Jika menjadi mahasiswa belum bisa mewujudkan mimpimu untuk pergi ke luar negeri, maka menjadi dosen adalah sebuah alternatif yang bagus. Banyaknya anggaran yang dikeluarkan pemerintah untuk mengadakan berbagai program beasiswa merupakan upaya yang patut didukung demi kualitas pendidikan Indonesia yang lebih baik. Selain itu, mengingat jumlah dosen dengan calon sarjana tiap tahunnya yang tidak sebanding, tidak ada salahnya jika kamu melanjutkan karir dosen kamu di dunia pendidikan sebagai pengajar.
Nah, jika sebelumnya program beasiswa yang dikelola oleh KEMENRISTEK DIKTI pernah dibahas, kali ini ada 3 beasiswa lain yang tak kalah menarik yang patut kamu simak. Apa sajakah itu?
1. Beasiswa LPDP
Beasiswa satu ini juga tak kalah populer di antara beasiswa lain yang ditawarkan pemerintah. Nama lain beasiswa ini adalah Beasiswa Pendidikan Indondonesia (BPI). LPDP sendiri merupakan singkatan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan, yang merupakan lembaga khusus yang mengelola program beasiswa tersebut. Terdapat 3 program beasiswa yang disediakan oleh LPDP ini.
Beasiswa Magister atau Doktor
Kamu yang berniat melanjutkan studi gelar magister atau doktor, baik itu di dalam maupun di luar negeri, maka beasiswa ini tersedia untukmu. Program beasiswa ini tersedia untuk 280 universitas tujuan di luar negeri dan 17 universitas tujuan dalam negeri, namun untuk spesialis program studi kedokteran hanya ada 7 universitas tujuan.
Beasiswa Presiden Indonesia / Indonesia Presidential Scholarship (IPS)
Jika kamu pernah membaca kisah-kisah inspiratif mahasiswa berprestasi yang mendapat beasiswa presiden, maksudnya adalah beasiswa ini. Program Beasiswa Presiden Indonesia (Indonesia Presidential Scholarship) juga termasuk salah satu program beasiswa yang cukup prestisius. Persyaratannya pun lebih rumit dibandingkan program beasiswa LPDP lainnya. Beasiswa Presiden Indonesia bisa kamu dapatkan untuk menempuh pendidikan di 50 universitas terbaik dunia versi LPDP yang bisa kamu lihat di laman resmi LPDP.
Beasiswa Afirmasi
Selain program beasiswa yang telah disebutkan, ada pula Program Beasiswa Afirmasi untuk calon mahasiswa yang berasal dari daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal). Biasanya beasiswa ini dikhususkan untuk anak-anak yang ingin menempuh jenjang sarjana. Calon mahasiswa yang sudah mengharumkan nama bangsa dalam Olimpiade Saintek, olahraga, maupun seni dan budaya di tingkat nasional atau internasional juga bisa mengikuti program beasiswa ini.
Apa saja persyaratannya?
Secara garis besar persyaratan Beasiswa LPDP adalah:
Apa saja yang dibayarkan program beasiswa ini?
Untuk beasiswa magister dan doktor
Biaya Pendukung:
Tunjangan lain:
Untuk Beasiswa Presiden Indonesia terdapat tambahan:
Waktu dan Cara Pendaftaran
Pendaftaran untuk beasiswa Magister dan Doktor serta Beasiswa Presiden Indonesia dilakukan secara online pada situs http://www.beasiswa.lpdp.depkeu.go.id/. Beasiswa Magister dan Doktor dibuka sepanjang tahun. Seleksi administrasi per 3 bulan sekali (Maret, Juni, September dan Desember).
2. Beasiswa FULBRIGHT (AMINEF)
[Image: https://quip.com/-/blob/aVVAAAegq7q/T8mkn-AqL8AinGhg1ejEuQ]
Ingin melanjutkan studi di Amerika? Mungkin beasiswa satu ini cocok untuk kamu. Program Beasiswa Fulbright yang disediakan oleh AMINEF ini memiliki tiga jenis beasiswa:
Untuk program Ph.D, Fulbright memiliki tiga jenis beasiswa:
Sementara itu, untuk Reseach Program, Fulbright memiliki empat jenis beasiswa:
Perbedaan Doctoral Dissertation Reseach Program dengan Senior Reseach Program, yaitu Doctoral Dissertation Reseach Program ditujukan bagi kandidat doktor yang ingin melakukan penelitian, sedangkan Senior Reseach Program dikhususkan bagi doktor yang ingin melakukan penelitian.
Fulbright juga memiliki berbagai program beasiswa lainnya, seperti: Fulbright Foreign Language (Indonesian or Javanese) Teaching Assistant (FLTA) Program, Hubert H. Humprey Fellowship Program for Mid Career Professionals, Community College Summit Initiative Program, Global Undergraduate Exchange Program, dan The International Leadership in Education.
3. Beasiswa Erasmus+ (Erasmus Plus)
[Image: https://quip.com/-/blob/aVVAAAegq7q/kqGlZl63t8d0sL-HucQYKw] Nah, program beasiswa Erasmus+ dulunya dinamakan Erasmus Mundus, dan namanya berubah menjadi Erasmus+ sejak tahun 2014 lalu. Program yang diadakan oleh Uni Eropa (UE) di bidang pendidikan, pelatihan, pemuda, dan olahraga ini sudah sangat dikenal di kalangan para akademisi yang berniat melanjutkan studi maupun penelitiannya di negara-negara maju di Eropa.
Siapa saja yang bisa menerima Beasiswa Erasmus+ ?
Erasmus Mundus Joint Master Degree (EMJMD) / Program Pascasarjana Erasmus Mundus (S-2)
Erasmus Mundus Joint Doctorate Degree (EMJD) / Program Pascasarjana Erasmus Mundus (S-3)
Siapa yang bisa memperoleh Beasiswa Penuh (Full Scholarships) ?
Warga negara yang berasal dari negara di luar Uni Eropa yang:
Dosen:
Keuntungan apa saja yang bakal kamu dapatkan?
Apa saja persyaratannya?
Informasi lebih lengkap bisa kamu cek langsung di laman http://eeas.europa.eu/delegations/indonesia atau mengirimkan email ke delegation-indonesia-erasmus-mundus@eeas.europa.eu atau hubungi Uni Eropa di (+62 21) 2554 6200
Tentu untuk mendapatkan salah satu beasiswa di atas bukanlah hal yang mudah. Kamu harus bersaing dengan kandidat lain. Ada berbagai tips jitu untuk meraih salah satu beasiswa tersebut yang bisa kamu temukan di internet, bahkan mungkin kamu bisa mendapatkan tips-tips dari penerima beasiswa yang terdahulu. Menarik ‘bukan, mengingat banyak sekali tunjangan yang diberikan oleh ketiga program beasiswa di atas? Masih enggan juga buat berprofesi sebagai dosen?
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…