Mau upload publikasi tapi Google Scholar tidak bisa dibuka? Kondisi ini bisa dialami oleh pemilik akun hingga para pengguna. Ada banyak faktor yang membuat database milik Google ini gagal untuk bisa diakses di perangkat milik siapapun.
Hal ini tentu akan menghambat, terutama bagi akademisi yang karyanya hendak disitasi atau untuk kepengurusan administrasi penting. Lalu, bagaimana solusinya saat Google Scholar eror dan tidak bisa dibuka? Ketahui penyebab dan dapatkan solusinya!
Google Scholar menjadi database publikasi ilmiah yang jamak digunakan, terutama oleh kalangan akademisi. Baik itu dosen maupun mahasiswa. Kadang kala, saat memakai layanannya untuk mencari referensi maupun mengecek riwayat publikasi ilmiah seorang dosen. Ternyata tidak bisa diakses di browser perangkat yang digunakan.
Jika kondisi ini dialami, Anda tidak perlu panik berlebihan karena bisa diatasi. Kunci pertama adalah mengetahui penyebabnya. Berikut beberapa faktor yang menyebabkan Google Scholar tidak bisa dibuka:
Hal pertama yang sangat mungkin menyebabkan Google Scholar tidak bisa dibuka di browser perangkat adalah masalah jaringan. Jaringan internet tentu tidak selamanya lancar, apapun provider yang digunakan. Apabila Google Scholar tidak bisa diakses, silakan cek dulu kondisi jaringan internet. Apakah jaringan penuh, tidak stabil. tidak lagi LTE (4G) atau yang lainnya.
Penyebab kedua yang membuat Google Scholar tidak bisa dibuka di browser adalah cache dan cookie yang sudah menumpuk berlebihan. Cache diketahui merupakan penyimpanan sementara yang digunakan oleh perangkat atau aplikasi untuk menyimpan data yang sering diakses.
Cache membantu pengguna browser untuk lebih mudah dan lebih cepat saat mengakses website dan aplikasi yang sama. Sebab riwayat penggunaan website dan aplikasi tersebut tersimpan di perangkat menjadi cache.
Sementara cookie adalah file kecil yang disimpan di komputer atau perangkat Anda oleh situs website yang dikunjungi. Website dengan cookie memiliki kemampuan menyimpan riwayat kunjungan Anda. Saat dikunjungi kembali, pembukaan seluruh halaman website dan pengaturan lebih sesuai seperti kunjungan terakhir.
Meskipun cache dan cookie bisa membantu meningkatkan pengalaman berselancar di internet dengan perangkat yang dimiliki. Namun perlahan bisa menumpuk dan memicu beban di perangkat tersebut. Dampaknya pun beragam dan salah satunya tidak bisa mengakses suatu website, termasuk Google Scholar.
Hal ketiga yang bisa menyebabkan Google Scholar tidak bisa dibuka adalah adanya ekstensi yang bermasalah. Ekstensi atau add ons adalah program kecil atau perangkat lunak tambahan yang dipasang pada browser untuk menambah atau memodifikasi fungsionalitas browser tersebut.
Beberapa ekstensi bisa meningkatkan privasi, membatasi tampilan iklan yang dianggap berbahaya atau mengganggu, dan lain sebagainya. Sayangnya, pada beberapa kondisi kinerja dari ekstensi bisa membatasi akses pada website tertentu, termasuk pada Google Scholar.
Untuk memastikan ada tidaknya ekstensi yang menyebabkan akses lebih terbatas pada Google Scholar, silakan melakukan pengecekan di menu pengaturan. Anda bisa memeriksa ekstensi satu per satu dan memahami fungsinya. Bisa jadi, salah satu diantaranya memicu akses ke Google Scholar terputus.
Hal keempat yang bisa menyebabkan Google Scholar tidak bisa dibuka adalah terjadi masalah di servernya. Meskipun tidak sering terjadi, Google Scholar bisa jadi yang mengalami masalah, yakni ada kendala pada server.
Hal ini bisa membuat akses ke website Google Scholar oleh semua pengguna bermasalah. Jadi, kegagalan mengakses database ini tidak melulu karena masalah dari pihak pengguna jasa, melainkan bisa juga dari Google Scholar sendiri.
Tidak sedikit server suatu website bermasalah dan membuatnya tidak bisa dibuka di browser manapun. Masalah ini juga dialami perusahaan besar, tidak terkecuali untuk Google Scholar.
Bagaimana mengetahuinya? Salah satunya dengan membuka Google Scholar di browser lain atau di perangkat lain. Jika sama-sama tidak bisa diakses, maka bukan perangkat Anda dan jaringan internet Anda yang menjadi penyebab, melainkan memang server Google Scholar yang sedang bermasalah.
Penyebab lain Google Scholar tidak bisa dibuka adalah adanya pembatasan akses. Artinya, pemerintah mungkin memblokir Google Scholar sehingga masyarakat tidak bisa mengaksesnya. Kasus ini mungkin tidak terjadi di Indonesia, karena Google Scholar tidak diblokir oleh pemerintah.
Namun, sejumlah negara diketahui menetapkan kebijakan tersebut. Misalnya di China melalui kebijakan Great Firewall, kemudian di Iran, Suriah, dan Korea Utara. Jika Anda dosen dan melakukan riset kolaborasi dengan dosen di China dan riset dilakukan di China, sangat mungkin mendadak tidak bisa mengakses Google Scholar. Jika kegagalan ini terjadi saat tiba di China atau mungkin negara lain. Ada kemungkinan negara tersebut memblokir Google Scholar dan layanan berbasis Google lainnya.
