Bagi para dosen di Indonesia yang mencari hibah penelitian, maka bisa mempertimbangkan program Impact Seed Fund (ISF) tahun 2025. ISF diketahui merupakan salah satu hibah penelitian skala mikro yang diselenggarakan oleh Pulitzer Center.
Program hibah ini ditujukan untuk dosen-dosen yang sudah menjadi Profesor (Guru Besar) di Indonesia. Sekaligus yang memenuhi ketentuan dan persyaratan lain yang sudah ditetapkan oleh Pulitzer Center selaku penyelenggara program.
Dalam hibah skala mikro ini, penerima hibah berpeluang mendapat pendanaan antara USD $3,000 hingga $4,000. Jadi, bagi para dosen yang tengah mencari hibah untuk rencana penelitian yang relevan dengan ISF bisa berpartisipasi. Yuk, baca informasi lengkapnya!
Program Impact Seed Fund (ISF) adalah hibah skala mikro yang diberikan oleh Pulitzer Center untuk mendukung kegiatan pendidikan, penelitian, atau aktivitas ilmiah dengan tujuan memperkaya perspektif dan pengetahuan di lingkungan perguruan tinggi.
Dikutip melalui buku panduan ISF tahun 2025, ISF menjadi program tahunan yang ditawarkan kepada para dosen Indonesia sejak tahun 2022 sampai sekarang. Secara umum, ISF tidak sama dengan program hibah penelitian pada umumnya.
ISF menyediakan pendanaan untuk penelitian yang berbasis pada hasil liputan jurnalistik. Para pendaftar dalam program bisa mengacu pada artikel-artikel liputan jurnalistik yang sudah dipublikasikan di 3 tempat yang dinaungi Pulitzer Center, yaitu:
ISF selanjutnya akan mendukung kegiatan penelitian yang berfokus pada isu kehutanan, perubahan iklim, dan juga pekerja (tenaga kerja) di Indonesia. Seperti yang disampaikan di awal, hibah ini ditujukan untuk dosen Indonesia yang sudah menjadi Profesor (Guru Besar).
Program penelitian yang didanai juga berskala mikro dengan besaran dana antara USD $3,000 hingga $4,000. Durasi kegiatan penelitian maksimal 4 bulan setelah proposal yang diusulkan disetujui oleh pihak penyelenggara.
Luaran dalam program ISF 2025 sama seperti penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya. Dimana memang berbeda dengan program hibah penelitian pada umumnya. Luaran di program ini diharapkan bisa berbentuk hasil kreativitas dan inovasi agar isu-isu sosial semakin diketahui masyarakat secara luas.
Misalnya mengadakan pameran seni yang menampilkan dampak perubahan iklim. Contoh lain seperti membangun website interaktif yang menyajikan informasi berbentuk storytelling mengenai hutan hujan, dampak perubahan iklim di suatu daerah, dan sebagainya.
Jadi, dalam program hibah ISF kegiatan penelitian tidak dituntut menghasilkan luaran dalam bentuk publikasi ilmiah seperti pada jurnal atau menerbitkan buku. Melainkan hasil kreativitas untuk mensosialisasikan isu-isu sosial seperti hutan hujan dan perubahan iklim kepada masyarakat luas.
Dikutip melalui website resminya, program Impact Seed Fund (ISF) yang diselenggarakan tahun 2025 akan fokus pada 2 topik utama. Yakni topik mengenai hutan hujan dan juga perubahan iklim.
Sebagai topik prioritas, pihak Pulitzer Center mengharapkan proposal yang diajukan mengacu pada salah satu dari 2 topik tersebut. Khususnya topik yang berdampak secara langsung pada pekerja dan komunitas rentan.
Komunitas rentan yang dimaksud dalam ISF sendiri adalah kelompok masyarakat yang paling terdampak oleh isu-isu lingkungan, sosial, atau ekonomi, dan punya akses terbatas ke sumber daya, informasi, atau perlindungan.
Komunitas rentan dalam konteks program hibah ISF sendiri contohnya sebagai berikut:
Jadi, penelitian yang diusulkan wajib mengusung salah satu dari 2 topik yang sudah ditetapkan pihak penyelenggara. Peluang lolos seleksi semakin tinggi jika topik yang diusung memberi dampak pada komunitas rentan maupun bagi kalangan pekerja.
