Dosen sebagai tenaga pengajar pada dasarnya memiliki tugas utama untuk menyampaikan materi perkuliahan kepada mahasiswa di kelas.
Secara otomatis, maka dosen juga dituntut untuk memiliki kemampuan pedagogik yang mumpuni. Kemampuan pedagogik yang di sini adalah kemampuan dosen dalam menyampaikan materi perkuliahan kepada mahasiswa.
Tidak sedikit dosen yang cenderung mengabaikan mahasiswanya ketika menyampaikan materi perkuliahan di dalam kelas. Dosen tersebut tidak peduli apakah mahasiswa memahami apa yang disampaikan dosen di kelas atau tidak.
Di sisi lain, tidak sedikit juga dosen yang peduli terhadap hal tersebut. Dengan artian bahwa dosen cukup concern dan peduli terhadap pemahaman mahasiswa atas materi perkuliahan yang disampaikan di kelas. Dosen tersebut ingin meyakinkan bahwa mahasiswa benar-benar paham atas apa yang disampaikannya di kelas.
Mudah atau tidaknya mahasiswa dalam menerima atau memahami materi perkuliahan yang disampaikan oleh dosen pada dasarnya cukup ditentukan oleh kemampuan pedagogik yang dimiliki dosen. Artinya kemampuan dosen untuk menyampaikan materi perkuliahan menjadi hal yang penting untuk dikuasai.
Meskipun demikian, hal tersebut bukanlah hal bawaan, tetapi hal tersebut adalah sesuatu yang dapat dipelajari dan dikembangkan. Salah satu kemampuan pedagogik yang penting untuk dimiliki oleh seorang dosen adalah kemampuan soft skills yang dapat menunjang proses perkuliahan di kelas.
Dua kemampuan utama yang harus dimiliki dosen adalah public speaking dan presentation skills dimana kedua hal tersebut saling melengkapi. Apabila kedua kemampuan tersebut dapat dimiliki dosen, maka selanjutnya dosen dapat melakukan improvisasi kemampuan sesuai dengan kebutuhan di kelas.
Baca juga: Direktorat Jenderal Pajak Gandeng Kemenristek Dikti untuk Tingkatkan Kesadaran Pajak
Selanjutnya, dengan adanya kemampuan yang mumpuni tersebut, mahasiswa sebagai objek yang menerima materi tentu diharapkan dapat memahami materi perkuliahan secara lebih efektif. Kondisi tersebut pada dasarnya juga tidak dapat dilepaskan dari metode perkuliahan yang digunakan oleh dosen yang bersangkutan.
Metode yang cenderung asyik dan menyenangkan tentu menjadi metode yang cukup diharapkan oleh mahasiswa. Oleh karena itu, dosen diharapkan juga mampu membuat metode-metode perkuliahan yang membuat mahasiswa dapat memahami materi perkuliahan secara efektif.
Hal tersebut bisa dilakukan dengan kemampuan pedagogik yang dimiliki oleh dosen, termasuk soft skills yang dimiliki dosen. Kemampuan tersebut pada dasarnya bisa dimiliki dosen karena pengalamannya di masa lalu ketika dosen tersebut mengikuti banyak kegiatan pengembangan soft skills.
Dalam dunia perkuliahan, perlu disadari bahwa tidak semua dosen memiliki kemampuan mumpuni untuk menyelenggarakan perkuliahan secara menyenangkan. Tidak sedikit dosen yang hanya asal masuk kelas dan memberikan ceramah tentang perkuliahan secara cepat.
Metode lama tersebut tentu harus segera diganti dengan metode baru yang lebih menyenangkan bagi mahasiswa sehingga proses perkuliahan dapat berjalan lebih efektif. Di sisi lain, saat ini telah banyak lembaga-lembaga pengembangan diri yang muncul sebagai alternatif bagi siapa saja yang ingin mengembangkan kemampuan soft skills yang dimiliki.
Tidak hanya untuk kebutuhan individual semata, banyak lembaga yang juga memberikan tawaran untuk mengembangkan kapasitas secara berkelompok. Hal tersebut mengandung maksud bahwa penguatan kapasitas tersebut ditujukan untuk memperbaiki kinerja secara tim.
Dengan adanya kondisi tersebut, maka dosen ataupun pihak universitas bisa menangkap peluang tersebut dengan menyelenggarakan pelatihan soft skills bagi dosen. Hal tersebut penting untuk dilakukan supaya proses perkuliahan yang berjalan di kelas dapat dilaksanakan secara efektif.
Selain itu, kondisi tersebut diharapkan dapat mempermudah mahasiswa dalam memahami materi perkuliahan yang disampaikan di kelas. Bahkan pelatihan ini juga bermanfaat bagi pengembangan diri dosen. Secara tidak langsung, ini bisa meningkatkan kemampuan pedagogik.
Lebih jauh lagi, dosen juga tidak hanya bisa menyampaikan materi perkuliahan di dalam kelas, tetapi juga bisa menyampaikan hal-hal teknis yang terkait dengan pengembangan soft skills.
Hal tersebut menjadi nilai tambah karena mahasiswa akan memperoleh pengetahuan tersebut di luar kelas, bukan di dalam kelas. Dengan demikian, pelatihan ini menjadi penting supaya kualitas dosen yang ada juga tidak dianggap remeh.
Mengecek dan menyiapkan sumber pendanaan untuk kebutuhan biaya kuliah S3 tentu perlu dilakukan jauh-jauh hari…
Dosen yang mau melanjutkan studi pascasarjana tetapi sudah berkeluarga pasti akan diselimuti kebimbangan antara apakah…
Mengacu pada aturan terbaru, proses sampai persyaratan kenaikan jabatan Asisten Ahli ke Lektor mengalami beberapa…
Dosen di Indonesia tentunya perlu memahami prosedur dan ketentuan dalam perubahan status aktif dosen di…
Kejahatan phishing data tentunya perlu diwaspadai oleh siapa saja, termasuk juga kalangan akademisi. Terutama kalangan…
Sudahkah para dosen mengetahui bagaimana cara menambahkan buku ke Google Scholar? Hal ini tentu penting…