Informasi

Apa Saja Jenis Jabatan Fungsional yang Dibutuhkan dalam Formasi PPPK Dosen 2022?


Dosen dalam dunia akademik memang memiliki kebutuhan sekaligus kewajiban untuk memangku jabatan fungsional. Apalagi ada ketentuan jenis jabatan fungsional yang dibutuhkan dalam formasi PPPK dosen 2022. 

Artinya, seleksi PPPK untuk formasi dosen di tahun 2022 adalah awal dimana ada syarat peserta wajib memiliki jabatan fungsional. Jika tidak, maka dinilai belum memenuhi syarat dan otomatis belum bisa ikut serta. Lalu, apa saja jenis jabfung yang dimaksud? 

Tentang Jabatan Fungsional Dosen

Jabatan fungsional disebut juga sebagai jabatan akademik, definisinya adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang dosen dalam suatu satuan pendidikan tinggi yang dalam pelaksanaanya didasarkan pada keahlian tertentu.

Jadi, jabatan fungsional yang sering disingkat menjadi jabfung ini merupakan jabatan khusus untuk dosen. Dosen yang berprestasi dan bertanggung jawab dalam melaksanakan seluruh tugas yang ditetapkan pemerintah. 

Kemudian memiliki hak untuk memangku jabatan fungsional yang terdiri dari empat jenjang atau empat tingkatan. Dimulai dari Asisten Ahli, Lektor, Lektor Kepala, dan tertinggi adalah Guru Besar dimana pemangku jabfung ini mendapat gelar Profesor. 

Jabatan fungsional dosen bukan hanya menunjukan wewenang dan hak dosen tersebut. Ada lebih banyak arti penting kepemilikan jabatan tersebut. Sebab selain memberi manfaat personal kepada dosen yang memangkunya, juga bermanfaat untuk institusi. 

Salah satunya memberi pengaruh pada nilai akreditasi, semakin tinggi jabfung dosen semakin tinggi nilai akreditasi dari BAN-PT. Sebab dinilai sudah memenuhi substansi penilaian dari aspek SDM di institusi tersebut. 

Jadi, bagi para dosen yang ingin kampusnya semakin maju dan dikenal berkualitas oleh masyarakat luas. Maka penting sekali untuk mengejar jenjang akademik tersebut. Ditambah ada ketentuan jenis jabatan fungsional yang dibutuhkan dalam formasi PPPK dosen 2022. 

Jenis Jabatan Fungsional yang Dibutuhkan dalam Formasi PPPK Dosen 2022

Melalui hasil rapat koordinasi yang membahas pelaksanaan teknis dari seleksi PPPK untuk formasi dosen dan non dosen di bawah naungan Kemdikbud. Diketahui bahwa ada ketentuan dalam jenis jabatan fungsional yang dibutuhkan dalam formasi PPPK dosen 2022. 

Artinya, dosen yang hendak mengikuti seleksi PPPK wajib memiliki jabatan fungsional minimal Asisten Ahli. Tak hanya itu saja, minimal juga dosen sudah mengabdi sebagai Asisten Ahli selama 2 tahun. 

Dari ketentuan tersebut, maka dosen yang baru saja diangkat menjadi Asisten Ahli belum bisa berpartisipasi dalam seleksi PPPK dosen 2022. Begitu juga dengan fresh graduate Magister maupun Doktor, yang belum berpengalaman dan belum punya jabfung. 

Selain itu, ada tiga jenis jabatan fungsional yang dibutuhkan dalam formasi PPPK dosen 2022. Tiga jenis tersebut adalah: 

1. Asisten Ahli

Jenis jabfung pertama yang bisa mengikuti seleksi PPPK untuk formasi dosen di tahun 2022 adalah Asisten Ahli. Asisten Ahli sendiri merupakan jenjang jabfung paling bawah dan menjadi level karir pertama para dosen. 

Asisten Ahli baru bisa dipangku seorang dosen jika memenuhi sejumlah syarat. Salah satunya memiliki KUM minimal 150, dan bisa dipenuhi jika bisa menunjukkan ijazah S2. Maka dosen tetap yang lolos rekrutmen bisa langsung menjadi Asisten Ahli. 

2. Lektor

Adapun jenis jabatan fungsional yang dibutuhkan dalam formasi PPPK dosen 2022 yang kedua adalah Lektor. Lektor adalah jabfung yang satu tingkat lebih tinggi dibandingkan Asisten Ahli. 

Bagi dosen yang ingin menjadi Lektor maka wajib memenuhi KUM minimal 200 poin. Calon dosen yang bisa menunjukan ijazah S3 maka otomatis mendapat KUM 200 poin dan langsung diangkat sebagai Lektor. 

Meskipun begitu, dosen yang jabfung pertamanya adalah Asisten Ahli. Jika sudah berhasil menambah KUM sebesar 50 poin atau lebih, maka bisa mengajukan kenaikan jabfung menjadi Lektor sebagai jabfung kedua setelah memangku Asisten Ahli.  

3. Lektor Kepala

Terakhir adalah jabfung Lektor Kepala, yang merupakan jabfung lebih tinggi satu tingkatan dibanding Lektor. Supaya bisa mengajukan kenaikan jabfung menuju Lektor Kepala maka minimal punya KUM 400 poin. 

Dosen bisa naik jabfung menuju Lektor secara reguler, yakni mengajukan kenaikan setelah memangku jabfung Lektor. Bisa juga loncat jabatan dari Asisten Ahli langsung mengajukan jabfung menjadi Lektor Kepala. 

