Opini

Ilmu Dosen yang Harus Mahasiswa Ketahui untuk Menyesuaikan Diri

Salah satu hal yang dinanti-nantikan anak SMA adalah menjadi mahasiswa. Kehidupan perkuliahan yang mandiri dan tidak terikat seperti di masa SMA, lingkungan yang benar-benar baru dari lingkungan sekolah yang telah dijalani paling tidak selama 12 tahun, teman-teman dan budaya baru, dan berbagai hal lain.

Seperti sebuah peperangan, perkuliahan adalah medan perjuangan yang harus dipelajari dengan baik, agar dapat meraih kemenangan. Berikut ilmu dosen yang harus kamu pelajari untuk siap menghadapinya di kampus.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar anda dapat menyelesaikan perkuliahan dengan sukses. Seperti pandai memilih teman-teman yang dapat mendukung anda, cerdik dalam membagi waktu, sampai memiliki strategi khusus dalam menghadapi berbagai macam dosen.

Nah, untuk dapat menguasai hal yang terakhir, kita terlebih dahulu harus tahu serba-serbi dosen yang ada di dalam dunia perkuliahan.

 

1. Jenis dosen berdasarkan tipe mengajar

Berdasarkan tipe mengajar, pada umumnya ada dua tipe dosen. Tipe pertama adalah tipe dosen satu arah yang ketika masuk kelas, hanya melihat para mahasiswa ketika hendak menyapa “selamat pagi”, atau “selamat datang di kelas saya” saja.

Setelah itu, dosen ini akan sibuk menerangkan pelajarannya, tanpa mempedulikan apakah mahasiswanya memperhatikan dia atau tidak. Setelah jam pelajaran berakhir, dosen ini akan mengucapkan “terimakasih” atau “sampai berjumpa di kelas selanjutnya”. Bahkan jika ada mahasiswa lain yang menyusup di kelasnya, dia tidak akan peduli.

Untuk dapat berhasil di kelas dosen ini, sebaiknya kita mengambil tempat duduk di barisan depan. Dosen yang tidak memperhatikan mahasiswa seperti ini biasanya memancing mahasiswa yang tidak serius belajar untuk ngobrol, atau melakukan hal-hal yang tidak penting lainnya.

Jika hal tersebut tidak mengganggu, tidak akan menjadi masalah, tetapi jika hal tersebut malah membuat kita kehilangan konsentrasi dan ikut bergabung bersama mereka, sebaiknya menghindar merupakan tindakan yang bijak.

Duduk di barisan depan akan menolong kita lebih berkonsentrasi karena pertama, kita dapat terhindar dari “gangguan” orang-orang yang biasanya senang duduk di barisan belakang, kedua, kita dapat lebih fokus dengan materi dari sang dosen yang tidak akan menolong kita menjaga fokus dengan metode mengajarnya.

Tipe dosen yang kedua adalah tipe dosen yang suka berdiskusi atau tanya jawab. Kelebihan dari dosen ini adalah membuat kita tetap fokus dan siap siaga sehingga membuat rasa kantuk pergi jauh-jauh.

Kita juga dilatih untuk mengemukakan pendapat, meskipun biasanya masih penuh dengan kekurangan. Selain itu, kita “dipaksa” untuk belajar lebih karena jika tiba-tiba dosen tersebut bertanya pada kita, kita sudah memiliki sesuatu dalam otak kita sehingga tidak akan malu di depan teman-teman.

Untuk menghadapi dosen seperti ini, cobalah duduk dengan teman yang enak untuk diajak diskusi dan senang bertukar pendapat maupun informasi. Mereka akan menolong kita untuk membuka pemahaman kita dan membiasakan kita untuk bertukar pikiran dengan orang lain.

Selain itu, tentu saja, kita harus menambah wawasan kita dengan materi-materi yang terkait dengan materi Sang Dosen.

 

2. Jenis dosen berdasarkan tipe tugas dan ujian

Dosen-dosen juga dapat dikelompokkan berdasarkan tipe tugas dan ujian yang diberikan.

Mengenai tugas yang diberikan, ada dosen yang suka tugas tertentu. Misalnya dosen A sangat suka menugaskan mahasiswanya untuk menulis paper, atau mahasiswa wajib mempresentasikan topik-topik yang telah dia tentukan. Tetapi ada juga dosen yang menyeimbangkan jenis tugasnya, sehingga tidak monoton.

Untuk menghadapi dosen-dosen yang seperti ini, kita harus aktif bertanya kepada para senior. Biasanya, tugas yang diberikan dari tahun ke tahun, tidak akan berubah terlalu drastis, mungkin hanya topiknya saja yang berubah. Jika perlu, kita bisa meminta contoh tugas dari senior sebagai gambaran kita.

Tetapi harus diingat, jangan menjadi plagiat, yaitu orang yang suka menyalin karya orang lain. Selain konsekuensi yang berat dari dosen jika mengetahui tindakan itu, kita juga tidak akan dapat mengembangkan kemampuan.

