Para dosen di Indonesia yang telah melakukan penelitian dan hasil penelitian tersebut memberi dampak, yuk, berpartisipasi dalam program The Hitachi Global Foundation Asia Innovation Award.
Sesuai dengan namanya, program ini menjadi salah satu program penghargaan yang ditujukan kepada para dosen dan temuannya yang inovatif. Masuk nominasi penghargaan dan bahkan meraih penghargaan di program ini tentu menjadi nilai tambah serta bentuk pencapaian para dosen.
Sejumlah perguruan tinggi di Indonesia tercakup dalam program penghargaan di kalangan ilmuwan dunia ini. Jadi, bagi dosen yang bernaung di perguruan tinggi tercakup bisa berpartisipasi. Yuk, baca informasi ini selengkapnya!
The Hitachi Global Foundation Asia Innovation Award merupakan program penghargaan dari The Hitachi Global Foundation yang ditujukan untuk para dosen lewat kiprahnya dalam mendorong perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Program penghargaan ini sudah diselenggarakan sejak tahun 2020 dan masih terus berlanjut sampai sekarang. Memasuki tahun 2025, The Hitachi Global Foundation kembali mengumumkan penyelenggaraan penghargaan ini.
Sebagaimana yang dijelaskan di awal, program The Hitachi Global Foundation Asia Innovation Award tidak bisa diikuti semua dosen. Hanya dosen dari sejumlah negara dan sejumlah perguruan tinggi tertentu yang bisa mengikuti.
Daftar negara dan daftar perguruan tinggi tersebut tentunya ditetapkan oleh pihak The Hitachi Global Foundation selaku penyelenggara. Kabar baiknya, sejumlah perguruan tinggi di Indonesia sudah tercakup dalam program ini. Salah satunya Universitas Gadjah Mada.
Bagi para dosen yang memenuhi kriteria, Anda bisa segera mengajukan pendaftaran. Sebab jika berhasil meraih penghargaan di salah satu kategori yang disediakan, Anda akan mendapat penghargaan dalam bentuk uang tunai.
Program penghargaan ini tentu diharapkan menjadi program rutin tahunan. Sebab dengan memberi penghargaan kepada dosen atas temuan dalam penelitiannya. Maka diharapkan bisa mendorong lebih banyak dosen melakukan penelitian dan berhasil meraih temuan-temuan baru yang lebih inovatif.
Selain itu, dengan meraih penghargaan di program ini maka akan mendapat pengakuan secara global. Hal ini akan membantu para dosen di Indonesia memiliki sarana membuka jaringan internasional. Sehingga bisa lebih produktif berkolaborasi dalam kegiatan tri dharma di masa mendatang.
Dalam program The Hitachi Global Foundation Asia Innovation Award, para dosen dan peneliti yang masuk nominasi harus mendaftarkan diri sesuai ketentuan. Selain itu, pendaftar wajib memenuhi persyaratan yang sudah ditetapkan pihak penyelenggara.
Kriteria utama yang wajib dipenuhi pendaftar adalah berasal dari perguruan tinggi atau lembaga penelitian yang tercakup program penghargaan ini. Secara umum, program ini ditujukan untuk dosen dan peneliti di negara kawasan ASEAN, termasuk Indonesia.
Hanya saja, pihak penyelenggara juga mensyaratkan dosen atau peneliti berasal dari perguruan tinggi atau lembaga penelitian yang terafiliasi dengan program ini. Terkait daftarnya, pihak The Hitachi Global Foundation tidak merilis kepada publik.
Secara umum, informasi pendaftaran dibagikan internal. Para dosen dan peneliti bisa mengecek ke pihak terkait di kampus atau lembaga penelitian yang menaungi. Selain itu, pendaftar dalam program The Hitachi Global Foundation Asia Innovation Award juga wajib memenuhi syarat lain, yaitu:
Sebagai informasi tambahan, pendaftar dalam program penghargaan ini bisa mengajukan diri secara perorangan maupun kelompok. Bagi pendaftar yang mengajukan diri dalam bentuk kelompok, maka syarat di atas wajib dipenuhi hanya oleh ketua kelompok.
