Hibah

Pembukaan Hibah Penelitian Australian National University, Ini Syarat dan Cara Daftarnya


Kegiatan penelitian menjadi titik tumpu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Maka banyak pihak ikut andil dalam mendukung kegiatan penelitian agar bisa terus dijalankan para peneliti. 

Salah satunya adalah melalui program hibah penelitian Australia National University. Program hibah yang disediakan salah satunya ditujukan untuk peneliti muda dari Indonesia. Tahun ini, program hibah dari universitas negeri di Australia tersebut kembali dibuka. 

Ada beberapa topik yang dijadikan topik utama penelitian dan didanai secara penuh oleh pihak penyelenggara. Program ini memberi peluang bagi peneliti muda di Indonesia untuk berkembang dan memanfaatkan sumber daya yang disediakan ANU (Australia National University). 

Hibah Penelitian Australia National University

Program hibah penelitian Australia National University (ANU) merupakan program hibah untuk mendukung kegiatan penelitian para peneliti muda dari Indonesia dan diselenggarakan serta dikelola langsung oleh Australia National University. 

ANU sendiri merupakan salah satu perguruan tinggi di Australia yang berbasis di Canberra. Perguruan tinggi ini dikenal sebagai perguruan tinggi penelitian bergengsi di Australia. Mahasiswa dan dosen di bawah naungannya berhasil meraih banyak Nobel. 

Kegiatan penelitian yang berjalan di ANU diketahui memiliki standar tinggi dan sudah berstandar internasional. Kabar baiknya, semua fasilitas penelitian kelas dunia tidak hanya bisa dinikmati dosen dan mahasiswa ANU. Melainkan juga para mahasiswa dan peneliti dari luar Australia. 

ANU bahkan secara rutin menggelar program hibah penelitian, salah satunya bertajuk Collaborative Research Grants. Dalam program hibah ini, diketahui menyasar para peneliti muda dari Indonesia. 

Tujuan dari penyelenggaraannya adalah untuk mendukung peneliti muda di Indonesia bisa mengembangkan diri dan menghasilkan temuan-temuan inovatif. Sekaligus meningkatkan hubungan baik antara Indonesia dengan Australia dari ranah penelitian kolaborasi. 

Tahun ini, program Collaborative Research Grants kembali digelar dan bisa diikuti oleh para dosen maupun peneliti lembaga penelitian asal Indonesia. Kemudian berkolaborasi dengan dosen dan peneliti dari Australia sesuai ketentuan yang ditetapkan pihak penyelenggara. 

Topik

Seperti yang dijelaskan di awal, dalam program hibah penelitian Australian National University difokuskan untuk topik-topik tertentu. Adapun topik penelitian di program Collaborative Research Grants terbagi menjadi 6 (enam), yaitu: 

  1. Perdagangan dan Industri (trade and industry)
  2. Politik dan Pengelolaan Tata Negara (politics and governance)
  3. Pertanian, Sumber Daya, dan Lingkungan (agriculture, resources and the environment)
  4. Perubahan Iklim (climate change)
  5. Kebijakan Sosial dan Sumber Daya Manusia (social policy and human capital)
  6. Kesetaraan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial (gender Equality, disability and social inclusion)

Para dosen dan peneliti dari Indonesia yang tertarik mengikuti hibah ini. Maka bisa memilih salah satu dari 6 topik utama tersebut. Sehingga proposal usulan dianggap sudah memenuhi salah satu ketentuan. Peluang lolos seleksi dan menjadi penerima hibah lebih besar. 

Pendanaan

Jumlah dana penelitian dalam hibah penelitian Australian National University tahun ini adalah AUD $10,000 per proposal atau sekitar Rp100 jutaan per proposal. Dana ini untuk mendukung penelitian dengan durasi maksimal 12 bulan atau satu tahun. 

Dana akan diberikan kepada peneliti dalam dua tahap. Pencairan pertama dilakukan ketika penelitian dimulai. Sementara sisa dana akan diberikan saat pihak ANU menerima laporan hasil penelitian (tahap akhir penelitian). Disertai dengan melampirkan sejumlah bukti kwitansi dari berbagai biaya yang muncul. 

Pihak penyelenggara hibah juga menetapkan komponen biaya apa saja yang bisa didanai dengan dana hibah tersebut. Berikut adalah daftar biaya yang bisa dibiayai: 

  • Biaya perjalanan (seperti kegiatan lapangan di Indonesia atau perjalanan oleh peneliti ke lembaga mitra di Australia/Indonesia);
  • Biaya survei;
  • Wawancara;
  • Lokakarya;
  • Pembelian data atau bahan arsip;
  • Layanan penerjemahan dan interpretasi bahasa;
  • Perangkat lunak khusus yang penting untuk kegiatan penelitian;
  • Peralatan laboratorium khusus yang penting untuk kegiatan penelitian;
  • Bantuan penelitian atau dukungan teknis.

Selain itu juga dijelaskan jika dana dalam program hibah ini tidak bisa digunakan untuk biaya-biaya sebagai berikut: 

  • Honor peneliti;
  • Biaya keanggotaan atau pengembangan profesional;
  • Biaya overhead lembaga, belanja modal/aset, atau biaya infrastruktur.

