan riset atau penelitian dan disusul melakukan publikasi ilmiah.
Publikasi ilmiah untuk kalangan dosen bisa dalam bentuk jurnal, baik nasional maupun internasional. Kemudian bisa dalam bentuk prosiding, baik nasional maupun internasional dan penerbitan buku ilmiah. Seperti buku monograf, referensi, dan book chapter.
Menulis buku berisi hasil penelitian perlu dijadikan budaya oleh kalangan dosen. Hal ini bisa menjadi bentuk persiapan di kemudian hari saat menjadi Guru Besar. Sebab dengan jabfung ini, dosen memiliki kewajiban menerbitkan buku setiap tahunnya.
Maka penting untuk membiasakan diri dan mengasah keterampilan menulis buku ilmiah sejak dini. Sehingga saat berada di puncak karir dosen tidak lagi merasa kesulitan untuk terus menulis dan menerbitkan buku maupun jurnal ilmiah.
Baca Juga:
Setelah memahami bahwa riset atau kegiatan penelitian masuk ke dalam kunci sukses karir dosen. Tentunya dosen perlu menyusun strategi dan membuat roadmap penelitian agar bisa produktif untuk dijalankan sepanjang karirnya.
Hanya saja, melakukan penelitian ternyata bukan perkara mudah. Bahkan untuk dosen senior yang sudah berpengalaman satu dekade lebih. Berbagai kesulitan tentu dihadapi, termasuk menentukan ide atau topik penelitian, sumber pendanaan, dan sebagainya.
Terkait hal tersebut, para dosen bisa memaksimalkan kegiatan penelitian dengan melakukan beberapa kiat di bawah ini:
Kiat yang pertama adalah menyusun perencanaan riset atau roadmap riset. Roadmap riset ini akan berisi perencanaan kegiatan riset dosen dalam kurun waktu tertentu.
Kegiatan riset yang dijalankan ada kalanya berlangsung satu tahun bahkan kurang. Namun, ada kalanya bisa lebih dari setahun bahkan bisa sampai lima tahun. Sehingga roadmap penelitian dibutuhkan agar kegiatan riset punya dasar pelaksanaan yang jelas.
Dalam melaksanakan kegiatan penelitian atau riset, sesuai penjelasan dua kunci sukses karir dosen di atas. Dosen tidak hanya bisa melaksanakan penelitian secara tunggal atau dijalankan seorang diri. Melainkan bisa melalui penelitian kolaborasi.
Penelitian kolaborasi ini bisa antara dosen dengan mahasiswa, bisa juga dengan sesama dosen baik di satu institusi maupun lintas institusi. Tak hanya itu, dosen juga bisa berkolaborasi dengan PT luar negeri dan industri di dalam maupun luar negeri.
Penelitian kolaborasi biasanya akan menawarkan topik penelitian lebih beragam karena dijalankan paling tidak oleh dua pakar di bidangnya. Selain itu, ditunjang pula oleh fasilitas penelitian seperti sarana dan prasarana sampai pendanaan.
Kiat ketiga untuk bisa melaksanakan kunci sukses karir dosen sesuai penjelasan sebelumnya adalah aktif mengikuti program hibah riset. Pemerintah melalui Kemendikbud Ristek secara rutin menyelenggarakan program hibah penelitian.
Sebelum tahun 2020, jenis program dana hibah ini tidak hanya untuk riset melainkan juga untuk publikasi (jurnal dan buku). Namun, semenjak pandemi sampai saat ini belum diselenggarakan kembali hibah publikasi ilmiah.
Hanya saja program hibah riset masih terus berjalan dengan berbagai program. Sebut saja seperti Program RIIM (BRIN), Kosabangsa, dan lain sebagainya. Program hibah ini terbuka untuk seluruh dosen di Indonesia dan pastikan ikut serta.
Semakin sering ikut program hibah penelitian dan berhasil menjadi penerima program. Maka dosen akan semakin produktif melaksanakan riset dan tidak kehabisan ide untuk melakukan publikasi ilmiah.
