Sejak terjadi wabah Corona (Covid-19) beberapa bulan terakhir ini, Politeknik Negeri Tanah Laut (Politala) turut peduli terhadap seluruh civitas akademika dan masyarakat sekitar. Direktur Politala, Dr. Mufrida Zein, S.Ag., M.Pd. pun memberlakukan kerja dari rumah atau yang populer dengan istilah work from home (WFH) bagi dosen dan juga belajar dari rumah atau study from home (SFH) bagi seluruh mahasiswa.
Hal ini dilakukan berdasarkan arahan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dengan memperhatikan kondisi di daerah setempat.
Dr. Mufrida Zein mengatakan, untuk menekan jumlah pasien wabah corona, maka kegiatan perkuliahan di Politala pun dilakukan secara daring. Yaitu menggunakan aplikasi Zoom, Google Classroom, Google Meet, dan CloudX. Sejauh ini, seluruh mahasiswa bisa mengikuti perkuliahaan secara daring dengan cukup baik.
Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan dan Sistem Informasi, Anton Kuswoyo, S.Si., M.T., mengungkapkan, guna mendukung perkuliahan daring selama wabah Corona, Politala memberikan subsidi kuota internet baik bagi mahasiswa maupun dosen. Hal ini dalam rangka untuk turut meringkankan beban mahasiswa, karena kebutuhan akan kuota internet selama SFH cukup besar.
Selama bulan ramadan ini, Direktur Politala berinisiatif menyediakan nasi bungkus gratis bagi mahasiswa yang masih bertahan tinggal di sekitar kampus. Dana untuk nasi bungkus ini dihimpun dari bantuan suka rela dari dosen dan tenaga kependidikan.
“Kegiatan bagi nasi bungkus ini sudah berjalan sejak hari pertama puasa, diperuntukan terutama bagi mahasiswa yang tinggal di kos dan tidak bisa pulang karena wabah corona. Mahasiswa pun menyambut gembira karena nasi bungkus untuk buka puasa ini sangat membantu meringankan beban mereka,” kata Anton.
Sementara itu Lab Agroindustri Poloitala juga membuat hand sanitizer untuk dibagikan kepada seluruh civitas akademika Politala. Kebetulan sejak wabah Corona, keberadaan hand sanitizer cukup sulit diperoleh di pasaran. Produk hand sanitizer ini sangat membantu bagi dosen, tenaga kependidikan, maupun mahasiswa.
Sementara Lab Mesin Otomotif Politala memproduksi tempat cuci tangan portabel, yang bisa ditempatkan di beberapa titik di kampus.
Tidak ketinggalan, mahasiswa juga turut andil dan peduli terhadap dampak Corona. Gabungan Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) pun menghimpun dana dan menyalurkan kepada masyarakat sekitar kampus yang terdampak Corona.
Mahasiswa membagikan masker, hand sanitizer, dan sembako kepada masyarakat kurang mampu. Beberapa mahasiswa malah ada yang membuat masker dengan cara menjahit sendiri. Hal ini dilakukan karena keersediaan masker di pasaran sangat terbatas.
Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan dan Sistem Informasi, Anton Kuswoyo, S.Si., M.T. mengapresiasi dan mendukung kegiatan mahasiswa tersebut. Dalam pelaksanaannya Anton senantiasa berpesan agar mahasiswa tetap menerapkan standar keamanaan Covid-19, yaitu: jaga jarak, pakai masker, dan segera membersihkan diri setelah kegiatan selesai dilaksanakan.
“Semoga kepedulian yang dilakukan meskipun tidak seberapa ini, dapat membantu mereka yang benar-benar memerlukan. Dan semoga wabah Corona segera berlalu,” pungkasnya. (duniadosen.com)
Mengecek dan menyiapkan sumber pendanaan untuk kebutuhan biaya kuliah S3 tentu perlu dilakukan jauh-jauh hari…
Dosen yang mau melanjutkan studi pascasarjana tetapi sudah berkeluarga pasti akan diselimuti kebimbangan antara apakah…
Mengacu pada aturan terbaru, proses sampai persyaratan kenaikan jabatan Asisten Ahli ke Lektor mengalami beberapa…
Dosen di Indonesia tentunya perlu memahami prosedur dan ketentuan dalam perubahan status aktif dosen di…
Kejahatan phishing data tentunya perlu diwaspadai oleh siapa saja, termasuk juga kalangan akademisi. Terutama kalangan…
Sudahkah para dosen mengetahui bagaimana cara menambahkan buku ke Google Scholar? Hal ini tentu penting…