Profesi dosen jumlahnya masih jauh dari rasio ideal dengan jumlah mahasiswa. Bahkan banyak ditemui atau bahkan seorang dosen bisa mengajar di lebih dari satu universitas. Banyak fakta menunjukkan bahwa kemauan masyarakat untuk mengenyam pendidikan ke jenjang program sarjana hingga doktoral mengalami peningkatan di setiap tahunnya. Yaah, walaupun masih jauh rasionya dibanding dengan jumlah penduduk Indonesia dan banyaknya kemauan mendapatkan profesi dosen.
Namun di balik fakta tadi, terdapat fakta lain yang tidak kalah uniknya. Profesi dosen secara rasio belum ideal dengan jumlah mahasiswa. Fakta yang menggelitik sekaligus miris untuk diselami, di tengah berkembangnya kualitas pendidikan di Indonesia di lain pihak dunia pendidikan Indonesia juga masih kekurangan mereka yang memiliki profesi dosen untuk membangun khasanah pendidikan di Indonesia. Sebagai pemeran utama dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat, profesi dosen juga patut mendapat apresiasi lebih. Karena peran mereka dalam menyebarkan ilmu pengetahuan kepada para mahasiswa.
Baca juga : Sebelum Menekuni Profesi Dosen, Kenali Seluk Beluknya Disini
Perlu digarisbawahi bahwa peran dosen juga termasuk vital dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Yang nantinya akan membantu SDM Indonesia dalam persaingan di masyarakat global.
Tidak ada yang salah dari profesi dosen, bahkan para dosen dengan segudang ilmu pengetahuan dan spesialisasinya banyak dibutuhkan berbagai macam instansi. Karena ilmu dan spesialisasinya dosen banyak diminta untuk menjadi konsultan. Bahkan para dosen juga banyak melahirkan banyak aktor intelektual di kalangan profesional.
Selain itu mereka yang memiliki profesi dosen memiliki kontribusi lain untuk masyarakat, yakni melalui setiap karya ilmiah yang mereka hasilkan. Artinya para dosen ini secara tidak sengaja memberikan edukasi langsung untuk masyarakat luas melalui karya ilmiahnya yang di publish. Bahkan ada banyak karya ilmiah dosen Indonesia yang mendapatkan apresiasi dan diakui dunia hingga mendapat penghargaan yang cukup prestis untuk dunia pendidikan.
Seperti gambaran tadi, profesi dosen masih sedikit orang yang tertarik untuk menjadikan sebagai profesi. Bahkan menurut Ditjen Dikti, tenaga pengajar di institusi pendidikan di Indonesia sangat dibutuhkan baik untuk swasta ataupun negeri. Karena rasio perbandingan antara dosen dan mahasiswa masih jauh dari kata ideal.
Kalau di antara kamu ada yang berminat menjabat profesi dosen, kamu harus siap menghadapi tantangan yang sudah menunggu dalam berperan serta membangun dan mengembangkan kualitas pendidikan di Indonesia. Karena mengemban tugas dengan profesi dosen bukanlah perkara mudah untuk dijalani.
Ada 5 hal yang perlu kamu ketahui jika berkeinginan untuk meraih profesi dosen. Perlu dipahami jadi dosen bukanlah pekerjaan yang mudah. Karena selain bertanggung jawab pada ilmu yang diajarkan dosen juga bertanggung jawab pada kualitas anak didiknya.
Untuk mengejar kualitas pendidikan, banyak perguruan tinggi baik negeri maupun swasta mematok standard S2 untuk para dosennya. Berbeda dengan generasi sebelumnya, yang mana lulusan S1 sudah bisa memiliki profesi dosen. Sekarang ini untuk menjadi dosen gelar magister harus sudah dimiliki, baik itu lulusan S2 dalam ataupun luar negeri.
Syarat yang mutlak dipenuhi oleh aktor intelektual dalam peran serta membangun kualitas pendidikan Indonesia ke level yang lebih baik. Menjadi nilai lebih jika lulusan unversitas tekemuka luar negeri dengan IPK yang memuaskan. Bisa dipastikan akan menjadi dosen yang berdedikasi tinggi dalam dunia pendidikan.
Memiliki nilai akademis yang tinggi dan prestasi yang mumpuni dibidang akademis. Hal tersebut harus sebanding lurus dengan indeks prestasi kumulatif atau IPK semasa mengenyam jenjang pendidikan baik di S1 maupun S2. Fakta tersebut bisa dilihat di rekrutmen dosen UGM yang memberikan syarat bagi calon dosen dengan IPK minimal 3,00 untuk S1 dan 3,50 untuk S2.
Memanglah tidak mudah untuk meraih profesi dosen. Dengan IPK yang tinggi pihak universitas bisa memberikan kualitas pengajaran yang lebih baik untuk para mahasiswanya.