Bagi dosen yang aktif mengikuti program hibah riset maka akan ada luaran yang wajib dipenuhi. Luaran ini umumnya mencakup luaran wajib dan luaran tambahan. Silahkan dimaksimalkan untuk dipenuhi semua.
Sehingga bisa memaksimalkan publikasi untuk menambah jumlah KUM dalam jumlah signifikan. Oleh sebab itu, jika dana hibah masih ada sisa maka jangan buru-buru dikembalikan melainkan dimanfaatkan untuk mengejar luaran tambahan.
Kiat selanjutnya adalah mensinkronisasi luaran riset dengan kewajiban khusus, bagi dosen dengan jabfung Lektor Kepala dan Guru Besar. Dimana ada kewajiban khusus untuk melaporkan publikasi ilmiah dalam kurun 3 tahun terakhir.
Kegiatan riset yang dijalankan oleh dosen kemudian akan menghasilkan publikasi dan sifatnya wajib. Sebagaimana di dalam PO BKD maupun PO PAK, kinerja dosen yang dilaporkan berbentuk riset yang sudah terpublikasi.
Bisa dalam bentuk artikel ilmiah di prosiding, jurnal ilmiah, maupun dalam bentuk terbitan buku ilmiah. Mencakup buku monograf, referensi, dan book chapter atau bunga rampai. Dampak dari publikasi yang dilakukan dosen ternyata luas, termasuk ke dalam karir. Berikut penjelasannya:
Publikasi dari hasil riset membantu dosen membangun akademik branding dan menjadi bukti kepakarannya di suatu bidang keilmuan. Sebab nama dosen akan semakin dikenal dan isi publikasi menunjukan tingkat pemahaman tinggi pada bidang yang ditekuni.
Publikasi dari proses penelitian membantu dosen mengembangkan karir akademik. Sebab publikasi sesuai standar Dikti membantu mendapat tambahan angka kredit atau KUM.
Khusus untuk dosen yang juga melakukan publikasi hasil riset dalam bentuk buku maka bisa meningkatkan kesejahteraan. Sebab buku yang diterbitkan memberi royalti.
Semakin banyak buku yang terjual atau semakin banyak buku diterbitkan, maka royalti yang didapatkan juga semakin besar. Royalti ini bisa dimanfaatkan dosen untuk mengurus publikasi berikutnya maupun untuk kebutuhan pribadi dan keluarga.
Lewat penjelasan kunci sukses karir dosen di atas tentunya bisa dipahami bahwa percepatan karir akademik memang bisa maksimal ketika dua kunci ini diterapkan. Apalagi banyak dosen yang bisa segera menjadi Guru Besar karena cukup sering menerima program hibah penelitian.
Meskipun begitu, dosen tentu tidak bisa hanya menjalankan tugas penelitian saja. Sebab dosen juga dituntut untuk melaksanakan kewajiban lain seperti tugas pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat, sekaligus tugas penunjang. Jadi, kuncinya adalah memaksimalkan riset tanpa melupakan kewajiban lainnya.
Baca Juga:
Mengecek dan menyiapkan sumber pendanaan untuk kebutuhan biaya kuliah S3 tentu perlu dilakukan jauh-jauh hari…
Dosen yang mau melanjutkan studi pascasarjana tetapi sudah berkeluarga pasti akan diselimuti kebimbangan antara apakah…
Mengacu pada aturan terbaru, proses sampai persyaratan kenaikan jabatan Asisten Ahli ke Lektor mengalami beberapa…
Dosen di Indonesia tentunya perlu memahami prosedur dan ketentuan dalam perubahan status aktif dosen di…
Kejahatan phishing data tentunya perlu diwaspadai oleh siapa saja, termasuk juga kalangan akademisi. Terutama kalangan…
Sudahkah para dosen mengetahui bagaimana cara menambahkan buku ke Google Scholar? Hal ini tentu penting…