Dr. Ing. Indar Sugiarto, S.T., M.Sc. merupakan dosen yang cukup sibuk. Selain mengajar di Universitas Krsiten (UK) Petra Surabaya, Indar juga fokus melakukan penelitian bidang teknologi kecerdasan buatan (artificial intelegence) berupa pengembangan sistem SpiNNaker yang berkolaborasi dengan University of Manchester, Inggris. Belum lagi perannya sebagai kepala rumah tangga. Lantas bagaimana Indar membagi waktunya untuk tetap bisa menjadi peneliti produktif? Berikut ia membagi kiatnya kepada duniadosen.com.
Siapa sangka, dibalik kesibukannya tersebut, Indar pernah dinobatkan sebagai peneliti produktif ketika menjadi post doctoral associate researcher di pusat penelitian Advanced Processor Technology (APT) di University of Manchester, Inggris pada 2017 lalu. Predikat tersebut dia dapatkan ketika melakukan penelitian terkait teknologi kecerdasan buatan berkolaborasi dengan para pakar teknologi.
”Di University of Manchester ada tradisi pemberian penghargaan bagi para peneliti yang aktif menulis paper. Nah, kebetulan di APT kita sedang mendapat hibah yang sangat besar dari Uni Eropa (UE) untuk mengeksplorasi dunia neuroscience lewat proyek yang bernama Human Brain Project (HBP), sehingga memungkinkan kami mengeksplorasi banyak hal,” terangnya kepada tim duniadosen.com melalui surel.
Indar melanjutkan, dia selalu menuliskannya dalam bentuk paper untuk setiap eksperimen penelitian yang dia lakukan. Selanjutnya, dia biasanya mempublikasikan paper tersebut dalam konferensi, seminar, maupun jurnal. ”Pada tahun 2017, saya mempublikasikan sebanyak sembilan paper,” ujarnya.
Sembilan paper merupakan hasil yang sangat fantastis. Hasil tersebut membuat dirinya menjadi peneliti posdoktoral dengan jumlah publikasi terbanyak di APT. ”Akhirnya saya mendapat penghargaan sebagai peneliti paling produktif dan sebagai reward-nya saya dihadiahi empat mesin SpiNNaker yang boleh saya bawa pulang ke Indonesia. Harga satu mesin SpiNNaker tersebut adalah sekitar Rp150juta,” jelas Kepala Program Elektro UK Petra Surabaya tersebut bangga.
Memang, menjadi peneliti yang produktif bagi sebagian dosen, dirasa tidak mudah. Perlu komitmen tinggi untuk menyelesaikan penelitian sampai pada tahap publikasi ilmiah di jurnal terakreditasi. Apalagi, masih ada tugas lain dalam konsep tridharma perguruan tinggi yang harus diselesaikan oleh para dosen. Dan inilah kiat Indar Sugiarto untuk menjadi dosen yang konsisten melakukan penelitian dan menjadi peneliti produktif.
Pertama, Indar menyebut bahwa dosen sebagai peneliti harus rajin melakukan penelitian. Bagaimanapun juga, tak mungkin ada produktivitas jika tak ada penelitian yang dilakukan. Kedua, Indar juga menyebut pentingnya melakukan publikasi setelah melakukan penelitian. Fungsi publikasi adalah agar lebih mudah diakses dan dibaca oleh masyarakat luas.
”Hal lain yang juga penting dilakukan agar menjadi peneliti produktif adalah perluas jaringan kolaborasi, terutama dengan institusi penelitian di luar negeri. Sayangnya, setelah saya kembali ke Indonesia, pekerjaan administratif dan birokrasi sepertinya menjadi belenggu kreativitas kami para dosen. Saya pribadi melihat pekerjaan-pekerjaan administriatif dan jalur birokrasi yang berbelit-belit ini adalah ancaman bagi kita para dosen,” keluh Indar.
Selain itu, Indar juga memandang pentingnya membatasi diri bagi seorang dosen sekaligus peneliti. Ketika melakukan penelitian, dosen perlu fokus pada topik penelitian yang menjadi minatnya, tidak terlalu fokus kepada bidang administrasi yang sangat birokratis. ”Jika masih fokus pada birokrasi, esensi penelitian berangsur-angsur hilang,” pungkas dosen kelahiran Malang, Jawa Timur tersebut. (duniadosen.com/az)
Dalam Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 dijelaskan mengenai karakter dosen untuk pengembangan indikator kinerja dosen.…
Bagi mahasiswa dan dosen di Indonesia yang ingin studi lanjut pascasarjana gratis di Qatar, Anda…
Bagi siapa saja yang ingin studi S2 maupun S3 di luar negeri, silakan mempertimbangkan program…
Kabar gembira bagi para dosen di Indonesia yang ingin studi lanjut jenjang S3 di luar…
Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 Tentang Standar Minimum Indikator Kinerja Dosen dan Kriteria Publikasi Ilmiah…
Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 menjelaskan dan mengatur perihal standar minimum pelaksanaan hibah penelitian dalam…