Karya ilmiah sebagai salah satu elemen penting dalam proses perkuliahan terkadang masih dianggap momok oleh sebagian mahasiswa. Hal tersebut terjadi karena banyaknya elemen-elemen penting yang harus diperhatikan mahasiswa.
Adapun karya ilmiah yang dimaksud yaitu berupa skripsi, tesis, laporan penelitian, dan lain sebagainya. Beberapa jenis karya tersebut tentu harus dibuat oleh mahasiswa yang sedang menjalani masa perkuliahan.
Sayangnya, karya ilmiah yang seharusnya dibuat dengan aturan-aturan baku tertentu terkadang tidak diperhatikan oleh mahasiswa. Hal tersebut bahkan diperparah oleh pihak pengajar (dosen) yang cenderung tidak peduli dengan karya yang dibuat oleh mahasiswanya.
Dengan kata lain, tidak ada usaha untuk memberikan koreksi atau pembenaran terhadap karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa. Oleh karena itu, mahasiswa terkadang harus belajar secara mandiri untuk mengetahui cara membuat karya ilmiah yang baik dan benar.
Berangkat dari hal tersebut, sudah saatnya dosen mengambil peran yang lebih besar untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswanya terkait penulisan akademik.
Dosen sebagai tenaga pengajar tentu telah memahami aturan-aturan baku yang harus ditaati ketika membuat sebuah tulisan ilmiah, baik dalam bentuk buku, jurnal, disertasi, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, dosen dirasa perlu untuk membuat sebuah kurikulum yang dijadikan acuan dalam memberikan pelajaran kepada mahasiswa terkait dengan penulisan karya ilmiah.
Tenaga pengajar bisa menentukan metode-metode yang relevan untuk memberikan materi terkait penulisan karya ilmiah, mulai dari penggunaan bahasa Indonesia yang sesuai dengan ejaan yang disempurnakan (EYD) hingga teknis tulisan seperti penggunaan footnote atau body note.
Hal tersebut tentu akan cukup membantu mahasiswa dalam memahami penulisan karya ilmiah yang cenderung baku.
Salah satu cara yang bisa ditempuh dosen untuk memberikan pemahaman terkait penulisan akademik kepada mahasiswa adalah dengan pembuatan mata kuliah khusus. Artinya pihak jurusan, fakultas, atau bahkan universitas memiliki kurikulum tersendiri terkait dengan penulisan akademik.
Adapun mata kuliah penulisan akademik ini bisa diajarkan pada semester pertama ketika mahasiswa mulai merasakan atmosfir perkuliahan. Meskipun tidak memiliki beban SKS yang banyak, pelatihan penulisan akademik ini bisa dijadikan langkah awal untuk membiasakan mahasiswa menulis karya ilmiah.
Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya dituntut untuk bisa memahami mata kuliah yang disampaikan dalam proses perkuliahan, tetapi juga dapat menuangkan ide, gagasan, atau penelitiannya melalui karya ilmiah.
Adapun output yang bisa ditentukan dalam mata kuliah ini yaitu mahasiswa bisa membuat karya ilmiah atau tulisan akademik sederhana yang mencerminkan pemahaman mahasiswa terhadap proses penulisan karya ilmiah.
Selain menjadi ajang untuk memberikan pemahaman terkait tulisan akademik kepada mahasiswa, mata kuliah ini juga secara tidak langsung mendorong dosen untuk kembali mempelajari aturan-aturan dalam membuat karya ilmiah.
Setidaknya ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh mahasiswa dengan adanya mata kuliah tentang penulisan akademik ini.
Pertama, mahasiswa sudah sejak awal terbiasa untuk menulis karya ilmiah dengan gaya bahasa yang akademis. Patut diakui bahwa universitas sebagai tempat menimba ilmu memang memiliki orientasi untuk menjadi mahasiswanya tidak hanya sebagai praktisi, tetapi sebagai ilmuan.
Dengan demikian, bagi mereka yang memang concern terhadap dunia akademik, pelatihan ini cukup membantu mereka untuk memahami tata cara pembuatan karya ilmiah yang baik dan benar. Hal tersebut juga mendorong mahasiswa sebagai intelektual muda yang mampu memberikan sumbangsih keilmuan melalui tulisan-tulisan yang baik.
Kedua, mahasiswa mampu memahami berbagai aturan penulisan akademik, mulai dari penggunaan footnote, end notes, body note, penulisan referensi, dan lain sebagainya. Hal tersebut menjadi penting mengingat sudah ada aturan-aturan baku yang ada di dalam penulisan karya ilmiah.
Ketiga, pemahaman yang matang terhadap seluk beluk dunia penulisan akademik akan membawa peluang bagi mahasiswa untuk mempublikasikan karyanya, baik dalam bentuk jurnal ataupun buku.
Hal tersebut tidak dapat dilepaskan dari ketatnya aturan-aturan akademis yang berlaku, baik dalam pembuatan buku ilmiah ataupun jurnal. Dengan pemahaman tersebut, mahasiswa setidaknya dapat memahami aturan-aturan baku akademis yang diberlakukan sebagai pedoman dalam pembuatan buku ataupun jurnal.
Keempat, penulisan akademik juga memberikan manfaat kepada mahasiswa ketika mereka telah berada di dunia kerja. Dengan terbiasanya mereka untuk menulis dan mengetahui aturan-aturan pembuatan tulisan tentu akan membawa dampak positif dalam dunia kerja.
Hal tersebut bisa dilihat ketika misalnya mereka diminta membuat laporan oleh pihak perusahaan secara tertulis. Dikuasainya aturan terkait penulisan tentu akan membuat mereka paham untuk membuat tulisan yang mudah dipahami oleh pihak-pihak yang membaca tulisan tersebut.
Secara keseluruhan, pelatihan ini tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa, tetapi juga bagi dosen untuk mengembangkan kompetensinya.
Dalam Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 dijelaskan mengenai karakter dosen untuk pengembangan indikator kinerja dosen.…
Bagi mahasiswa dan dosen di Indonesia yang ingin studi lanjut pascasarjana gratis di Qatar, Anda…
Bagi siapa saja yang ingin studi S2 maupun S3 di luar negeri, silakan mempertimbangkan program…
Kabar gembira bagi para dosen di Indonesia yang ingin studi lanjut jenjang S3 di luar…
Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 Tentang Standar Minimum Indikator Kinerja Dosen dan Kriteria Publikasi Ilmiah…
Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 menjelaskan dan mengatur perihal standar minimum pelaksanaan hibah penelitian dalam…