Dalam tri dharma, tugas dosen berkaitan dengan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat erat dengan kewajiban publikasi ilmiah. Salah satu bentuk publikasi ilmiah dosen adalah publikasi ke jurnal internasional.
Para dosen mungkin belum banyak yang mengetahui apa saja keuntungan publikasi jurnal internasional. Dimana hal ini yang membuat mayoritas dosen berjuang untuk menembus jurnal internasional tersebut.
Jadi, publikasi ke jurnal internasional memang tepat untuk diprioritaskan karena memberi beragam keuntungan. Beberapa keuntungan ini mungkin tidak akan didapatkan dosen ketika mengurus publikasi selain jurnal internasional. Berikut penjelasan detailnya.
Daftar Isi
ToggleSekilas Tentang Jurnal Internasional
Jurnal internasional adalah suatu karya ilmiah yang ditulis dan dipublikasikan dalam skala internasional dan dapat dipertanggung jawabkan. Jurnal sendiri pada dasarnya adalah media publikasi artikel ilmiah.
Jadi, jurnal akan menerima artikel ilmiah yang disusun dosen untuk dipublikasikan mengikuti jadwal publikasi berkala jurnal tersebut. Jurnal terbagi menjadi dua kategori utama, yakni jurnal nasional dan jurnal internasional.
Jurnal internasional biasanya mempublikasikan artikel ilmiah dari peneliti yang berasal dari berbagai negara. Dalam ketetapan Dikti, jurnal bisa disebut jurnal internasional jika artikel di dalamnya minimal ditulis oleh 2 penulis dari 2 negara berbeda.
Keuntungan Publikasi Jurnal Internasional
Publikasi ke jurnal internasional diakui memang lebih sulit. Faktor penyebabnya beragam. Misalnya dari segi bahasa, jika jurnal nasional bisa memakai bahasa Indonesia. Maka tidak dengan jurnal internasional.
Beberapa peneliti bahkan harus menggunakan jasa penerjemah agar artikel ilmiahnya punya susunan bahasa yang baik dan benar. Hal ini tentu saja akan membutuhkan lebih banyak biaya. Belum lagi dengan faktor lainnya.
Namun, mengurus publikasi ke jurnal internasional bisa dikatakan lebih menguntungkan. Dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah sejumlah keuntungan publikasi jurnal internasional:
1. Kredibilitas dan Kualitas Lebih Tinggi
Memiliki riwayat publikasi di jurnal internasional, membantu membangun reputasi positif. Sebab jurnal internasional dikenal lebih ketat dalam menyaring artikel yang masuk dan akan dipublikasikan.
Editorial board berkala internasional membuat artikel yang diterima dan diterbitkan memenuhi standar global. Hal ini tentu menunjukan jika jurnal internasional memiliki kualitas dan kredibilitas lebih tinggi.
Seorang peneliti yang berhasil mempublikasikan hasil penelitian ke jurnal internasional akan diakui publikasinya berkualitas. Sebab berhasil menembus editorial yang ketat dari pengelola jurnal internasional tersebut.
2. Jangkauan Pembaca Lebih Luas
Keuntungan publikasi jurnal internasional juga berkaitan dengan jangkauan pembaca. Sebagai jurnal dengan skala global, pembaca yang dijaring tentu berskala global juga. Sehingga akademisi dan peneliti dari dunia menjadi target pembaca.
Bagi peneliti, karya tulisnya ketika dibaca dan dimanfaatkan lebih banyak orang akan memberi kepuasan tersendiri. Sehingga peneliti akan berusaha menembus jurnal dengan kualitas dan kredibilitas tinggi. Sebab mereka akan dituju para pembaca.
Jurnal internasional kemudian bisa diutamakan jika peneliti ingin temuannya dikenal dan dimanfaatkan secara global. Meskipun prosesnya lebih sulit, lebih lama, dan biayanya lebih mahal. Namun sejalan dengan jumlah pembaca skala besar yang diberikan.
3. Impact Factor Lebih Tinggi
Dikutip melalui website Good Lingua, impact factor merupakan ukuran yang digunakan untuk menilai seberapa sering artikel yang diterbitkan dalam jurnal tersebut dikutip dalam publikasi ilmiah lainnya dalam periode waktu tertentu.
Impact factor atau IF kemudian menjadi salah satu alat ukur untuk mengetahui manfaat dari artikel ilmiah yang dipublikasikan ke jurnal. IF yang tinggi menunjukan isi artikel bermanfaat dan banyak dibutuhkan.
Salah satu keuntungan publikasi jurnal internasional adalah mendukung perolehan IF yang lebih tinggi. Hal ini sejalan dengan keuntungan di poin sebelumnya, dimana jangkauan pembaca lebih luas.