Perlu diperhatikan juga untuk mengerjakan tugas-tugas tersebut tepat waktu, biasanya ada dosen-dosen tertentu yang akan memberikan nilai plus jika anda mengumpulkan tugas yang diberikan tepat waktu bahkan sebelum tenggat waktu yang diberikan.

Buatlah deadline setiap tugas, sehari sebelum dikumpulkan, anda juga dapat membuat pengingat di handphone atau laptop.

Jika berbicara mengenai tipe ujian, ada dosen yang suka memberikan kuis mendadak. Biasanya kuis ini diberikan di awal kelas, untuk melihat apakah mahasiswa sudah siap dengan pelajaran yang akan Sang Dosen ajarkan hari itu.

Bisa juga diberikan di akhir kelas untuk memastikan apakah para mahasiswa memperhatikan materi yang disampaikan selama perkuliahan.

Selain itu, berdasarkan tipe jawaban dari ujian, ada dosen yang suka dengan jawaban yang sama persis dengan buku atau materi kuliah yang dia bawakan, tetapi ada juga yang cukup dengan melihat poin inti dari jawaban mahasiswa.

Untuk menghadapi ini, lagi-lagi peran senior sangat dibutuhkan. Tanyakan dan pelajari tipe-tipe masing-masing dosen dan tentu saja, belajarlah semaksimal mungkin.

 

3. Jenis dosen berdasarkan kepribadian

Yang terakhir, kita dapat mengelompokkan para dosen berdasarkan kepribadian mereka. Ada dosen yang aktif dan mudah berinteraksi dengan para mahasiswanya. Tetapi ada pula dosen yang sangat tertutup dan terkesan killer.

Dosen yang friendly akan membuat kita nyaman dan senang mengikuti kelas mereka. Kita juga dapat dengan leluasa berkonsultasi jika ada materi yang tidak kita pahami. Kita dapat menggunakan kelebihan ini untuk mengambil ilmu sebanyak mungkin.

Tetapi kekurangannya, tidak ada tantangan yang akan membuat kita merasakan perjuangan mahasiswa. Bahkan jika kita lengah, kita cenderung menyepelehkan pelajaran ini dan membuat kita kurang berusaha. Triknya adalah jangan menganggap kebaikan dari dosen sebagai alasan untuk kita malas-malasan dan mengurangi effort kita dalam perkuliahan.

Dosen yang tertutup dan killer biasanya banyak dijauhi oleh para mahasiswa. Mereka terkesan sangat serius dan membuat kita selalu tegang berada di kelas mereka.Apalagi jika terkait dengan pelitnya memberikan nilai.

Tetapi dosen ini akan memacu semangat kita untuk berjuang lebih keras sampai mencapai titik maksimal usaha kita. Jangan mudah menyerah ketika mendengar pendapat orang lain mengenai betapa sulitnya dosen ini. Dibalik setiap kekurangan dari para dosen, pasti ada kelebihan yang dimilikinya.

Baca juga: Gambaran Umum Beasiswa DIKTI untuk Anda Para Dosen

Untuk menghadapi dosen ini, kita harus memaksa diri untuk disiplin, karena tidak mungkin seorang dosen akan tetap keras dan marah jika kita mengerjakan peran kita sebagai mahasiswa yang seharusnya.

Kita juga dapat melakukan pendekatan secara personal. Pendekatan ini bukan berarti upaya menyogok atau hal-hal yang tidak fair lainnya dengan motivasi yang tidak tulus. Melainkan, kita berusaha untuk aktif dalam batas kewajaran. Mungkin saja saat kita lebih mengenal dosen tersebut. Kita juga lebih bisa menyesuaikan dengan cara mengajarnya.

Nah, untuk anda yang telah menjadi mahasiswa, apakah dosen-dosen anda masuk dalam salah satu tipe di atas? Atau bagi anda yang merupakan calon mahasiswa, apakah tulisan di atas cukup memberikan gambaran mengenai para dosen di perguruan tinggi?

Manusia diberikan kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Sehingga jika dunia perkuliahan diibarakan seperti sebuah pertempuran, tidak ada dosen yang terlalu sulit untuk kita taklukan, tentu saja bukan dalam arti yang sebenarnya. Selamat menyusun dan menjalankan strategi perkuliahan!

Billy

Recent Posts

Cara Menyusun Artikel Jurnal dengan Prinsip Piramida Terbalik

Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…

4 days ago

Time Table dan Manfaatnya dalam Melancarkan Penelitian

Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…

4 days ago

Syarat dan Prosedur Pengajuan Pindah Homebase Dosen

Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…

4 days ago

Scope Jurnal & Cek Dulu Agar Naskah Sesuai Jurnal Tujuan

Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…

4 days ago

6 Cara Mengecek DOI Jurnal, Pahami untuk Isian Publikasi

Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…

4 days ago

Cara Mengecek Jurnal Nasional Tidak Terakreditasi, Pahami Sebelum Publikasi

Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…

5 days ago