Yogyakarta – Program Studi S1 Kimia UII berhasil menjadi program studi kimia pertama dan satu-satunya di kalangan PTS di Indonesia yang mendapatkan akreditasi internasional dari The Royal Society Chemistry (RSC), London, Inggris. Awarding Accreditatiton Certificate RSC tersebut diselenggarakan di Auditorium Fakultas MIPA Universitas Islam Indonesia, pada Senin (11/03/2019).
Dr. Dwiarso Rubiyanto, S.Si., M.Si., dosen sekaligus Kaprodi Kimia UII mengatakan, pihaknya bangga terhadap pencapaian akreditasi internasional RSC. Maka, dari prodi S1 Kimia UII pun melakukan acara seremonial yang dibungkus dengan mini seminar dengan mengusung tema “International Accreditation for Sustainable and Brighter Future in the era of industrial revolution 4.0”.
”Dalam acara ini, S1 kimia secara khusus dan juga UII secara umum dapat mempublikasikan kepada masyarakat Indonesia, terkait pencapaiannya tersebut. Pencapaian ini juga sebagai media branding yang sangat efektif kepada calon mahasiswa UII,” ungkap Arso.
Diketahui, RSC adalah organisasi internasional yang berbasis di Cambridge, London, Inggris yang memiliki komitmen untuk memajukan ilmu kimia. Selain American Chemical Society, RSC adalah badan akreditasi paling berpengaruh dan bergengsi di dunia. Dalam hal publikasi ilmiah, jurnal-jurnal kimia yang diterbitkan oleh RSC memiliki impact factor yang tinggi di dunia.
RSC telah mengakreditasi program studi S1 dan S2 kimia perguruan tinggi ternama di dunia antara lain University of Oxford,University of Cambridge, Imperial College, National University of Singapore dan sampai saat ini mengakreditasi lebih dari 200 program studi S1 dan S2 kimia di seluruh dunia. Di Indonesia, terdiri dari; prodi kimia UGM, ITB, dan UI juga sudah terakreditasi RSC.
Arso menyampaikan, dengan terakreditasinya prodi S1 kimia UII oleh RSC, maka program studi S1 kimia UII memiliki kualitas yang setara dengan universitas ternama tersebut dan lulusan yang dihasilkan memiliki kualitas unggul yang siap bersaing di pasar global. Akreditasi RSC yang diterima oleh S1 kimia UII berlaku selama 5 tahun, sampai dengan tahun 2023.
”Untuk berhasil meraih akreditasi internasional RSC ini, Prodi Kimia FMIPA UII melakukan evaluasi dan revisi kurikulum pembelajaran agar sesuai dengan kriteria/standar dari RSC. Dimana RSC menitikberatkan pada kedalaman dan keluasan materi dalam proses pembelajarannya,” jelasnya.
Ia melanjutkan, proses evaluasi kurikulum dilakukan tahun lalu oleh tim asesor dari RSC, kemudian dilanjutkan dengan visitasi, dan dilakukan perbaikan kurikulum sesuai dengan masukan dari RSC, hingga akhirnya dinyatakan terakreditasi. Dibutuhkan waktu hingga 5 tahun sejak awal dicanangkan hingga diperoleh sertifikat ini.
”Keuntungan yang diperoleh dari akreditasi internasional ini, yaitu pembentukan jejaring dan kolaborasi internasional, memberikan kepercayaan kepada alumni dan pengguna alumni di pasar kerja global, membuka kesempatan untuk menerima mahasiswa asing, publisitas dimana RSC membantu mempublikasikan perguruan tinggi yang mendapat akreditasi, mentoring dari RSC dalam menyusun kurikulum kimia berstandar internasional, mengundang dosen tamu dari luar negeri dengan koordinasi RSC, dan pengakuan asesor internasional terhadap kualitas pendidikan yang dijalankan oleh S1 kimia UII,” papar Arso. (duniadosen.com/ta)
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…