Selain memenuhi kriteria atau persyaratan di atas. Peminat dalam program The Hitachi Global Foundation Asia Innovation Award juga wajib memenuhi syarat administrasi. Terdapat beberapa dokumen yang wajib dilampirkan saat melakukan pendaftaran.
Berikut persyaratan mendaftar The Hitachi Global Foundation Asia Innovation Award:
Syarat administrasi yang pertama adalah formulir pendaftaran. Pihak penyelenggara menyediakan formulir pendaftaran yang nantinya akan diserahkan ke perguruan tinggi dan lembaga penelitian yang tercakup atau terafiliasi.
Terkait formulir pendaftaran, terdapat beberapa ketentuan dalam pengisiannya agar pengajuan pendaftaran diproses, diantaranya:
Jika masih bingung mengenai bagaimana cara mengisi formulir pendaftaran program, Anda bisa berkunjung ke website resmi pihak penyelenggara dan masuk ke pilihan menu “How to fill in the application form” yang disediakan.
Syarat administrasi kedua dalam program The Hitachi Global Foundation Asia Innovation Award adalah surat rekomendasi. Surat rekomendasi ini diterbitkan oleh perguruan tinggi atau lembaga penelitian yang menaungi pendaftar. Berikut ketentuannya:
Selain melampirkan dua dokumen wajib di atas, para pendaftar di program penghargaan ini juga diharapkan melampirkan beberapa dokumen tambahan, diantaranya:
Bagi para dosen, mahasiswa, maupun peneliti di Indonesia yang tertarik dan memenuhi persyaratan program ini. Anda bisa segera menyiapkan seluruh berkas administrasi yang dijelaskan di atas. Sehingga pendaftaran sesuai ketentuan dan diproses.
Tahun 2025, program The Hitachi Global Foundation Asia Innovation Award akan memberikan penghargaan kepada sekitar 17 peneliti. Dalam program ini akan dihadiri ribuan peneliti dari sejumlah negara di kawasan Asia. Tahun ini, The Hitachi Global Foundation Asia Innovation Award dibagi menjadi 3 kategori utama, yakni:
Kategori penghargaan pertama dalam program ini adalah Best Innovation Award atau Inovasi Terbaik. Sesuai dengan namanya, penghargaan di kategori ini akan diberikan kepada peneliti yang temuannya paling inovatif.
Penerima penghargaan di kategori ini nantinya akan menerima hadiah uang tunai sebesar 3 juta Yen Jepang. Penerima penghargaan di kategori ini tidak hanya satu peneliti, melainkan ada beberapa.
Kategori penghargaan yang kedua adalah Outstanding Innovation Award atau Penghargaan Inovasi Luar Biasa. Sesuai dengan namanya, dalam kategori ini akan dipilih penelitian dengan temuan yang inovasinya tergolong luar biasa.
Pihak penyelenggara tentunya menetapkan sejumlah indikator penilaian untuk mengetahui penelitian mana yang temuannya punya inovasi paling luar biasa. Adapun hadiah untuk pemenang di kategori ini adalah 1 juta Yen Jepang dan jumlah penerima lebih dari satu peneliti.
Kategori penghargaan yang ketiga adalah Encouragement Award atau Penghargaan Penyemangat. Penghargaan ini diberikan pada penelitian yang temuannya memiliki dampak sosial maupun pada iptek.
Hanya saja belum maksimal, sehingga masih membutuhkan dukungan dan dorongan dari berbagai pihak. Peneliti yang meraih penghargaan ini akan mendapatkan hadiah uang tunai sebesar 500 ribu Yen Jepang. Jumlah penerima di kategori ini juga lebih dari satu.
Proses penetapan penerima The Hitachi Global Foundation Asia Innovation Award tentunya menggunakan sejumlah indikator penilaian. Dalam hal ini, terdapat beberapa kriteria atau indikator penilaian yang akan digunakan. Berikut penjelasannya:
Kriteria penilaian yang pertama adalah pada relevansi temuan penelitian dengan masalah yang dihadapi masyarakat. Sekaligus relevansinya dengan Litbang (Penelitian dan Pengembangan).