Hal ini tentu menjadi catatan tambahan penting sehingga para dosen pengusul di program ISF bisa menentukan topik yang relevan. Kemudian meningkatkan peluang lolos seleksi dan mendapatkan hibah skala mikro dari program ISF ini.
Program hibah Impact Seed Fund (ISF) tahun 2025 ditujukan untuk dosen di Indonesia. Tak hanya itu, program ini juga bisa diajukan oleh peneliti nondosen yang mengajukan konsorsium dengan dosen dari perguruan tinggi di Indonesia. Berikut detailnya:
Jadi, meskipun program ISF memang ditargetkan untuk kalangan dosen. Namun, program ini juga memberi kesempatan bagi nondosen untuk ikut serta. Hanya saja wajib dalam bentuk konsorsium yang bekerjasama dengan dosen di Indonesia.
Besaran pendanaan dalam hibah Impact Seed Fund (ISF) sendiri antara USD $3,000 hingga $4,000. Jika dirupiahkan maka sekitar Rp50 juta sampai maksimal Rp60 juta per proposal dengan perkiraan kurs di Rp16.700 per 1 dolar AS.
Kegiatan penelitian yang didanai maksimal berdurasi 4 bulan. Adapun ketentuan dalam penggunaan dana di program ini sebagai berikut:
Selain harus dosen maupun peneliti yang berkolaborasi dengan dosen. Persyaratan Program hibah Impact Seed Fund (ISF) meliputi:
Selain persyaratan tersebut, pendaftar juga diwajibkan memenuhi syarat administrasi karena ada beberapa dokumen yang wajib dilampirkan bersamaan dengan proposal usulan. Detailnya akan dijelaskan di bawah pada cara pendaftaran.
Bagi para dosen yang tertarik dan merasa memenuhi persyaratan Impact Seed Fund (ISF) 2025 yang dijelaskan di atas, Anda bisa mempersiapkan proposal usulan dan mengajukannya sesuai ketentuan.
Pendaftaran ISF ditandai dengan mengajukan proposal usulan secara daring melalui portal khusus yang disediakan Pulitzer Center. Berikut rincian tata cara pendaftaran ISF:
Pelaksanaan proyek penelitian yang didanai dalam program Impact Seed Fund (ISF) tahun 2025 dimulai pada Juli sampai Desember 2025. Adapun detail jadwal atau linimasa dari proses pendaftaran sampai pelaksanaan proyek sebagai berikut:
Kegiatan | Jadwal |
---|---|
Pengajuan proposal usulan | 12 Maret – 30 April 2025 |
Proses seleksi | 13 Mei – 13 Juni 2025 |
Pengumuman hasil seleksi | 20 Juni 2025 |
Proses kontrak | 20-30 Juni 2025 |
Pelaksanaan proyek usulan | 1 Juli – 1 Desember 2025 |
Tahap pelaporan capaian proyek | Minggu ke-2 hingga ke-4 Desember 2025 |
Jadwal ISF tersebut tentunya masih bersifat tentatif, sehingga bisa berubah sewaktu-waktu. Perubahan jadwal dan lainnya akan diinformasikan oleh pihak penyelenggara hibah ISF ini. Jadi, Anda bisa rutin mengecek email dan media komunikasi lain dengan penyelenggara.
Apabila ada pertanyaan atau membutuhkan informasi lebih rinci mengenai Impact Seed Fund tahun 2025. Silakan baca buku panduan program dan informasi detail di website resminya melalui https://pulitzercenter.submittable.com/submit.
Selain itu, bisa juga menghubungi kontak narahubung yang disediakan pihak Pulitzer Center melalui:
Grenti Paramitha
(Manager Pendidikan Wilayah Asia Tenggara)
gparamitha@pulitzercenter.org.
Digitalisasi di berbagai bidang, membuat masyarakat Indonesia dan negara lain di dunia semakin akrab dengan…
Penyelenggaraan hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh Kemendiktisaintek tahun anggaran 2025 akan resmi dibuka.…
Tahukah Anda, bahwa ada cukup banyak platform AI untuk membuat proposal penelitian? AI dengan kemampuan…
Menjadi dosen yang memiliki akademik branding yang baik tentu penting untuk dilakukan. Akademik branding ini…
Dunia Dosen kembali menggelar webinar bertema pengembangan karier dosen Indonesia, kali ini mengusung topik “Akademik…
Pada saat mengurus publikasi artikel ilmiah pada sebuah jurnal, Anda akan mendapati editor dan reviewer.…