Informasi

Ikuti Dosen Merenung, Firman Menne Rencanakan Publikasi Artikel di JIABR Hingga Tulis Buku Ajar


Proses pemilihan dosen yang lolos Program Dosen Merenung atau kerap disebut juga Sabbatical Leave telah usai di akhir tahun 2019 silam. Belum ada informasi terbaru untuk program serupa di tahun 2020 ini. Program Merenung ini sendiri salah satu program yang menarik dan memberikan keuntungan bagi dosen.

Dilansir dari news.universitasbosowa.ac.id, Firman Menne, dosen dari Universitas Bosowa (Unibos), Makassar merupakan salah satu dosen terpilih dalam Program Dosen Merenung tahun 2019. Selama mengikuti program yang berakhir pada Desember tahun lalu tersebut, ia mendapatkan kesempatan membagikan wawasannya kepada civitas akademika di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) pada pertengahan bulan Oktober 2019 lalu.

Ia merupakan satu-satunya dosen dari Makassar yang lolos. Ia mengikuti program ini dengan 40 tenaga pendidik yang lain dari beragam perguruan tinggi di Indonesia. Dalam program ini terdapat 82 orang yang mengikuti seleksi administrasi, 47 orang yang lolos seleksi administrasi mengikuti seleksi wawancara dan presentasi rencana kerja.

Dalam pertemuan di UGM tersebut, Firman menyebut akan mempublikasikan artikel di Journal of Islamic Accounting and Business Research (JIABR). Selain itu, ia akan melakukan join research dan membuat buku ajar bertema akuntansi.

Dosen lain yang terpilih adalah Dadan Hermawan, dosen Jurusan Kimia FMIPA Universitas Jenderal Sodirman. Dikutip dari fmipa.unsoed.ac.id, Dadan pernah menjabat sebagai wakil dekan bidang kemahasiswaan dan alumni Fakultas MIPA periode 2014 -2018. Ia menyelesaikan S3 dan meraih gelar Ph.D di Universiti Teknologi Malaysia pada tahun 2009. Sebelumnya Dadan menyelesaikan S1 di UNPAD dan S2 di ITB.

Program Dosen Merenung ditujukan untuk dosen yang mempunyai jabatan fungsional Guru Besar. Rasionalisasi dari syarat tersebut adalah profesor dan dosen bergelar Doktor telah lama menjalankan tugas rutin.

Sehingga perlu diberikan kesempatan untuk memperbaharui ilmu dan meningkatkan kemampuan akademik, mengembangkan program dan penelitian unggulan, melakukan benchmarking, dan mengembangkan kemitraan dengan asas kesetaraan. Hal ini ditekankan dalam dokumen Panduan Sabbatical Leave 2019.

Program Merenung merupakan program yang ditujukan agar dosen mengambil jeda untuk merenung dan menghasilkan karya yang berfungsi meningkatkan keilmuan dosen. (Sumber: Trent Szmolnik on Unsplash)

Tujuan dari program dosen merenung ini adalah menghasilkan rekomendasi mengenai salah satu bidang analisis yang dipilih pada luaran wajib dan menghasilkan luaran tambahan sesuai dengan kegiatan tambahan yang dipilih. Sementara itu syarat yang perlu diperhatikan dalam program ini adalah:

  1. Dosen tetap perguruan tinggi di lingkungan Kemristekdikti;
  2. Memiliki NIDN atau NIDK Penuh waktu;
  3. Profesor dengan melampirkan SK Profesor;
  4. Memperoleh izin dari pimpinan Perguruan Tinggi;
  5. Mempunyai undangan (invitation letter atau letter of acceptance) dari Perguruan Tinggi atau Institusi penelitian luar negeri yang dituju;
  6. Diutamakan minimal telah 3 tahun sejak pengangkatan sebagai Profesor;
  7. Mempunyai program kerja yang akan dilakukan (pengajaran, penelitian/publikasi, dan/atau penulisan buku teks);
  8. Mempunyai surat pernyataan berkondisi sehat dari rumah sakit;
  9. Mempunyai kemampuan Bahasa Inggris aktif bagi yang bertugas di negara yang berbahasa Inggris, sedangkan bagi yang bertugas di negara yang berbahasa lain, mempunyai kemampuan bahasa negara tersebut;

Jika Anda tertarik dengan program ini, ada baiknya untuk memahami persyaratan dan mengindentifikasi apakah memenuhi syarat atau tidak, agar lolos dan terpilih. Seperti yang dilakukan oleh Firman sebelumnya, dosen yang mengikuti program ini harusnya menghasilkan sebuah karya. Kegiatan dari program ini meliputi:

  1. Menjadi dosen tamu (guest lecturer) di perguruan tinggi di luar negeri; dan/atau
  2. Menghasilkan artikel limiah yang siap dipublikasi pada jurnal internasional bereputasi dan menginisiasi penelitian bersama; dan/atau
  3. Menulis draft final buku teks siap cetak dengan bahan mutakhir.

Ketika mengikuti program ini, Anda akan dibiayai secara penuh dalam mengikuti kegiatan. Pendanaan mencakup biaya hidup, biaya transportasi, dan asuransi kesehatan. Setelah mengikuti program ini, dosen wajib membuat laporan.

Bila Anda ingin mengikuti program ini seperti Firman Menne, sembari menunggu pengumuman Program Dosen Merenung selanjutnya, bisa persiapkan diri dan persyaratan yang sekiranya tidak berubah. Jangan lupa menyiapkan proposal. Jika dibutuhkan, diskusi dengan dosen yang pernah mengikuti program ini.

Sedang menulis Buku Ajar buat naik jenjang karir tapi tidak yakin format dan aturan isinya? Ebook ini bisa jadi panduan
MASIH GRATIS! Panduan Menulis Buku Ajar (Versi Cepat Paham)
Menulis jadi mudah, angka kredit bertambah

Redaksi

Recent Posts

Cara Menyusun Artikel Jurnal dengan Prinsip Piramida Terbalik

Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…

3 days ago

Time Table dan Manfaatnya dalam Melancarkan Penelitian

Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…

3 days ago

Syarat dan Prosedur Pengajuan Pindah Homebase Dosen

Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…

3 days ago

Scope Jurnal & Cek Dulu Agar Naskah Sesuai Jurnal Tujuan

Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…

3 days ago

6 Cara Mengecek DOI Jurnal, Pahami untuk Isian Publikasi

Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…

3 days ago

Cara Mengecek Jurnal Nasional Tidak Terakreditasi, Pahami Sebelum Publikasi

Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…

4 days ago