Himpunan Mahasiswa (HIMA) Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia (PBIN), FKIP, Universitas Peradaban menyelenggarakan Seminar Keorganisasian bertajuk “Membangun Jiwa Generasi Milenial yang Organisatoris, Aktif, Kreatif, Bertanggung jawab, dan Beretika” yang dilaksanakan melalui Google Meet dan diikuti oleh mahasiswa PBIN, FKIP, Universitas Peradaban dan mahasiswa PBSI, FKIP, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Minggu (29/8/2021).
Acara tersebut dipandu oleh Navalda Tanasya Zanna yang merupakan mahasiswa PBIN dengan menghadirkan dua narasumber, yaitu Iis Suwartini, M.Pd. dari Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta selaku Dosen Pendamping Pengabdian PHP2D, P3D dan PKM-PM dan Atik Widyaningrum dari Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta selaku Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang meraih Pendanaan Pengabdian PHP2D Kemendibudristek tahun 2020 dengan pelaksanaan tahun 2021 dengan judul “Pengembangan Sentra Kuliner Berbasis Kearifan Lokal di Desa Gilangharjo”
Ririn Setyorini, M.Pd. selaku Ketua Prodi PBIN berharap realisasi kegiatan ini mampu meningkatkan minat dan motivasi mahasiswa dalam melakukan pengabdian masyarakat serta menambah pengetahuan dari dua pemateri untuk dapat mengetahui prosedur dan strategi lolos pendanaan pengabdian masyarakat. Cintya Nurika Irma, M.Pd dalam sambutannya menambahkan kegiatan seminar keorganisasian ini merupakan salah satu keberlanjutan kegiatan webinar yang telah terlaksana sebelumnya bagi dosen yakni dengan tajuk “Strategi Pendampingan Lolos Hibah Program Kreativitas Mahasiswa”. Realisasi berikutnya adalah membangkitkan jiwa dan peran mahasiswa untuk siap beradaptasi pada era revolusi 4.0 dan society 5.0 melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai bagian dari tridarma perguruan tinggi.
Sesuai tema yang diusung pada seminar ini, mahasiswa sebagai generasi milenial merupakan generasi yang tidak terlepas dengan teknologi, sehingga menjadi keharusan untuk siaga mengikuti pekembangan dan siap beradaptasi serta berkolaborasi. Yang organisatoris sebagai pedoman pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat adalah mahasiswa bukan superman, tetapi supertim yag amat menjadi kebutuhan untuk bekerja sama dan berkolaborasi Yang aktif untuk membuat diri peka dan dinamis untuk melakukan peluang dari masalah. Yang kreatif dalam mewujudkan kebaharuan dari keresahan yang menyebabkan kebermanfaatan. Yang bertanggung jawab, sehingga terpatri karakter positif dalam dirinya dan bagi orang-orang disekitarnya. Yang beretika, berpegang teguh pada nilai dan norma. Mengutip petuah Prof. Rhenald Kasali bahwa “Apapun yang kita lakukan yang bermanfaat untuk diri kita sendiri akan mati bersama kita dan segala sesuatu yang kita lakukan bermanfaat bagi banyak orang akan tetap abadi”, ucap Cintya.
Materi bertajuk “Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) yang disampaikan oleh Iis Suwartini, M.Pd membahas tentang konsep dan stategi dalam penyusunan tema, fokus pengembangan, dan metode pelaksanaan dalam kaitannya untuk keberhasilan kegiatan PHP2D. Dalam metode pelaksanaan PHP2D yang perlu diperhatikan ada pada sosialisasi, pelatihan, peningkatan kapasitas anggota dan kelompok, penerapan iptek, pendampingan, pagelaran produk, lokakarya hasil dan FGD keberlanjutan. Fokus pengembangan dari PHP2D diantaranya yaitu merintiis, pemberdayaan masyarakat, peningkatan pengetahuan, legalitas, dampak program dan keberlanjutan. Kegiatan tersebut dapat diikuti oleh mahasiswa di Universitas Peradaban sebagai proses pengembangan skill dan menambah pengalaman yang berbeda. Fokus pengembangan dilakukan dengan memodivikasi/merintis, pemberdayaan masyarakat, peningkatan pengetahuan/pendapatan, legalitas, dampak program, dan keberlanjutan.
