Mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berbagai hasil penelitian disusun menjadi jurnal dan dipublikasikan, baik sebagai jurnal nasional maupun jurnal internasional.
Jurnal ilmiah menjadi salah satu bentuk laporan hasil penelitian yang dilakukan oleh kalangan akademisi maupun non-akademik. Tujuannya agar penelitian beserta hasilnya bisa diakses lebih banyak orang agar bisa dimanfaatkan.
Baik untuk dijadikan referensi pada saat melakukan penelitian serupa atau pengembangannya. Maupun untuk diterapkan, sebab hasil penelitian juga berisi informasi maupun solusi.
Baca juga : Manfaat Dibalik Akreditasi Perguruan Tinggi Di Indonesia
Pengertian Jurnal Internasional
Jurnal internasional merupakan terbitan jurnal yang dilakukan oleh pihak internasional. Jurnal jenis ini sendiri ada yang sudah bereputasi dan ada pula yang sebaliknya. Ciri utama jurnal bereputasi adalah terindeks di dalam database internasional yang bereputasi juga.
Misalnya di Scopus, Microsoft Academic Search, Web of Science, dan lain sebagainya. Berhubung dipublikasikan ke seluruh dunia maka jurnal internasional menggunakan bahasa Inggris.
Hanya saja bisa ditemukan juga jurnal di situs internasional yang menggunakan bahasa selain bahasa Inggris, misalnya bahasa Rusia, Mandarin, dan lain sebagainya. Namun untuk kalangan dosen yang hendak menerbitkan jurnal internasional akan menggunakan bahasa Inggris.
Penerbitan dari jurnal di skala internasional ini biasanya menjadi salah satu syarat wajib kelulusan saat menempuh pendidikan pascasarjana. Syarat wajib ini memang seolah menjadi beban tersendiri, karena lebih sulit dibanding menerbitkan jurnal nasional.
Ada beberapa faktor yang membuat jurnal ini sulit untuk ditembus. Mulai dari penulisan yang rumit, antrian dari penulis jurnal negara lain, dan juga reviewer yang cenderung lebih perfeksionis.
Cara Menulisnya
Supaya lebih terbantu dalam menyusun jurnal yang akan diterbitkan secara internasional, berikut tata cara penulisannya:
1. Menentukan Tema Penelitian
Tahapan pertama adalah menentukan tema penelitian, penting untuk memastikan menarik. Misalnya memilih tema yang sedang hangat diperbincangkan, tetap relevan dengan bidang ilmu yang dikuasai, dan mengandung unsur kebaruan.
2. Selaras dengan Bidang Keilmuan
Langkah berikutnya adalah mencari jurnal referensi dan sebaiknya disesuaikan dengan bidang keilmuan yang dimiliki. Sehingga tidak gagal di tengah jalan, sebab ketika sesuai atau relevan maka akan dianggap kompeten di bidang tersebut.
3. Menarik Minat Reviewer
Penyusunan jurnal perlu memperhatikan selera dan kebutuhan reviewer. Sehingga penting untuk mampu menarik perhatian mereka, misalnya menggunakan jurnal referensi hasil penelitian reviewer namun tetap sesuai bidang ilmu yang dimiliki.
4. Minimalkan Kesalahan Human Error
Saat menulis jurnal usahakan disesuaikan dengan panduan penulisan yang berlaku. Selain itu perlu menghindari kesalahan yang disebabkan oleh human error. Misalnya salah ketik atau typo, salah tata bahasa, salah dalam penyusunan bagian jurnal, dan lain-lain.
5. Menghindari Plagiat
Plagiarisme menjadi dosa besar di dunia akademik, jadi pahami betul bagaimana menyusun jurnal yang bebas unsur plagiat.
6. Cermat Menyusun Daftar Pustaka
Penulisan daftar pustaka perlu teliti dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Jika diperlukan maka bisa menggunakan aplikasi khusus untuk menyusunnya, supaya terhindar dari kesalahan.
7. Menyusun Persembahan
Persembahan akan diletakan di bagian akhir jurnal internasional dan ternyata sifatnya penting. Sebab disini penulis jurnal bisa menyampaikan segala ucapan terima kasih dan mengapresiasi bantuan dari semua pihak.
8. Melakukan Pembayaran
Jika jurnal yang disusun sudah diterima maka akan menerima LoA (Letter of Acceptance) dan di dalamnya terdapat invoice. Jadi, silahkan segera melakukan pembayaran dan biasanya menggunakan mata uang dari negara asal namun bisa pula memakai dollar Amerika.
Penulis : duniadosen.com/Pujiati
Editor : Wahyudha Wibisono
Sumber :
https://wolipop.detik.com/
https://muh-amin.com/