Semakin banyak yang membaca artikel yang disusun, maka semakin besar kemungkinan dikutip dan dijadikan rujukan. Sehingga skor IF akan meningkat atau lebih tinggi dibanding publikasi ke jurnal yang masih sepi pembaca atau masih skala nasional.
4. Mendukung Kolaborasi Internasional
Keuntungan publikasi jurnal internasional juga membantu membangun jaringan. Para peneliti tentu perlu memperluas jaringan ilmiah. Sebab di masa mendatang akan diuntungkan dengan kesempatan kolaborasi.
Publikasi ilmiah di jurnal internasional berkualitas membantu peneliti dikenal peneliti lain di dunia. Sehingga dengan produktivitas publikasi yang tinggi akan dipandang sebagai calon partner penelitian dan publikasi ilmiah yang mumpuni.
Bagi peneliti, dosen, dan bahkan mahasiswa yang ingin memiliki pengalaman kolaborasi internasional. Maka sangat disarankan untuk membangun riwayat publikasi di jurnal internasional. Terutama yang bereputasi.
5. Nilai Tambah saat Melamar Menjadi Dosen
Membahas mengenai berbagai keuntungan publikasi jurnal internasional, maka akan berkaitan dengan portofolio. Bagi dosen, portofolio ini bisa dipahami penting sekali. Namun, siapa sangka portofolio ini juga bermanfaat untuk calon dosen.
Saat ini, nyaris semua perguruan tinggi di Indonesia mensyaratkan dosen baru sudah berijazah S3. Meskipun ada juga yang meminta minimal lulusan S2. Setiap kali ada pembukaan lowongan dosen, biasanya tinggi peminat.
Anda yang ingin menjadi dosen dijamin ikut serta dalam proses rekrutmen tersebut. Supaya peluang lolos seleksi dan diterima dosen lebih tinggi. Maka wajib memiliki nilai tambah. Salah satunya dari portofolio yang berisi riwayat publikasi di jurnal internasional.
PT biasanya akan sangat mempertimbangkan riwayat dalam bentuk ini. Sebab ketika sudah diterima sebagai dosen, maka akan lebih rutin mengurus publikasi jurnal internasional. Jika sudah ada pengalaman, maka rutinitas ini akan lebih mudah dijalankan dan mendukung PT lebih maju.
6. Membantu Dosen Memenuhi BKD
Keuntungan publikasi jurnal internasional yang keenam adalah membantu para dosen memenuhi BKD (Beban Kerja Dosen). Sesuai dengan ketentuan, semua dosen tetap wajib memenuhi BKD antara 12 SKS sampai maksimal 16 SKS per semester.
Kecuali untuk dosen dengan kewajiban tambahan karena memangku jabatan struktural penting. Misalnya Rektor dan Wakil Rektor. Maka BKD minimal yang wajib dipenuhi adalah 3 SKS per semester.
Mengacu pada PO BKD 2021, publikasi di jurnal internasional membantu dosen meraih SKS maksimal sampai 7,5 SKS. Bandingkan dengan SKS kegiatan mengajar yang berkisar antara 0,5 sampai 1 SKS saja.
Jadi, dengan produktivitas tinggi dalam publikasi di jurnal internasional. Seorang dosen lebih mudah memenuhi BKD setiap semester. Hal ini akan ikut mempengaruhi reputasi dosen di dunia akademik.
7. Membantu Dosen Mendapat KUM Tinggi
Publikasi di jurnal internasional juga membantu dosen dalam meraih KUM atau angka kredit tinggi. Publikasi ke jurnal internasional membantu dosen mendapat KUM minimal 15 poin dan maksimal bisa sampai 40 poin.
KUM ini tentu terbilang tinggi dan setara dengan menerbitkan satu buku referensi per tahun. Meraih KUM tinggi akan membantu memperoleh KUM yang memenuhi syarat untuk mengajukan kenaikan jabatan fungsional.
Semakin produktif seorang dosen mengurus publikasi di jurnal internasional maka semakin cepat meraih puncak karir. Tentunya dengan tetap memenuhi syarat lainnya untuk kenaikan di semua jenjang. Misalnya dari segi masa kerja, ijazah pendidikan terakhir, dan lain sebagainya.
8. Membantu Dosen Meraih Hibah Dikti
Keuntungan berikutnya dari publikasi ke jurnal internasional adalah membantu dosen meraih hibah Dikti. Seperti yang diketahui setiap tahunnya DItjen Dikti menggelar program hibah. Baik untuk penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat.
Ada sejumlah syarat harus dipenuhi oleh dosen untuk meraih hibah ini. Salah satunya memiliki riwayat publikasi di jurnal internasional. Jadi, salah satu keuntungan publikasi jurnal internasional adalah meningkatkan peluang meraih hibah.
