Kehidupan dosen sehari-hari tak selalu dihabiskan di kampus. Mereka juga berkumpul dengan keluarga. Meski begitu, mereka juga memikirkan nasib mahasiswanya.
Kehidupan dosen sebenarnya tidak jauh berbeda dengan guru lho. Hanya jika guru yang mengajar murid sedangkan dosen mengajar mahasiswa. Namanya aja udah mahasiswa, bukan siswa lagi. Jadi otomatis cara dan sistem ngajarnya harus berbeda dong ya antara bagku sekolah dengan bangku perkuliahan.
Dosen sering dituntut untuk selalu perfect dalam segala hal dari pihak kampus. Jika ada mahasiswa yang mengalami masalah dalam kegiatan perkuliahan yang akan disalahkan adalah dosennya. Bisa jadi dosennya tidak bisa mengajar dengan baik lah atau dosen tidak bisa memahami mahasiswanya lah. Masih banyak lagi segala kambing hitam yang ditujukan untuk para dosen-dosen ini.
Padahal mahasiswa tau nggak sih apa saja yang sudah dosen lakukan untuk mahasiwanya ? Usaha apa aja bahkan hingga pengorbanan apa saja yang ia lakukan untuk dapat mengajar mahasiswa dengan baik?
Ini dia kehidupan dosen yang nggak banyak diketahui mahasiswanya.
-
Terkadang Waktu Untuk Keluarganya Harus Terkurangi karena Terfokus kepada Mahasiswanya
Jam kuliah di kampus manapun mungkin hanya dari pagi sampai sore atau bahkan ada beberapa kampus yang mengadakan kuliah malam. Karena kehidupan dosen di kampus bersama mahasiswa, waktu berkumpul bersama keluarganya seringkali dikorbankan.
Karena memenuhi hak mahasiswa, keluarga dosen di rumah sering tidak terprioritaskan karena kehidupan dosen yang sibuk. Dedikasi tinggi yang selalu ingin diberikan oleh dosen-dosen ini bisa dibilang sangat ciamik banget yaa.
-
Mereka Harus Belajar Lebih Daripada Mahasiswa Setiap Harinya
Bayangkan bagaimana dosen harus belajar lebih dari mahasiswa setiap harinya? Kehidupan dosen lekat dengan tuntutan belajar terus menerus, lebih keras daripada mahasiswanya. Mereka harus mampu menyampaikan sesuatu untuk mahasiswa di kelas. Bisa mengenai materi kuliah atau pertanyaan-pertanyaan yang sering mahasiswa tanyakan.
Belum lagi saat dosen itu harus mengisi sebuah kuliah umum atau seminar. Bahkan dari luar kota hingga luar negeri. Tentu saja semua itu harus mereka persiapkan dengan belajar kan? Jadi kalo mahasiswa ngeluh capek dan bosan buat belajar mahasiswa sebenernya belum ada apa-apanya dibandingkan dengan kehidupan dosen.
-
Bukan Hanya Menyampaikan Materi Kuliah Tapi Dosen Juga Memikirkan Apakah Mahasiswanya Paham Atau Tidak
Mahasiswa pasti juga sering jengkel kan kalo ada dosen yang sering ngasih tugas yang susah buat dikerjain sedangkan materi kuliah pun nggak bisa mahasiswa kuasai dengan maksimal. Percayalah bahwa dosen juga memikirkan hal itu sebelum ngasih tugas sama mahasiswa.
Jangan berpikir bahwa kehidupan dosen hanya mengajar mahasiswa lalu memberi tugas dan memberi nilai. Ada tanggung jawab yang ada di pundak mereka untuk dapat membuat mahasiswa paham tentang ilmu yang sudah mereka sampaikan. Mereka harus berpikir baagaimana cara menyampaikan materi dengan baik. Bagaimana bisa membuat mahasiswa bisa mengerti dengan benar.
