Yogyakarta – Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta kedatangan delegasi dari University of Tasmania Australia pada hari Rabu (16/11/2019) lalu. Delegasi tersebut terdiri dari mahasiswa lintas jurusan. Kunjungan ini merupakan bagian penjajakan kerjasama dari University of Tasmania, terutama untuk jurusan School of Creative Arts and Media.
Dilansir isi.ac.id, pihak ISI Yogyakarta menerima kedatangan tersebut di ruang rapat Lantai III Rektorat ISI Yogyakarta. Dalam pertemuan tersebut, baik ISI Yogyakarta maupaun University of Tasmania mempresentasikan profil jurusan, mahasiswa, dan lulusan kampus masing-masing.
“Tasmania sebagai pulau kecil di selatan daratan Australia, apresiasi terhadap karya seni perupa cukup tinggi, hal ini didorong oleh keberagaman yang sudah berlangsung lama dan mengakar,” ujar Brigita Ozolins, senior lecterur dari University of Tasmania sekaligus pemimpin delegasi.
Univeristy of Tasmania (UTAS) sendiri adalah salah satu universitas kenamaan di Australia. Universitas ini telah berdiri sejak tahun 1890. Dikutip dari ican-eductaion.com, universitas merupakan salah satu dari empat universitas tua di Australia. Saat ini lebih dari 33.000 mahasiswa dan ribuan diantaranya adalah mahasiswa internasional yang belajar di University of Tasmania.
Banyak pelajar dari berbagai negara (lebih dari 100 negara) memilih UTAS dengan beragam alasan diantaranya karena peringkat universitas, reputasi hingga jurusan populer. Apalagi, UTAS juga terkenal sebagai pusat penelitian kelas dunia.
Ia menambahkan, selama ini pihak University of Tasmania merasa memiliki ikatan dengan Indonesia khususnya Bali dan Yogyakarta. Hanya saja hubungan yang terjalin sejuah ini adalah langsung antara lembaga dan seniman profesional untuk itu penjajakan kemungkinan kerjasama lembaga ke lembaga adalah yang menjadi tujuan dan harapan kunjungan ini.
Sementara itu, perwakilan ISI Yogyakarta yang menyabut delegasi tersbeut adalah Pembantu Dekan I, Dr. Stepanus Hanggar Budi Prasetya, S.Sn., M.Si dan Ketua Program Studi beberapa jurusan dan fakultas.
Delegasi dari University of Tasmania mengikuti serangkaian acara usai mempresentasikan profil kampus masing-masing. Lantas mereka melakukan pertemuan terbatas di antara pimpinan ISI Yogyakarta dan ketua delegasi University of Tasmania. Kemudian mereka diajak untuk campus tour ke tiga fakultas di ISI Yogyakarta. Usai rehat dan makan siang, acara ditutup dengan public lecterur tentang Indonesian Contemporary Music.
Kunjungan ini sekaligus menjadi kunjungan ke sekian yang diterima ISI Yogyakarta. Selama ini tak jarang ISI menjadi rujukan beberapa lembaga untuk study visit maupun diskusi. Misalnya, kunjungan dari beberapa Sekolah Menengah Atas dari Jawa Timur seperti SMAN 3 Sidoarjo, SMAN 3 Pasuruan, dan sebagainya.
Adapula kunjungan sebelumnya dari Staf Ahli DPR RI yang membahas tentang Rancangan Perundang-Undangan Tentang Permusikan hingga kunjungan dari Direktur Jawaharlal Nehru India Culture Centre India dan Badan Kebudayaan Nasional Filipina.
Mengecek dan menyiapkan sumber pendanaan untuk kebutuhan biaya kuliah S3 tentu perlu dilakukan jauh-jauh hari…
Dosen yang mau melanjutkan studi pascasarjana tetapi sudah berkeluarga pasti akan diselimuti kebimbangan antara apakah…
Mengacu pada aturan terbaru, proses sampai persyaratan kenaikan jabatan Asisten Ahli ke Lektor mengalami beberapa…
Dosen di Indonesia tentunya perlu memahami prosedur dan ketentuan dalam perubahan status aktif dosen di…
Kejahatan phishing data tentunya perlu diwaspadai oleh siapa saja, termasuk juga kalangan akademisi. Terutama kalangan…
Sudahkah para dosen mengetahui bagaimana cara menambahkan buku ke Google Scholar? Hal ini tentu penting…