Terdapat sepuluh tema yang dapat dipilih dalam PHP2D, yaitu: (1) pengentasan kemiskinan, (2) kesehatan, (3) pendidikan, (4) ketahanan pangan, (5) energi baru dan terbarukan, (6) lingkungan keanekaragaman hayati, (7) mitigasi bencana, (8) budaya dan seni, (9) industri kreatif, dan (10) pariwisata. Lokasi sasaran kegiatan PHP2D adalah desa yang dapat dijangkau (akses) dengan mudah oleh perguruan tinggi pelaksana pada saat dan pasca pelaksanaan dengan maksimal jarak tempuh 2 jam atau radius 100 km dari kampus dan dapat diimplementasi melalui mata kuliah kewirausahaan. Selanjutnya, terdapat tiga metode pemberdayaan masyarakat desa dengan metode komunikasi inovasi. Pertama, pemberdayaan masyarakat desa dilaksanakan secara penuh di lapangan (offline). Kedua, pemberdayaan masyarakat desa dilaksanakan kombinasi antara kegiatan lapangan (offline) dan online. Ketiga, pemberdayaan masyarakarat desa dilaksanakan seluruhnya secara online.
Materi kedua disampaikan oleh Atik Widyaningrum tentang Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa HMPS PBSI FKIP UAD 2020 diantaranya pelaksanaan program, latar belakang, dan solusi permasalahan. Solusi permasalahan perlu adanya karena di program ini ada dua yang diperhatikan. Pertama, mengenai tentang merintis atau mencari sebuah solusi melihat terlebih dahulu target daerah yang akan dijadikan sasaran kegiatan. Kedua, mengembangkan potensi yang sudah ada dengan melakukan inovasi, sehingga meningkatkan ekonomi kreatif bagi masyarakat. Judul proposal yang memperoleh hibah yakni “Pengembangan Sentra Kuliner Berbasis Kearifan Lokal di Desa Gilangharjo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul”. Program yang dilakukan meliputi tamanisasi tanaman bungan dan apotek hidup, pembibitan sayuran, pagelaran produk UMKM Sentra Kuliner Gilangharjo, pembuatan buku pemberdayaan desa, cetak brosur Sentra Kuliner Gilangharjo, pedaftaran oss.co.id untuk produk, pelatihan gamelan dan nyanyian rakyat, pengolahan limbah dan pembuatan pupuk organi padat, publikasi pada jurnal dan penayangan di TVRI.
Atik memaparkan program yang dilakukan bersama tim dengan latar belakang masyarakat Desa Gilangharjo sangat membutuhkan bimbingan untuk mengembangkan potensi yang ada seperti pengemasan produk, pemasaran produk, dan pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi sebuah kerajinan atau pupuk yang bernilai ekonomis. Berdasarkan kebutuhan tersebut terciptalah ide untuk melakukan pengembangan potensi yang ada di desa Gilangharjo dapat diwujudkan dalam bentuk pengembangan Sentra Kuliner Gilangharjo. Harapannya dengan pengembangan tersebut masyarakat mampu memajukan, mengemas, memasarkan, dan mengolah limbah menjadi suatu barang yang bernilai ekonomis. Sehingga, dapat mendongkrak keadan ekonomi masyarakat desa Gilangharjo terutama di masa pandemi. Pengembangan sentra kuliner dikemas dengan memadukan kesenian, sehingga sentra kuliner ini memiliki nuansa kearifan lokal.
“Besar harapan setelah pelaksanaan kegiatan seminar keorganisasian ini, mahasiswa dapat mengikuti program yang dilakukan oleh Kemendikbudristek baik PHP2D ataupun PKM-PM sebagai proses pengembangan dan aktualisasi skill dan pengetahuan bagi mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Indonesia, FKIP, Universitas Perdaban sebagai perwujudan implementasi tridarma perguruan tinggi. Selain itu, disesi akhir terdapat sarasehan bersama pengurus HMPS, PBSI, FKIP, Universitas Ahmad Dahlan dalam menjalin kerja sama dan berbagi pengalaman khususnya mengenai implementasi kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan oleh mahasiswa PBSI Universitas Ahmad Dahlan”, tambah Syahrul Romadzon selaku ketua HIMA PBIN, FKIP, Universitas Peradaban.
Defi Restiawati selaku ketua panitia menambahkan bahwa terselenggarakannya seminar keorganisasian ini diharapkan mahasiswa mampu meningkatkan semangat dan motivasi dari mahasiswa untuk dapat berkembang, berkolaborasi, dan berkontribusi melalui program pendanaan yang diberikan oleh Kemendikbudristek. Terlebih terdapat mata kuliah Kewirausahaan yang dapat menjadi alternatif mengaktualisasikan bentuk program pengabdian masyarakat tersebut. Selain itu, melalui kegiatan pengabdian masyarakat menjadi tindakan mematrikan diri menjadikan mahasiswa sebagai generasi milenial dalam membentuk jiwa organisatoris yang aktif, beretika, kreatif dan bertanggung jawab.
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…