Tentu saja itu semua nggak gampang dong ya. Karena dari mahasiswa segitu banyaknya punya kemapuan masing-masing yang berbeda-beda. Ada yang sangat superior yang mampu menyerap ilmu dengan mudah dengan cara apa pun. Ada pula mahasiswa yang harus dengan cara tertentu dahulu agar materi dapat masuk dengan baik.
-
Mencoba Mengikuti Apa Yang Sedang Up to Date di kalangan Mahasiswanya
Jarak umur antara mahasiswa dan dosen mungkin bisa dikatakan cukup jauh ya. Jadi apa yang sedang up to date di kalangan mahasiswa belum tentu sedang happening juga di kehidupan dosen.Tapi para dosen mu sesungguhnya mencoba untuk dapat mengikuti dan memahami apa yang sedang up to date dikalangan mahasiswanya.
Karena mereka ingin membuat jarak yang ada di antara beliau dan mahasiswa tidak terlalu jauh. Seperti sosial media misalnya. Seperti sosial media apa yang sedang banyak digunakan, para dosen-dosen fisioner ini berusaha untuk dapat mengikutinya juga agar dapat “masuk” ke dalam dunia mahasiswanya . Sehingga apabila telah memehami dengan betul mahasiwanya akan mudah untuk meberikan ilmu di kelas.
Usaha itu juga dalam rangka mempermudah para mahasiwanya juga lho . Karena dosen sudah tau apa-apa saja yang sedang nge trend di kalangan mahasiwnya maka dosen tersebut akan masuk ke dalamnya untuk dapat membangikan nformasi atau apapun . Sehingga cara tersebut cukup efektif untuk dapat diketahui oleh mahasiswanya.
-
Berpikir Tentang Kesuksesan dan Kemajuan Mahasiwanya
Siapa sih yang nggak pengen jadi sukses ? Tentu mahasiswa semua juga pengen dong. Banyak perlombaan dan kompetisi yang ada yang dapat menjadi pintu gerbang awal kemajuan dan kesuksesan mahasiswa. Sebagian dari mahasiswa pasti pernah merasakkan bagaimkana mengikuti sebuah kompetisi untuk menuju kemajuan itu kan.
Percayalah bahwa para dosen ini mengingkan mahasiswa suskes dan maju lebih dari mahasiswa sendiri. Karena mereka akan merasa bangga jika mahasiwany mampu sukses dan maju di kemudian hari. Sering juga pasti , mahasiswa disuruh atau pun dibimbing oleh dosen untuk mengikuti sebuah kompetisi.
Dorongan dan motivasi yang selalu para dosen ini berikan adalah cara bagaimana bisa membuat para mahasiswanya sukses dan berkembang. Karena mereka tentu paham bahwa ilmu itu tidak selamanya hanya di dapat dari duduk di kelas dan menedengarkan. Tetapi juga dapat di dapatkan melalui kegiatan pistif yang ada di luar perkuliahan.
Nah itu tadi beberapa kehidupan dosen yang sering mahasiswa nggak ngerti. Berat juga kan pengorbanan mereka untuk para mahasiswanya. Tetapi terkadang pengorbanan itu kadang nggak disadari dan bahkanga di peduliin oleh mahasiswanya. Sehingga kadang masih banyak mahasiwa yang kurang bisa menghargai dosen-dossenya.
Transfer ilmu di kelas antara dosen dan mahasiswanya itu bukan sekadar dosen memberi dan mahasiswa menerima. Tetapi ada proses bertukar disana yang kedua belah pihak entah itu kehidupan dosen atau pun mahasiwany harus bisa saling menghargai agar proses tersebut dapat berjalan dengan baik.
Setelah tahu itu semua masih ada dari mahasiswa para mahasiswa yang mau seenakknya sendiri sama dosen? Tentu aja enggak dong ya. Sekali lagi yang namanya proses harus ada saling menghargai antara kedua belah pihak kan?