Jika perhatikan, suhu di bumi semakin lama semakin meningkat dan di Indonesia sendiri musim kemarau memiliki durasi lebih panjang dibanding beberapa dekade yang telah lewat. Perubahan iklim dipicu oleh banyak faktor, termasuk aktivitas manusia yang meningkatkan emisi.
Masalah perubahan iklim menjadi masalah global yang kemudian dicoba diatasi oleh seluruh negara di dunia. Terkait hal ini, pemerintah Australia menggandeng pemerintah Indonesia menyelenggarakan program hibah penelitian KONEKSI.
The Knowledge Partnership Platform (KPP) atau yang dikenal juga dengan istilah KONEKSI adalah sebuah program dana hibah penelitian dari hasil kerjasama pemerintah Australia dengan pemerintah Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun (2023-2027).
Penyelenggara KONEKSI lebih tepatnya adalah Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Australia dengan anggaran sebesar AUD 50 juta selama lima tahun (2023-2027) tersebut. Sehingga program ini adalah program hibah penelitian kolaborasi 2 negara.
Penelitian kolaborasi dinilai penting untuk dilakukan oleh Indonesia dengan Australia karena menghadapi masalah yang sama, yaitu mulai merasakan dampak perubahan iklim seperti kenaikan suhu, musim kemarau lebih panjang, kebakaran hutan meningkat, dan lain-lain.
Harapannya, dengan adanya penelitian kolaborasi ini bisa menghasilkan atau menemukan inovasi yang mengatasi perubahan iklim tersebut. Sehingga pemerintah Australia menggandeng Indonesia untuk mencari solusi bersama-sama.
Disediakan anggaran sampai AUD-Dollar Australia 50 juta untuk mendukung para dosen dan peneliti di dalam program hibah penelitian KONEKSI. Setiap proposal yang diterima akan diberi pendanaan maksimal AUD 2,5 juta dalam kurun 12 bulan atau diperpanjang 6 bulan.
Fokus utama di dalam program hibah penelitian KONEKSI adalah Lingkungan dan Perubahan Iklim. Penelitian kolaborasi ini bisa diikuti oleh para dosen dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki peminatan di fokus utama program.
Dijelaskan juga bahwa KONEKSI akan fokus pada topik penelitian dan inovasi (hasil penelitian) yang berhubungan dengan tiga poin, yaitu:
Bagi para dosen dan peneliti yang berpartisipasi dan proposal usulannya diterima nantinya akan menerima dana hibah sebesar AUD 2,5 juta. Penelitian diharapkan bisa berjalan selama 12 bulan dan sangat mungkin diperpanjang sampai 6 bulan.
Mendukung pencapaian tujuan program hibah penelitian KONEKSI, program ini dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu:
Hibah Bertunas adalah program hibah yang akan mendanai kemitraan baru antara Australia dan organisasi pengetahuan di Indonesia untuk melakukan penelitian eksplorasi dan studi/aktivitas ‘just-in-time’.
Hibah Bertumbuh adalah program hibah yang akan mendanai kemitraan yang sudah ada dan teruji untuk mengembangkan bukti konsep (termasuk rekontekstualisasi konsep yang ada), prototipe dan penelitian yang dibangun di atas sebelumnya inisiatif dan temuan.
Secara sederhana, kategori Hibah Bertumbuh ditujukan untuk penelitian lanjutan. Dimana hasil penelitian diharapkan berupa prototype atau produk setengah pakai maupun siap pakai untuk mengatasi masalah sesuai fokus program hibah penelitian KONEKSI.
Hibah Berbuah adalah program hibah yang akan akan mendanai kemitraan yang mapan dan matang yang menunjukkan komitmen terhadap standar penelitian yang tinggi dan minat.
Serta kemampuan untuk menghasilkan pengetahuan yang diinginkan mengubah suatu sektor atau menciptakan kemajuan teknologi, dan dengan potensi aplikasi yang tersebar luas.