Jadi, temuan penelitian para pendaftar dalam program penghargaan ini idealnya mampu mengatasi masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Sekaligus relevan dengan dasar penetapan litbang, yakni oleh pemerintah di negara asal pendaftar.
Relevansi ini penting untuk memastikan temuan penelitian yang menerima penghargaan memang punya dampak sehingga penghargaan yang diterima akan dipandang layak oleh masyarakat luas.
Kriteria penilaian yang kedua di dalam program The Hitachi Global Foundation Asia Innovation Award adalah peran dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi atau iptek.
Artinya, temuan penelitian yang masuk dalam nominasi penghargaan harus memiliki peran atau kontribusi terhadap pengembangan iptek sehingga temuan tersebut bisa berupa sesuatu yang baru dan sesuatu yang inovatif.
Hal ini penting untuk memastikan setiap temuan penelitian yang menerima penghargaan memiliki kontribusi nyata dalam perkembangan iptek. Sebab temuan-temuan baru dan inovatif akan mendorong perkembangan iptek secara signifikan di tingkat global.
Kriteria penilaian yang ketiga dalam The Hitachi Global Foundation Asia Innovation Award adalah kelayakan rencana implementasi temuan. Artinya, tim atau komite program akan memilih temuan penelitian yang layak untuk diimplementasikan.
Dimana temuan tersebut memang inovatif, bisa mengatasi masalah yang dihadapi masyarakat, dan bisa diimplementasikan. Sebab sebaik-baiknya temuan dalam penelitian adalah yang bisa segera diterapkan atau diimplementasikan.
Oleh sebab itu, penerima penghargaan di ajang ini adalah yang penelitiannya mudah diimplementasikan. Sehingga temuan tersebut bisa dikenal semakin luas di kancah global dan diterapkan di berbagai negara di dunia, khususnya kawasan Asia.
Kriteria penilaian yang ketiga adalah relevansi dengan SDG Goals (Sustainable Development Goals). Secara sederhana, SDG Goals ini adalah tujuan pembangunan berkelanjutan.
Berhubung program penghargaan ini adalah program berskala global atau internasional. Maka SDG Goals yang dimaksud adalah yang ditetapkan oleh lembaga yang merumuskan tujuan pembangunan berkelanjutan tingkat global. Misalnya dari PBB.
Adanya kriteria ini tentunya diharapkan setiap penelitian dengan temuannya yang inovatif bisa diterapkan di berbagai negara. Sehingga bisa menjadi solusi atas masalah yang dialami masyarakat dunia dan mendukung pengembangan pembangunan tingkat global juga.
Dikutip melalui website resminya, pihak penyelenggara mengumumkan rincian jadwal atau timeline program The Hitachi Foundation Asia Innovation Awards 2025. Berikut rinciannya:
Kegiatan | Jadwal |
---|---|
Pembukaan pendaftaran program | 1 April – 30 Juni 2025 |
Skrining dokumen pendaftaran (seleksi administrasi) | Juli – Agustus 2025 |
Tahap seleksi wawancara jarak jauh (daring) | September 2025 |
Proses seleksi dari pihak komite penyelenggara program | Oktober 2025 |
Penganugerahan The Hitachi Global Foundation Award | Januari 2026 |
Jadwal kegiatan di atas tentunya masih bersifat tentatif. Namun sebagai program penghargaan global, sangat kecil kemungkinan akan ada perubahan jadwal. Informasi mengenai ada tidaknya perubahan jadwal bisa menunggu pengumuman dari pihak institusi atau website resmi penyelenggara program.
Untuk dijadikan referensi, berikut nama-nama pemenang award dan judul penelitian dari Indonesia yang telah menang The Hitachi Global Foundation Asia Innovation Award.