Apalagi jika dalam publikasi tersebut merupakan penulis pertama dan mampu menembus jurnal internasional bereputasi. Jadi, silahkan mulai membangun riwayat publikasi ilmiah ini sejak dini karena dijamin butuh waktu yang tidak sebentar.
9. Membantu Dosen Memenuhi Syarat Menjadi Lektor Kepala dan Guru Besar
Keuntungan berikutnya dari riwayat publikasi di jurnal internasional adalah membantu memenuhi syarat menjadi Lektor Kepala maupun Guru Besar. Hal ini menjadi syarat khusus tambahan sesuai dengan isi dari PO PAK 2024.
Selain memenuhi syarat lainnya, dosen yang ingin sampai ke puncak karir juga harus punya riwayat publikasi di jurnal internasional. Dimana minimal ada satu artikel dan menembus jurnal internasional bereputasi.
Khusus untuk kenaikan di jenjang Guru Besar, maka selain ada riwayat publikasi di jurnal internasional. Publikasi tersebut juga harus memiliki IF sesuai ketentuan, baik yang masuk database Scopus maupun World of Science(WoS).
Sebelum submit artikel, pelajari secara lengkap seputar publikasi berikut:
- Biaya Publikasi Jurnal Scopus, Adakah yang Gratis?
- Cara Mudah Publikasi Jurnal Terindeks Scopus dalam Waktu Singkat
- Cara Mendapatkan LoA Jurnal Nasional & Internasional
- Mau Tahu Cara Submit Jurnal Internasional Bagi Pemula? Simak Ini!
- 11 Kriteria Jurnal Internasional yang Diakui Dikti
Kendala atau Tantangan Dosen dalam Publikasi ke Jurnal Ilmiah
Meskipun ada banyak sekali keuntungan publikasi jurnal internasional yang bisa didapatkan. Namun, bukan berarti mengurus publikasi ke jurnal internasional adalah persoalan mudah. Aktualnya, banyak kendala dihadapi oleh dosen ketika mengurusnya.
Apa saja? Dikutip dari berbagai sumber, berikut beberapa kendala dan tantangan dosen dalam melakukan publikasi jurnal internasional:
- Keterbatasan waktu, hal ini menjadi kendala karena aktualnya dosen memiliki beban kerja yang tinggi. Sebagian besar waktunya rata-rata terforsir untuk kegiatan pengajaran dan pendidikan, sehingga kesulitan untuk menyediakan waktu cukup meneliti dan menulis artikel jurnal internasional.
- Biaya, hal ini menjadi kendala karena memang biaya publikasi ke pengelola jurnal internasional bisa dikatakan sangat mahal. Biaya mahal ini yang membuat publikasi ke jurnal internasional tidak bisa dilakukan dengan mudah oleh semua dosen di Indonesia.
- Proses di pengelola jurnal, kendala berikutnya adalah proses di pihak pengelola jurnal yang memakan waktu lama. Tidak sedikit dosen yang menunggu proses review selama lebih dari 6 bulan. Ketika ada revisi, ada juga dosen yang jarak submit artikel sampai berstatus dipublikasikan mencapai 2 tahun.
Jangan lewatkan Rekomendasi Jurnal Scopus yang Mudah Ditembus
Kriteria Jurnal Internasional Sesuai Ketentuan Dikti
Bagi dosen, memiliki riwayat publikasi di jurnal internasional sangat penting. Sebab bisa ikut mempengaruhi pengembangan karir akademiknya. Seperti penjelasan sebelumnya, syarat khusus menjadi Lektor Kepala dan Guru Besar adalah memiliki publikasi jurnal internasional.
Supaya syarat ini terpenuhi, selain memiliki riwayat setidaknya satu artikel di jurnal internasional. Dosen juga wajib memastikan jurnal yang dipilih sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan Ditjen Dikti.