Baca Juga : Dibuka Program Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2023!
Bentuk pendanaan di dalam program hibah penelitian KONEKSI adalah dari pemerintah Australia. Disebutkan bahwa dana yang akan digelontorkan totalnya adalah AUD 2.5 juta yang nantinya akan dibagi-bagi ke beberapa proposal usulan yang diterima.
Masing-masing proposal diharapkan membutuhkan dana penelitian tidak lebih dari AUD 350 ribu dan berjalan maksimal 12 bulan. Akan tetapi, jika hasil akhir penelitian menunjukan adanya kebutuhan perpanjangan waktu maka bisa diperpanjang 6 bulan lagi.
Sedangkan untuk persyaratan mengikuti program hibah penelitian KONEKSI adalah jika memenuhi salah satu dari beberapa syarat dasar berikut ini:
Selain syarat di atas, peserta yang hendak berpartisipasi juga wajib bersedia menjunjung peraturan perlindungan anak. Sehingga dalam pelaksanaan penelitian nanti, diharapkan tidak menggunakan atau mempekerjakan anak di bawah umur (di Indonesia di bawah 18 tahun).
Kemudian untuk persyaratan administrasi dalam pengajuan proposal program, peserta diwajibkan untuk melampirkan beberapa dokumen berikut ini:
Dalam buku panduan program hibah penelitian KONEKSI dijelaskan akan ada proses pemeriksaan proposal usulan para peserta dan dilakukan oleh ahli di bidangnya. Seleksi dilakukan satu tahap untuk memastikan proposal sesuai fokus utama program.
Selain itu, proposal juga diharapkan memenuhi sejumlah kriteria yang ditetapkan. Seperti memenuhi persyaratan yang ditetapkan, dokumen yang dilampirkan dalam aplikasi sudah lengkap, dan topik penelitian sesuai dengan fokus utama program KONEKSI.
Baca Juga : Matching Fund 2023 Periode 2 Dibuka! Ditutup Setelah Mencapai 1.500 Proposal
Berikut adalah timeline atau jadwal pelaksanaan program mulai dari uji peminatan, pengajuan proposal usulan, sampai pengumuman hasil seleksi pihak penyelenggara:
Kegiatan | Jadwal |
---|---|
Periode pernyataan minat | 17 – 31 Maret 2023 |
Proses penilaian pernyataan minat | 2 minggu |
Pembukaan pengajuan proposal usulan | 17 April 2023 |
Batas waktu pengajuan proposal (penutupan) | 19 Mei 2023 |
Tahap evaluasi oleh asesor | 2 minggu |
Pengumuman hasil seleksi proposal usulan | Juni 2023 |
Proses negosiasi dan kesepakatan dalam kontrak | Juni 2023 |
Pengumuman peserta yang gagal dalam tahap negosiasi | Juli 2023 |
Pelaksanaan kegiatan penelitian | Juni 2023 |
Jika ada pertanyaan mengenai hibah penelitian KONEKSI maka bisa menghubungi pihak sekretariat melalui alamat email cfp@koneksikpp.id. Pertanyaan dan jawaban akan dimuat di laman KONEKSI. Pertanyaan bisa diajukan dalam bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia.
Sedang mencari informasi program bantuan dari Kemdikbud? Jangan lewatkan ini!
Program Bantuan Inovasi Pembelajaran dan Teknologi Bantu untuk Mahasiswa Berkebutuhan Khusus 2023
[UPDATE] Program UBER-KI 2023, Pengajuan Proposal Dibuka!
Program BKII (Bantuan Konferensi Ilmiah Internasional) 2023 Dibuka!
Program Bantuan Pembelajaran Daring Kolaboratif 2023, Sampai Puluhan Juta!
Program Bantuan Pengembangan dan Penyelenggaraan Pembelajaran Digital 2023 Dibuka!
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…