Apakah Anda sudah pernah menulis buku monograf atau buku referensi? Jika Anda terjun di dunia pendidikan tinggi, tentu tak asing dengan kegiatan menulis buku monograf atau buku referensi. Bisa jadi Anda juga menulis karya ilmiah bentuk lainnnya. Jadi apakah itu buku monograf? Apakah perbedaannya dengan buku referensi?
Membahas tentang profesi dosen, salah satunya tidak jauh-jauh dari kenaikan jabatan akademik. Berdasarkan Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Pangkat/Jabatan Akademik Tahun 2019, kenaikan jabatan akademik dosen adalah bentuk pemberian penghargaan pemerintah atas prestasi kerja dosen. Sehingga dosen yang mempunyai prestasi kerja sesuai peraturan perundang-undangan maka berhak mendapatkan kenaikan jabatan.
Kenaikan jabatan akademik ini bagian dari pengembangan karir dosen. Proses mendapatkan kenaikan jabatan dosen melalui mekanisme penilaian tertentu dengan menghitung angka kredit yang telah dikumpulkan oleh dosen. Komponen penilaiannya meliputi capaian dosen dalam hal pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Dalam pedoman yang dikeluarkan Kemenristekdikti (sebelum akhirnya terpisah menjadi Kemenristek/BRIN dan Pendidikan Tinggi di bawah Kemendikbud), dijelaskan mengenai prestasi atau capaian dosen apa saja yang bernilai angka kredit. Nah, dua karya ilmiah yang memiliki angka penilaian tertinggi adalah menulis buku monograf dan menulis buku referensi. Untuk dosen yang menulis buku monograf mendapatkan angka kredit sebanyak 20.
Sementara menulis buku referensi bernilai angka kredit sebanyak 40. Hasil penelitian yang dijadikan buku monograf dan buku referensi ini harus diterbitkan dan dipublikasikan agar bisa diakumulasikan menjadi angka kredit untuk kenaikan jabatan.
Dilansir republika.co.id, dalam sebuah artikel berjudul `Unissula Dorong Dosen Buat Monograf` yang tayang pada 9 Januari 2019 tersebut, dosen Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) didorong untuk menulis buku monograf dan buku referensi. Menurut Guru Besar Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Rifda Naufal, penelitian dosen seharusnya tidak hanya tersimpan di perpustakaan.
Dalam pelatihan menulis buku monograf dan buku referensi di Unissula tersebut, ia mencoba mendorong dosen untuk berani menerbitkan dan mempublikasikan karyanya dalam bentuk buku monograf dan buku referensi.
Sebelum menulis buku monograf dan buku referensi, perlu memahami terlebih dahulu definisi buku monograf dan buku referensi sebab keduanya berbeda. Jadi buku monograf adalah tulisan ilmiah yang berbentuk buku baik ber-ISSN atau ber-ISBN yang substansi pembahasannya hanya pada satu topik dalam bidang Ilmu kompetensi si penulis.
Penulisannya pun harus memenuhi syarat sebagai sebuah karya ilmiah utuh yaitu di dalamnya terdapat ruusan masalah dengan nilai kebaruan, metodologi pemecahan masalah, dukungan data atau teori terbaru yang lengkap dan jelas, kesimpulan, dan daftar pustaka. Sementara itu, buku referensi adalah karya berbentuk buku bers-ISBN dengan substansi pembahasan yang menjadikompetensi penulis. Sama seperti menulis buku monograf, menulis buku refensi pun juga harus memenuhi syarat karya ilmiah.
Dikutip dari see.telkomuniversity.ac.id, berikut ini adalah karakteristik yang membedakan buku monograf dan buku referensi.
Buku Monograf
Buku Referensi
Sehingga dalam menulis buku monograf ataupun buku referensi perlu untuk memahami perbedaan keduanya agar tidak salah dalam penulisan. Setelah memahami perbedaannya, mulai menyusun tulisan ilmiah dari hasil penelitian untuk dijadikan sebagai buku monograf atau buku referensi. Satu hal penting yang diperhatikan adalah hasil penelitian tesis atu disertasi tidak bisa digunakan untuk menulis buku monograf dan buku referensi. Jadi sudahkah Anda menulis buku monograf maupun buku referensi?
Sedang menyusun Buku Hasil Penelitian buat naik jenjang karir tapi tidak yakin format dan aturan isinya? Ebook ini bisa jadi pedoman
MASIH GRATIS! Ebook Panduan Ringkas Menulis Buku Monograf
Menulis jadi mudah, angka kredit bertambah
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…
View Comments
Artikel menarik dan bermanfaat.
Terima kasih atas sharingnya min. Sangat bermanfaat bagi dosen muda.
Ada contoh monograf dan buku referensi yang ada dipasarankah?
terima kasih telah mengunjungi website duniadosen.com
untuk contoh buku monograf bapak Tyo bisa melihatnya di link:
https://www.google.com/search?tbm=bks&q=monograf+deepublish
contoh buku referensi:
https://www.google.com/search?q=referensi+deepublish&sxsrf=ALeKk03mgBXguBgOl775NHRlePrdK27evA:1587606049874&source=lnms&tbm=bks&sa=X&ved=2ahUKEwiNiJW1tf3oAhX57XMBHf1kD9sQ_AUoAXoECAwQCQ&biw=1366&bih=576
semoga jawaban yang kami berikan bermanfaat.
salam,
tim duniadosen.com
Assalamualaikum. Kami dosen di pulau Sumbawa sebenarnya banyak yang ingin menulis buku monograf atau referensi. Hanya saja kami membutuhkan program pelatihan atau worshop penulisan buku. Jujur saja kami masih belum memiliki cukup pengetahuan tentang bagaimana menulis buku, dari mana harus memulai dan seterusnya. Selain itu juga kami ingin berkolaborasi. Ada baiknya pada awal penulisan buku karena masih dalam tahap belajar buku ditulis secara bersama. Setelah itu baru dapat ditulis secara mandiri. Terima Tim dunia dosen tulisan seperti ini sangat bermanfaat bagi kami.
Wa'alaikumsalam wr.wb.
terima kasih atas respon yang bapak/ibu sampaikan.
kami tim duniadosen sangat senang sekali jika bisa berkolaborasi
dengan para dosen di pulau Sumbawa.
Jika bapak ibu dosen di Sumbawa berkenan diberikan pelatihan penulisan buku
bisa mengajukan proposal pada kami.
untuk pengajuan permintaan pelatihan,
bisa dikirim melalui email kami
di: duniadosenindonesia@gmail.com
selanjutnya akan kami sampaikan kepada pimpinan kami.
salam,
tim duniadosen.com