Sebagai dosen harus memiliki pengalaman dalam bidang akademis baik dalam penelitian ilmiah atau sebgai asisten dosen semasa kuliah dulu. Pengalaman tersebut menjadi nilai plus bagi seorang dosen. Karena secara otomatis bisa dengan mudah menghandle situasi kelas.
Selain itu pengalaman ini bisa digunakan mereka yang memiliki profesi dosen dalam melakukan pendekatan kepada mahasiswa dan mahasiswi yang diajar. Karena suatu perbedaan karakter anak ajar dalam kelas adalah hal yang tidak bisa dihindari.
Publikasi karya ilmiah adalah salah satu bentuk bukti nyata dedikasi dosen atau calon dosen dalam dunia pendidikan. Dengan memiliki publikasi ilmiah ini baik dalam bentuk buku maupun jurnal, mengindikasikan yang bersangkutan telah memberikan kontribusi dalam perkembangan dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan untuk masyarakat luas.
Publikasi karya ilmiah sudah diwajibkan bagi mahasiswa skripsi untuk melengkapi tugas akhirnya, bahkan mulai sejak 2013 akhir. Dengan adanya publikasi karya ilmiah ini perbendaharaan referensi ilmu pengetahun akan semakin banyak pilihan yang bisa saling melengkapi.
Kompetensi pedagogik? Secara istilah, pedagogi berarti seni dalam menjadi seorang guru yang merujuk pada strategi pembelajaran. Walaupun ditelinga para pendidik adalah istilah yang familiar. Namun tidak jarang banyak aktor pendidik yang kurang memahami kompetensi pedagogik. Bahkan ada yang mengira pedagogik adalah akronim dalam bidang akademis.
Dijelaskan oleh Prof. Dr. J. Hoogveld, pedagogik adalah ilmu yang mempelajari dalam membimbing anak kearah dan tujuan tertentu. Hal tersebut bertujuan agar ia pada suatu saat mampu secara mandarin mampu menyelesaikan tiap tugas hidupnya.
Sementara, Langeveld (1980) menyatakan pedagogik adalah ilmu pendidikan yang menitik beratkan pada suatu pemikiran bagaimana cara membimbing dan mendidik anak.
Kalau disederhanakan, dosen atau calon dosen paham betul seluk-beluk dunia pendidikan bahkan hingga aspek-aspek pengajaran. Tapi jangan khawatir untuk calon dosen, karena kemampuan ini bisa diasah seiring berjalannya waktu dan diimbangi dengan pengalaman dalam dunia pendidikan.
Baca juga : 7 Alasan Kamu Pantas Dan Cocok Untuk Menjalani Profesi Dosen
Di samping itu profesi dosen juga banyak manfaat yang bisa dipetik buat kamu yang berminat pada profesi ini. Pertama, dosen sebagai tokoh intelektual tenaganya akan dibutuhkan oleh instansi yang terkait dengan bidang ilmu yang dimiliki. Dengan kata lain sebagai dosen bisa memiliki penghasilan lain selain dari menjadi dosen.
Kedua, kesempatan menjadi pembicara dan narasumber pembicara di berbagai universitas di berbagai negara, bahkan tidak menutup kemungkinan bisa dihargai hingga level internasioal. Tapi dengan syarat memiliki kompetensi yang tinggi pada spesialisasi ilmu pengetahuan yang dimilikinya serta kualitas dan attitude yang bagus.
Ketiga, kontribusi langsung untuk kemaslahatan masyarakat luas lewat karya-karya yang dipublikasi. Secara prespektif, hal tersebut menunjukkan dedikasi yang nyata dengan memberikan edukasi untuk publik.
Barusan adalah manfaat yang bisa dipetik dari profesi dosen yang berkualitas. Buat kamu yang berminat untuk menjadi tenaga pengajar dan aktor intelektual serta memberikan kontribusi terhadap dunia pendidikan. Teruskanlah cita-cita muliamu dengan turut serta menjadi bagian peningkatan kualitas pendidikan di dalam negeri kearah yang lebih baik.
Demikianlah artikel berjudul Ingin Meraih Profesi Dosen? Penuhi dulu 5 Hal Ini. Semoga bermafaat.
Editor : Wahyudha Wibisono
Mengecek dan menyiapkan sumber pendanaan untuk kebutuhan biaya kuliah S3 tentu perlu dilakukan jauh-jauh hari…
Dosen yang mau melanjutkan studi pascasarjana tetapi sudah berkeluarga pasti akan diselimuti kebimbangan antara apakah…
Mengacu pada aturan terbaru, proses sampai persyaratan kenaikan jabatan Asisten Ahli ke Lektor mengalami beberapa…
Dosen di Indonesia tentunya perlu memahami prosedur dan ketentuan dalam perubahan status aktif dosen di…
Kejahatan phishing data tentunya perlu diwaspadai oleh siapa saja, termasuk juga kalangan akademisi. Terutama kalangan…
Sudahkah para dosen mengetahui bagaimana cara menambahkan buku ke Google Scholar? Hal ini tentu penting…