Inspirasi

Inilah Kebiasaan Menulisku (2)

Salam Sahabat Dunia Dosen semuanya. Semoga selalu dalam kondisi sehat dan dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.

Pada tulisan pertama, saya sudah menjelaskan bagaimana biasanya saya mendapatkan ide, di media apa saya mencatat ide tersebut, kemudian bagaimana mengembangkan ide menjadi sebuah kerangka tulisan untuk dijadikan naskah buku. Pada tulisan kedua ini, saya ingin berbagi pengalaman tentang langkah-langkah selanjutnya setelah menyusun outline atau kerangka tulisan untuk naskah-naskah buku saya.

Saya biasa menyimpan file naskah-naskah buku yang sudah ditulis outline-nya dalam sebuah folder yang saya beri nama “Bank Naskah”. Dari Bank Naskah inilah calon-calon buku saya lahir. Saya akan memilih calon-calon naskah buku untuk dieksekusi menjadi sebuah buku berdasarkan feeling alias ‘krentege ati’, he… he…

Setelah saya menetapkan pilihan naskah yang akan ditulis, selanjutnya saya menyiapkan amunisi untuk menulis. Baik itu berupa buku maupun artikel-artikel lepas di sejumlah media cetak dan elektronik (internet) terkait tema yang akan ditulis.

Langkah selanjutnya adalah mulai menulis rutin setiap hari dengan menggunakan metode yang saya sebut ‘One Day One Topic’ (ODOT).

Jika dalam naskah tersebut terdapat 30 topik bahasan, maka praktis dalam 30 hari atau sekitar 1 bulan, naskah buku tersebut selesai ditulis.

Jika setiap topik bahasan rata-rata ditulis sebanyak 5 halaman, maka jumlah halaman buku tersebut 150 halaman (versi Word). Biasanya setelah menjadi buku, jumlah halamannya bertambah banyak.

Langkah selanjutnya adalah editing naskah. Proses editing naskah ini penting dilakukan sebelum naskah benar-benar dikirim ke penerbit. Selain agar naskah kita terhindar dari kesalahan-kesalahan teknis yang tidak perlu, seperti salah ketik, kurang atau kelebihan huruf, ketidaktepatan tanda baca, ketidaktersambungan maksud antarparagraf, dan sebagainya, juga untuk memudahkan editor dalam menyunting naskah kita. Hal ini tentu menjadi poin plus bagi naskah kita di mata editor (penerbit).

Setelah yakin tentang kelayakan naskah tersbut untuk dikirim ke penerbit, barulah saya mengirimkannya.

Selanjutnya, saya tinggal menunggu jawaban dari penerbit. Rata-rata sekitar 1-2 bulan penerbit baru memberi kabar tentang diterima atau tidaknya naskah kita.

Didi Junaedi

Dosen di IAIN Syekh Nurjati, Cirebon.

Recent Posts

Cara Menyusun Artikel Jurnal dengan Prinsip Piramida Terbalik

Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…

3 days ago

Time Table dan Manfaatnya dalam Melancarkan Penelitian

Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…

3 days ago

Syarat dan Prosedur Pengajuan Pindah Homebase Dosen

Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…

3 days ago

Scope Jurnal & Cek Dulu Agar Naskah Sesuai Jurnal Tujuan

Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…

3 days ago

6 Cara Mengecek DOI Jurnal, Pahami untuk Isian Publikasi

Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…

3 days ago

Cara Mengecek Jurnal Nasional Tidak Terakreditasi, Pahami Sebelum Publikasi

Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…

4 days ago