Mengacu pada PO PAk 2024, berikut adalah beberapa kriteria yang harus dipenuhi agar jurnal internasional bisa disebut berkualitas dan diakui Ditjen Dikti:
- Karya ilmiah yang diterbitkan ditulis dengan memenuhi kaidah ilmiah dan etika akademik;
- Memiliki International Standard Serial Number (ISSN);
- Ditulis dengan menggunakan bahasa resmi PBB (Arab, Inggris, Perancis, Rusia, Spanyol dan Tiongkok);
- Memiliki terbitan versi daring;
- Dewan redaksi (editorial board) adalah pakar di bidangnya paling sedikit berasal dari 4 (empat) negara;
- Artikel ilmiah yang diterbitkan dalam 1 (satu) nomor terbitan paling sedikit penulisnya berasal dari 2 (dua) negara;
- Alamat jurnal dapat ditelusuri daring;
- Editor boards dari jurnal dapat ditelusuri daring dan tidak ada perbedaan antara editor yang tercantum di edisi cetak dal edisi daring;
- Proses reviu dilakukan dengan baik dan benar;
- Jumlah artikel setiap penerbitan adalah wajar dan format tampilan setiap terbitan tidak berubah ubah; dan
- Tidak pernah ditemukan sebagai jurnal yang tidak bereputasi atau jurnal meragukan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi tidak terdapat pada daftar jurnal/ penerbit kategori yang diragukan
Sementara untuk publikasi di jurnal internasional bereputasi. Jurnal tersebut selain harus memenuhi kriteria di atas. Juga wajib memenuhi 2 kriteria tambahan, yaitu:
- Diterbitkan oleh asosiasi profesi ternama di dunia atau PT atau Penerbit (Publisher) kredibel; dan
- Terindeks dalam basis data internasional bereputasi yang diakui oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (contoh Web of Science dan/atau Scopzs) dengan SJR jurnal di atas 0,1 atau memiliki JIF WoS paling sedikit 0,05. Jurnal berstatus coverage discontinued darr cancelled di Scopus/ Scimagojr dapat dipertimbangkan untuk pemenuhan syarat khusus jika dapat menunjukkan bukti korespondensi proses reviu dan memiliki kualitas tulisan yang baik.
Tips Menembus Jurnal Internasional Berkualitas dan Bereputasi
Memahami arti penting dan berbagai keuntungan publikasi jurnal internasional. Maka sudah sepatutnya menjadi prioritas utama. Berhubung menembus jurnal internasional berkualitas dna bereputasi memang susah. Maka bisa mencoba beberapa tips berikut ini:
1. Memilih Jurnal yang Tepat
Tips yang pertama adalah memilih jurnal internasional yang tepat. Secara umum, satu jurnal akan fokus di satu bidang keilmuan. Kemudian disebut dengan istilah punya scope keilmuan tersendiri.
Para peneliti kemudian wajib memastikan jurnal tersebut memiliki scope keilmuan yangs ama degan artikel yang dibuat. Misalnya, Anda membuat artikel di bidang keilmuan psikologi. Maka sepatutnya mencari jurnal psikologi juga.
Kesesuaian ini akan membuat artikel lebih mudah diterima karena memang sesuai scope mereka. Jadi, jangan asal submit artikel sebelum memastikan scope jurnal tersebut sudah benar-benar sesuai.
2. Membuat Manuskrip Berkualitas
Tips yang kedua adalah membuat manuskrip atau naskah artikel ilmiah yang berkualitas. Kuncinya adalah susunan dari artikel ilmiah sudah sesuai dengan format yang ditetapkan pihak pengelola jurnal.
Setiap jurnal ilmiah biasanya memiliki format tersendiri. Semua peneliti yang ingin mempublikasikan artikelnya di jurnal tersebut maka wajib mengikuti. Inilah alasan kenapa memilih jurnal dilakukan lebih dulu sebelum menulis artikel. Sehingga bisa dipastikan sesuai format sejak awal.
3. Bebas dari Pelanggaran Etika
Tips yang ketiga adalah bebas dari segala bentuk pelanggaran etika. Dimulai dari tidak ada tindakan plagiarisme sama sekali. Semua isi dari manuskrip adalah murni hasil buah pikiran sendiri. Jika ada kutipan maka sumber dicantumkan dengan jelas.
Selain itu, semua data hasil penelitian adalah valid dan tidak ada pemalsuan data maupun adanya manipulasi data. Sehingga data tersebut bisa dipertanggung jawabkan oleh peneliti.
4. Persiapkan Anggaran Publikasi yang Cukup
Tips yang keempat adalah menyiapkan anggaran yang memadai. Biaya publikasi di jurnal internasional dikenal mahal. Namun, jika Anda cukup beruntung bisa menemukan jurnal yang bebas biaya publikasi.
Misalnya memang tidak berhasil menemukan jurnal internasional gratis. Maka setidaknya sudah menyiapkan anggaran yang memang cukup. Anda bisa mengecek informasi biaya publikasi di website jurnal maupun berkonsultasi lewat email dengan pihak pengelola.
Itulah penjelasan mengenai apa dan seperti apa keuntungan publikasi jurnal internasional. Baik bagi dosen maupun bagi calon dosen. Jadi, jangan ragu untuk membangun riwayat publikasi ini dari sekarang. Sebab memang butuh waktu.
Jika memiliki pertanyaan atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik dalam artikel ini. Jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share agar informasi dalam artikel ini tidak berhenti di Anda saja. Semoga bermanfaat.