Selama memenuhi syarat yang ditetapkan, maka loncat jabatan sah saja dilakukan. Biasanya ada syarat tambahan dalam bentuk publikasi ilmiah ke jurnal internasional dan ijazah minimal Doktor. Selain itu, masih ada syarat lain yang wajib dipenuhi. 

Ketentuan Syarat Tambahan Jabatan Fungsional Dosen

Selain mengetahui apa saja jenis jabatan fungsional yang dibutuhkan dalam formasi PPPK dosen 2022. Penting untuk juga mengetahui ketentuan yang menyertainya, dan berikut informasi detailnya: 

1. Asisten Ahli

Dosen dengan jabatan Asisten Ahli jika ingin mendaftar seleksi PPPK maka wajib memenuhi syarat memiliki pengalaman mengajar minimal 2 tahun di Perguruan Tinggi yang dibuktikan dengan surat keterangan pengalaman kerja dengan rekomendasi berkinerja baik.

2. Lektor

Dosen yang sebelumnya memiliki jabatan fungsional Lektor, maka wajib memenuhi syarat berikut: 

  • Memiliki pengalaman mengajar di Perguruan Tinggi yang dibuktikan dengan surat keterangan pengalaman kerja dengan rekomendasi berkinerja baik, dengan ketentuan:
  1. Minimal 3 tahun untuk kualifikasi pendidikan S3 (Doktor); atau
  2. Minimal 5 tahun untuk kualifikasi pendidikan S2 (Magister).
  • Memiliki artikel ilmiah yang dipublikasikan di jurnal nasional terakreditasi (minimal memuat judul, nama penulis, dan informasi situs/laman artikel ilmiah dipublikasikan) atau karya yang mendapatkan perlindungan hukum oleh negara (granted) berjumlah 1 (satu).

3. Lektor Kepala

Bagi dosen yang sebelumnya memiliki jabatan fungsional Lektor Kepala, maka wajib memenuhi syarat tambahan berikut ini: 

  • Memiliki pengalaman mengajar minimal 5 tahun di Perguruan Tinggi yang dibuktikan dengan surat keterangan pengalaman kerja dengan rekomendasi berkinerja baik.
  • Memiliki artikel ilmiah yang dipublikasikan di jurnal nasional terakreditasi (minimal memuat judul, nama penulis, dan informasi situs/laman artikel ilmiah dipublikasikan) atau karya yang mendapatkan perlindungan hukum oleh negara (granted) berjumlah 2 (dua).
  • Memiliki karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal internasional (minimal memuat judul, nama penulis, dan informasi situs/laman artikel ilmiah dipublikasikan) atau yang salah satunya sebagai penulis pertama berjumlah 2 (dua).

Teliti saat Memilih Perguruan Tinggi

Setelah mengetahui semua jenis jabatan fungsional yang dibutuhkan dalam formasi PPPK dosen 2022. Maka ketahui juga perguruan tinggi mana yang membuka formasi untuk jabfung yang sesuai. 

Sebab, PT yang membuka formasi juga menyebutkan jabfung minimal yang harus dipenuhi peserta. Oleh sebab itu, jika memiliki jabfung Asisten Ahli wajib mencari tahu PT mana saja yang membuka formasi untuk PPPK dengan jabfung Asisten Ahli. 

Begitu juga dengan jabfung Lektor dan Lektor Kepala, sebab sampai saat ini belum ada informasi dosen bisa melamar di formasi manapun. Harus memenuhi syarat kualifikasi dan ketentuan akademik sampai jabfung yang diminta pihak PT. 

Kemdikbud sendiri sudah merilis daftar perguruan tinggi yang membuka formasi lengkap dengan ketentuannya. Jadi, silahkan dipelajari dan dicari tahu dulu agar memenuhi syarat lalu lolos ke tahap seleksi kompetensi. 

Artikel Terkait:

Mengenal Apa Itu Jabatan Fungsional yang Menjadi Syarat Tambahan PPPK Dosen 2022

Syarat Tambahan PPPK Dosen 2022 yang Harus Diketahui

Ada 500an Formasi yang Dibutuhkan PPPK Dosen 2022

8 Hal yang Menjadi Persiapan PPPK Dosen

73 Daftar Universitas yang Membuka Formasi PPPK Dosen 2022, Sudah Menetapkan Pilihan?

Salmaa

Long life learner.

Recent Posts

3 Karakter Dosen untuk Pengembangan Indikator Kinerja Dosen

Dalam Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 dijelaskan mengenai karakter dosen untuk pengembangan indikator kinerja dosen.…

1 day ago

Pendaftaran Doha Institute Scholarship Jenjang S3 Tahun 2025 Dibuka!

Bagi mahasiswa dan dosen di Indonesia yang ingin studi lanjut pascasarjana gratis di Qatar, Anda…

1 day ago

Royal Thai Government Scholarship 2025 untuk Jenjang S2 dan S3

Bagi siapa saja yang ingin studi S2 maupun S3 di luar negeri, silakan mempertimbangkan program…

1 day ago

Program IASP 2025 untuk Dosen Kuliah S3 Gratis di Austria Resmi Dibuka!

Kabar gembira bagi para dosen di Indonesia yang ingin studi lanjut jenjang S3 di luar…

6 days ago

Indikator Kinerja Dosen Sesuai Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024

Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 Tentang Standar Minimum Indikator Kinerja Dosen dan Kriteria Publikasi Ilmiah…

6 days ago

Standar Minimum Pelaksanaan Hibah Penelitian dalam Indikator Kinerja Dosen

Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 menjelaskan dan mengatur perihal standar minimum pelaksanaan hibah penelitian dalam…

6 days ago