fbpx

Terbitkan buku lebih cepat HANYA 1 BULAN? Dapatkan fasilitas VIP ini secara GRATIS! Klik di sini

Kiat Sukses Menembus Beasiswa Luar Negeri

Andhika Sahadewa, alumnus Institut Teknologi Bandung. Pernah menempuh pendidikan S2 dan S3 di University of Michigan (Foto: dok. Andhika Sahadewa/coretanazizawe.blogspot.com)

Sebagai dosen, salah satu poin yang harus dipenuhi adalah kualifikasi akademik. Berdasarkan UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Dosen dan Guru, dosen harus memenuhi kualifikasi akademik minimum lulusan program magister untuk program diploma/sarjana dan lulusan program doktor untuk program pascasarjana. Nah, jika Anda berencana menjadi dosen dan sedang mempersiapkan untuk menempuh program magister atau doktor dengan jalur beasiswa luar negeri. Mungkin kiat-kiat ini bisa dicoba.

Andhika Sahadewa pernah merasakan kuliah jurusan Teknik Sipil bidang Geoteknik di University of Michigan, Ann Arbor, untuk mendapatkan gelar doktor. Dilansir edukasi.kompas.com, Andhika berbagi wawasan. Menurutnya, melanjutkan studi di luar negeri bisa ditempuh dengan dana yang minim dengan syarat menerima dukungan dana atau financial support. Financial support ini sumbernya bisa bermacam-macam, baik dari institusi pemberi beasiswa luar negeri, perguruan tinggi yang kita tuju, maupun perusahaan yang menyediakan beasiswa luar negeri.

“Untuk bisa memperoleh financial support kita harus mau memberikan waktu, tenaga, pikiran, dan uang dalam perjuangan ini,” ungkap Andhika.

Selanjutnya, memaksimalkan nilai-nilai standardized test seperti TOEFL, GRE, dan semacamnya. Selain itu, jalin hubungan baik dengan profesor. Rata-rata profesor di perguruan tinggi Amerika memainkan salah satu peran penting dalam aktivitas penelitian dan perkuliahan. Setiap profesor biasanya bekerjasama dengan graduate student untuk mengerjakan penelitian yang dikerjakannya.

Tak kalah penting adalah esai letter of recommendation. Andhika menekankan, sebaik membuat esai sendiri dan meminta persetujuan dosen terkait esai yang dibuat. “Perguruan tinggi Amerika meminta agar pengisi recommendation letter mengirimkan transkrip kita secara langsung. Jika tidak memungkinkan, kita bisa mengirimkannya sendiri. Namun, jangan lupa meminta pengisi untuk memberikan tanda tangan pada setiap lipatan penutup amplop,” ujar Andhika.

Charles Michel Geurts, Wakil Kepala Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam membuka Pameran Pendidikan Tinggi Eropa (EHEF) 2018 di Jogja Expo Center, 13 November 2018 (Foto: dok. Jati/Bernas.id)

Sementara itu Ehef.id atau European Higher Education Fair adalah pameran pendidikan yang mewadahi lembaga Pnedidikan Tinggi Eropa dan para pelamar Indonesia yang tertarik menempuh pendidikan tinggi di Eropa. Ehef.id pernah melansir tentang mendapatkan beasiswa luar negeri. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.

  1. Jangan sungkan untuk bertanya dan mencari tahu tentang beasiswa yang akan di-apply. Banyak sumber yang menjadi rujukan mulai dari internet, dosen, pihak kampus, dan teman.
  2. Membuat daftar beasiswa luar negeri. Hal ini penting untuk memetakan beasiswa yang diminati. Selain itu memudahkan untuk mempelajari persyaratan yang dibutuhkan.
  3. Memahami visi dan misi organisasi penyedia beasiswa. Akan lebih baik jika memahami terlebih dahulu penyedia beasiswa yang akan dilamar. Dapatkan informasi sebanyak-banyaknya termasuk visi-misi, fokus organisasi, hingga bagaimana proses seleksi para pelamar.
  4. Pilih negara dengan pelamar sedikit. Tidak masalah menginginkan beasiswa kuliah di negara tertentu tapi perlu dipertimbangkan pula kuota penerimaannya. Jika pelamar di universitas tertentu banyak diminati dan kuota pelamar yang diterima sedikit, mungkin Anda perlu untuk membuat strategi tertentu dengan memilah negara mana yang pelamarnya sedikit.
  5. Membuat motivation letter yang anti-mainstream. Motivation letter adalah salah satu berkas penting. Anda bisa menghindari kalimat yang biasa-biasa saja seperti saya ingin mempelajari budaya negara ini atau saya tertarik dengan… Tunjukkan diri Anda secara jujur dan menarik. Mungkin Anda bisa memulainya dengan hal-hal sederhana yang membuat Anda tertarik untuk melamar beasiswa tersebut.
  6. Memasukkan berkas lamaran lebih cepat lebih baik. Tidak ada jaminan Anda akan mendapatkan beasiswa jika mengirimkan berkas di awal, tapi poin ini perlu juga diperhatikan. Apabila Anda sudah mengetahui informasi pembukaan beasiswa luar negeri dan menyiapkan berkasnya, alangkah baiknya Anda segera mengirimkannya. Umumnya, pihak penerima berkas lamaran beasiswa akan lebih jeli terhadap berkas yang masuk di awal.

Redaksi

Di tag :