Nama | Asal Kampus | Judul Penelitian | Kategori Award | Tahun |
---|---|---|---|---|
Prof. Alim Isnansetyo | Universitas Gadjah Mada (UGM) | “Zero Waste Process of Brown Seaweed, Sargassum sp. for Environmentally Friendly Aquaculture Disease Control and Bio Fertilizer Production” | Best Innovation Award | 2024 |
Rachma Wikandari | Universitas Gadjah Mada (UGM) | “Conversion of Food Industrial by Products to Mycoprotein as Nutritious, Sustainable, and Affordable Alternative Protein to Strengthen Circular Economy and Food Security” | Outstanding Innovation Award | 2024 |
Heri Kuswanto | Sepuluh Nopember Institute of Technology (ITS) | “Promoting Climate Resilience through Improving the Weather Predictability in Indonesia Using Ensemble Forecast” | Encouragement Award | 2024 |
Ika Dewi Ana | Universitas Gadjah Mada (UGM) | “Development of Versatile Biofunctionalized Biomedical Materials for Infection Control and Immune Modulation towards Adaptive Healthcare Technology” | Encouragement Award | 2024 |
Prof. Anne Zulfia Syahrial | University of Indonesia (UI) | “Optimizing the Performance of Lithium-Ion Battery Materials for Electric Vehicle to Support Net Zero Emission” | Best Innovation Award | 2023 |
Sri Fatmawati, S.Si., M.Sc., Ph.D. | Sepuluh Nopember Institute of Technology (ITS) | “ITS Djamoe: Translating Science of Indigenous Knowledge for Advancing Humanity” | Outstanding Innovation Award | 2023 |
Dr. Nurzainah Ginting | University of Sumatera Utara (USU) | “Efforts to Find Alternative Antibacterial Solutions as Bio-Disinfectants for Livestock and the Environment” | Encouragement Award | 2023 |
Prof. Riyanarto Sarno | Sepuluh Nopember Institute of Technology (ITS) | “INOSEC19: A Covid-19 Screening Tool to Detect Patients with Virus (Positive) or Healthy (Negative) through the Smell of Axillary (armpit) Sweat” | Encouragement Award | 2023 |
Bagi para dosen dan peneliti dari Indonesia yang institusinya tercakup dalam The Hitachi Global Foundation Asia Innovation Award, yuk, segera persiapkan diri!
Proses pendaftaran dilakukan di internal perguruan tinggi atau lembaga penelitian yang menaungi pendaftar. Masing-masing memiliki prosedur pendaftaran berbeda, ada yang secara daring maupun luring. Jadi, silakan cari informasi ke perguruan tinggi Anda juga.
Setelah melakukan pendaftaran ke institusi yang menaungi, aplikasi pendaftaran tersebut akan diteruskan ke pihak The Hitachi Global Foundation. Selanjutnya akan dilakukan proses seleksi sesuai ketentuan dan jadwal yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Informasi lebih rinci bisa berkonsultasi dengan admin perguruan tinggi maupun lembaga penelitian. Selain itu bisa membaca informasi terkini di website resmi penyelenggara melalui tautan The Hitachi Global Foundation.
Pilihan lain adalah mengajukan pertanyaan melalui kontak narahubung yang sudah disediakan penyelenggara The Hitachi Global Foundation Asia Innovation Awards melalui:
The Hitachi Global Foundation
Office of The Hitachi Global Foundation Asia Innovation Award
6-1, Marunouchi 1-choome, Chiyoda-ku, Tokyo 100-8220Email: r-kasai@hdq.hitachi.co.jp
Digitalisasi di berbagai bidang, membuat masyarakat Indonesia dan negara lain di dunia semakin akrab dengan…
Penyelenggaraan hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh Kemendiktisaintek tahun anggaran 2025 akan resmi dibuka.…
Tahukah Anda, bahwa ada cukup banyak platform AI untuk membuat proposal penelitian? AI dengan kemampuan…
Menjadi dosen yang memiliki akademik branding yang baik tentu penting untuk dilakukan. Akademik branding ini…
Dunia Dosen kembali menggelar webinar bertema pengembangan karier dosen Indonesia, kali ini mengusung topik “Akademik…
Pada saat mengurus publikasi artikel ilmiah pada sebuah jurnal, Anda akan mendapati editor dan reviewer.…