Indonesia diketahui menjadi salah satu negara penghasil kelapa sawit dan olahannya dalam jumlah cukup tinggi. Hanya saja pengolahannya masih perlu terus dikembangkan agar semakin efektif dan efisien, maka dibuka Program Grant Riset Sawit (GRS) 2023.
Memasuki akhir bulan Januari 2023, pihak Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Mengumumkan secara resmi pembukaan program GRS tersebut kembali. Lalu, seperti apa mekanisme pengajuan proposalnya?
Pengumuman Hibah Grant Riset Sawit (GRS) 2023 telah resmi dibuka di tahun ini. Program GRS merupakan program pendanaan dari pemerintah melalui BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit) untuk mendukung penelitian pengembangan kelapa sawit.
Kenapa kelapa sawit? Selama ini, kelapa sawit diketahui menjadi komoditi besar di Indonesia dari sektor perkebunan. Komoditi ini dihasilkan dalam jumlah cukup besar dari berbagai area perkebunan yang ada di sejumlah wilayah.
Alhasil, komoditi perkebunan satu ini memberi sumbangsih besar dalam menunjang perekonomian masyarakat. Terutama di area sekitar perkebunan tersebut. Memahami betul potensi satu ini, maka perlu terus dikembangkan pengolahannya.
Mulai dari pembibitan, penanaman, perawatan, sampai proses pengolahan hasil panen. Sehingga manfaatnya di sektor ekonomi maupun sektor lain semakin besar. Hal ini sejalan dengan Undang-undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan.
Dimana dijelaskan di dalam undang-undang tersebut bahwa hasil perkebunan termasuk kelapa sawit perlu terus diteliti dan dikembangkan. Memahami betul dana penelitiannya bisa menembus nominal tinggi, maka pemerintah melalui BPDPKS memberi fasilitas pendanaan melalui program GRS.
Dalam pengumuman hibah Grant Riset Sawit (GRS) 2023 dijelaskan melalui surat pengumuman nomor PENG-9/DPKS/2022, ada 7 bidang dan topik prioritas yang menjadi sasaran utama. Sasaran bidang pada program GRS adalah Bioenergi; Biomaterial & Oleokimia; Pangan & Kesehatan; Lahan, Tanah & Budidaya; Pasca Panen & Pengolahan; Pengolahan Limbah & Lingkungan; dan yang terakhir Sosial Ekonomi, Manajemen, Bisnis, Pasar dan TIK. Bidang-bidang tersebut kemudian terpecah lagi menjadi beberapa topik prioritas. Dosen dan peneliti yang fokus pada salah satunya tentu memiliki peluang yang besar untuk lolos dan mendapat dana hibah.
Berikut detail beberapa topik dari beberapa bidang prioritas dalam program GRS berdasarkan pengumuman hibah Grant Riset Sawit (GRS) 2023:
Bidang | Topik Prioritas |
---|---|
Bioenergi | 1. Pengembangan teknologi produksi biohidrokarbon (HVO, bioethanol, biogasoline, biodiesel, bioavtur dari minyak berkadar asam lemak tinggi, biomassa dan used-cooking oil) yang lebih efisien dan marketable. 2. Pengembangan teknologi produksi biomethanol dengan oksidasi biomethane – biogas berbasis sawit. 3. Peningkatan nilai tambah produk hasil samping produksi biodiesel seperti gliserol untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri. |
Pasca Panen & Pengolahan | 1. Cara/teknik baru, peralatan dan mesin pertaniannya, metode, sistem ataupun biosistem sampai kepada teknologi instrumentasinya maupun sistem ICT serta IoT dalam proses panen dan pascapanen dari TBS sampai menghasilkan CPO dan mengelola CPO menjadi bahan bahan siap olah menjadi produk lain. 2. Pengembangan mekatronika untuk meningkatkan efisiensi panen. 3. Pengelolaan pascapanen yang memperhatikan kualitas produk TBS dan CPO, yang berkorelasi pada peruntukan penggunaan CPO untuk keperluan tertentu 4. Pengembangan metode penelusuran hasil panen yang terkait dengan sertifikasi. |
Bagi siapa saja yang tertarik ikut serta dalam pengumuman hibah Grant Riset Sawit (GRS) 2023, pahami betul kriteria peserta yang akan melaksanakan penelitian seperti apa, sebab sudah ditentukan. Berikut detailnya:
Selain persyaratan yang ditetapkan untuk dipenuhi para peneliti yang ingin ikut seleksi program GRS 2023. Usulan penelitian yang dituangkan ke dalam proposal juga wajib memenuhi persyaratan yang ditetapkan, diantaranya:
Lalu, bagaimana dengan mekanisme pengajuan usulan atau proposal dalam program GRS 2023 tersebut? Proses pendaftaran dan pengajuan usulan dilakukan secara online melalui laman Program Riset BPDP.
Berikut adalah bagan alur mekanisme pengajuan hibah Grant Riset Sawit (GRS) 2023:
Pada saat melakukan proses registrasi, calon peserta diwajibkan mengunggah atau melampirkan semua dokumen persyaratan yang ditentukan. Mencakup proposal penelitian dan lembar pengesahan. Lebih detail bisa dilihat di laman Panduan Teknis GRS 2023.
Pendaftaran atau pengajuan usulan penelitian untuk program GRS 2023 ditutup pada 28 Februari 2023 mendatang. Sehingga masih ada kesempatan satu bulan penuh untuk mempelajari pengumuman hibah Grant Riset Sawit (GRS) 2023 dan menyusun usulan.
Jangan ketinggalan informasi mengenai tips seputar hibah penelitian selengkapnya!
11 Tips Membuat Proposal Hibah Penelitian agar Lolos Seleksi
Dalam Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 dijelaskan mengenai karakter dosen untuk pengembangan indikator kinerja dosen.…
Bagi mahasiswa dan dosen di Indonesia yang ingin studi lanjut pascasarjana gratis di Qatar, Anda…
Bagi siapa saja yang ingin studi S2 maupun S3 di luar negeri, silakan mempertimbangkan program…
Kabar gembira bagi para dosen di Indonesia yang ingin studi lanjut jenjang S3 di luar…
Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 Tentang Standar Minimum Indikator Kinerja Dosen dan Kriteria Publikasi Ilmiah…
Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 menjelaskan dan mengatur perihal standar minimum pelaksanaan hibah penelitian dalam…