Jadi, sebelum menyusun proposal usulan dan melakukan pendaftaran pada program hibah ini. Pastikan memahami aturan penggunaan dana bisa untuk biaya-biaya apa saja dan sebaliknya. Sehingga isi proposal bisa sesuai. 

Kriteria Pendaftar

Program hibah penelitian Australian National University memang ditujukan untuk peneliti muda dari Indonesia. Meskipun begitu, peneliti muda ini diharapkan memenuhi kriteria untuk bisa mendaftar dalam program. 

Kriteria ini mengacu pada anggota tim penelitian yang dibentuk oleh peneliti dari Indonesia. Dimana wajib sesuai dengan ketentuan. Yaitu: 

  1. Ketua pengusul penelitian merupakan peneliti dari Indonesia dan bernaung di bawah institusi (perguruan tinggi dan lembaga penelitian).
  2. Wakil ketua pengusul penelitian adalah peneliti yang bisa dari Indonesia maupun dari Australia.
  3. Anggota tim pengusul penelitian bisa dari Indonesia, Australia, maupun dari berbagai negara di dunia. Artinya anggota tim bisa berasal dari mana saja, baik yang berasal dari satu negara maupun beberapa negara.

Sebagai catatan tambahan, anggota TIM baik ketua, wakil ketua, maupun anggota pengusul tidak diperbolehkan dari staf ANU. Sehingga semua pihak internal tidak diperkenankan untuk ikut mendaftar.  

Kriteria Proposal

Kriteria lain yang harus diperhatikan pendaftar program hibah penelitian Australian National University adalah pada proposal. Secara umum, ada dua kriteria yang harus dipenuhi pada proposal usulan. Yaitu: 

  1. Mengusung topik penelitian sesuai dengan fokus utama yang ditetapkan pihak penyelenggara. Seperti penjelasan di awal, terdapat 6 topik yang menjadi fokus utama dan isi proposal harus menunjukan rencana penelitian dari salah satu topik tersebut.
  2. Isi proposal  mempertimbangkan kesetaraan gender. Artinya, masalah yang diteliti atau diajukan dalam proposal usulan perlu mempertimbangkan dampaknya bagi pria, wanita, dan bagi penyandang disabilitas.

Jadwal Pendaftaran dan Cara Daftar

Cara mendaftar dalam program hibah ini adalah dengan menyusun proposal sesuai ketentuan. Ketentuan ini bisa lebih dipahami kembali dengan mengunjungi tautan berikut https://indonesia.crawford.anu.edu.au/grants-and-fellowship/research-grants/how-apply

Setelahnya, tim pengusul tinggal menyusun proposal sesuai ketentuan dan diajukan secara online. Yakni melalui email Indonesia.Project@anu.edu.au. Pengajuan proposal usulan sebagai tanda pendaftaran sudah bisa dilakukan mulai 8 Juli 2024 dan terakhir pada 15 Agustus 2024 mendatang. 

Berikut adalah jadwal-jadwal penting berkaitan dengan program hibah penelitian Australian National University yang perlu diperhatikan: 

Penerimaan proposal: 8 Juli 2024 – 15 Agustus 2024

Masa review : 16 – 28 Agustus 2024

Pengumuman penerima dana: 30 Agustus 2024

Masa kegiatan: 1 September 2024 – 30 Juni 2025

Informasi tambahan lain yang lebih rinci bisa mengunjungi laman https://indonesia.crawford.anu.edu.au/grants-and-fellowship/research-grants/how-apply. Pastikan roposal sudah diajukan sebelum 15 Agustus 2024, sehingga bisa mempersiapkan hal-hal lain yang dibutuhkan. 

Jika memiliki pertanyaan atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik dalam artikel ini. Jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share agar informasi penting dan berharga dalam artikel ini tidak berhenti di Anda saja. Semoga bermanfaat.

Pujiati

Saya menyukai kegiatan membaca, menulis, mendengarkan musik, dan menonton film. Saat ini, selain disibukkan dengan agenda seorang ibu rumah tangga, saya aktif menjadi Content Writer untuk situs di Deepublish Group. Sesekali saya juga membuat artikel untuk media Hops ID.

Recent Posts

Cara Mengecek Jurnal Nasional Tidak Terakreditasi, Pahami Sebelum Publikasi

Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…

11 minutes ago

Kontrak Perkuliahan di Kelas: Urgensi, Fungsi dan Isi

Pada saat memulai kegiatan perkuliahan, mahasiswa biasanya menerima dokumen bertajuk kontrak perkuliahan. Dokumen ini disusun…

1 hour ago

Pencangkokan Dosen untuk Memenuhi Indikator Kinerja

Secara garis besar, kegiatan akademik dosen yang bersifat wajib ada tiga dan mengacu pada tri…

1 hour ago

19 AI untuk Membuat Pertanyaan yang Bisa Diandalkan

Mempertimbangkan penggunaan AI untuk membuat pertanyaan tentu menarik untuk dilakukan. Sebab, pada saat membuat pertanyaan…

8 hours ago

Isian Data Publikasi untuk Kenaikan Jabatan Fungsional

Memahami apa saja isian data publikasi untuk kenaikan jabatan fungsional di SISTER tentu penting karena…

8 hours ago

Cara Dosen Menjadi Narasumber untuk Penuhi Indikator Kinerja

Sesuai dengan Kepmendikbud Nomor 500 Tahun 2024, salah satu indikator kinerja dosen adalah dosen menjadi…

8 hours ago