Mau sinkronisasi akun dosen Anda dengan Google Scholar? Artikel berikut akan membantu:
Setelah mengetahui apa saja yang menyebabkan Google Scholar tidak bisa dibuka. Hal penting berikutnya adalah mengetahui cara mengatasinya. Seperti yang dijelaskan di awal, berbeda penyebabnya maka berbeda pula solusi atau penanganannya.
Jadi, pastikan untuk mengetahui dulu apa yang membuat Anda gagal mengakses Google Scholar. Jika sudah, cari solusi yang memang sesuai agar menjadi solusi yang tepat. Berikut beberapa cara mengatasi masalah Google Scholar yang tidak bisa dibuka:
Hal pertama yang bisa dilakukan untuk mengatasi gagalnya akses ke Google Scholar adalah mencoba diakses di browser lain. Pertama, jika akses gagal dilakukan di browser pada laptop, Anda bisa beralih ke browser pada smartphone.
Jika akses di smartphone bisa, artinya server Google Scholar baik-baik saja. Silakan kembali ke browser di laptop dan melakukan refresh. Siapa tahu sebelumnya memang gagal akses karena server Google ada kendala sebentar.
Jika masih gagal juga, barulah mencoba cara lain yang nanti dijelaskan di bawah.
Cara kedua untuk mengatasi Google Scholar tidak bisa dibuka adalah mereset jaringan internet. Jika mengandalkan jaringan dari smartphone, silakan mematikan jaringan atau mengaktifkan mode pesawat dalam beberapa detik.
Selanjutnya bisa mengaktifkan kembali jaringan internet. Tunggu beberapa saat dan coba kembali mengakses Google Scholar. Jika sebelumnya gagal karena jaringan bermasalah, bisa jadi langsung kembali normal.
Permasalahan yang kerap ditemukan dosen saat mengakses Google Scholar adalah artikel gagal terindeks. Jangan sampai terjadi pada Anda. Cek Artikel Tidak Terdeteksi Google Scholar? Ini 2 Solusinya
Jika selama ini sudah berbulan-bulan tidak membersihkan cache dan cookies pada browser, besar kemungkinan penyebab Google Scholar tidak bisa dibuka adalah penumpukan cache dan cookie tersebut.
Jadi, cara mengatasi masalah ini tentu saja dengan membersihkan tumpukan cache dan cookie. Bagaimana caranya? Biasanya cache dan cookie akan melekat pada riwayat penelusuran di browser. Berikut cara menghapus cache dan cookie untuk 2 jenis browser yang umum digunakan masyarakat Indonesia:
Jika Anda menggunakan browser Google, berikut tata cara menghapus cache dan cookie:
Jika browser yang Anda gunakan adalah Mozila Firefox maka ada sedikit perbedaan dalam menghapus cache dan cookie browser. Berikut adalah langkah-langkah menghapusnya:
Jika Anda memakai browser lain, silakan cari di halaman pengaturan. Kemudian cari menu yang mengarah pada riwayat penggunaan browser. Riwayat ini biasanya disediakan fitur untuk dihapus.
Apakah Anda sudah upload artikel/buku di Google Scholar tetapi jumlah sitasi tidak meningkat? Sebaiknya Anda menerapkan tips berikut:
Jika penyebab Google Scholar tidak bisa dibuka di perangkat Anda adalah karena kinerja suatu ekstensi. Solusi untuk masalah ini tentu saja menonaktifkan atau menghapus ekstensi tersebut.
Anda bisa masuk ke menu pengaturan di browser yang digunakan. Kemudian cari menu yang menunjukan pengaturan seluruh daftar ekstensi. Cek ekstensi apa saja yang sudah diinstal dan apa saja fungsinya.
Beberapa ekstensi yang bisa menggunakan trafik otomatis rentan menyebabkan kegagalan akses ke Google Scholar. Jadi, Anda bisa menonaktifkan ekstensi seperti ini dengan menghapusnya. Setelah dihapus, Anda bisa mencoba mengakses kembali Google Scholar. Jika memang penyebabnya adalah ekstensi tersebut, maka biasanya akses kembali normal.
Jika Anda gagal mengakses Google Scholar saat berada di luar negeri, ada kemungkinan negara tersebut memblokir akses Google Scholar. Solusinya adalah menggunakan VPN (Virtual Private Network).
Anda tidak perlu menginstal aplikasi VPN atau sejenisnya. Sebab di browser perangkat biasanya sudah ada menu untuk mengaktifkan VPN. Hal ini berlaku untuk komputer (PC dan laptop) sampai gadget seperti smartphone.
Pada smartphone dan gadget jenis lain, Anda bisa masuk ke menu pengaturan dan mencari pilihan VPN. Kemudian tinggal mengaktifkan VPN tersebut dengan mengikuti instruksi yang ditampilkan di layar.
Jika menggunakan komputer, misalnya laptop. Pengaturan VPN ada di pengaturan browser. Jadi, silakan buka browser dan cari pengaturan VPN yang biasanya bertajuk “proxy VPN”. Selanjutnya, pilih Google Scholar untuk diakses dengan VPN tersebut.
Cara keenam untuk mengatasi Google Scholar tidak bisa dibuka di perangkat adalah menghubungi Dukungan Pelanggan Google Scholar, yakni semacam layanan kepada konsumen atau pengguna jasa yang bisa digunakan untuk menyampaikan keluhan.
Cara ini bisa ditempuh jika mendapati server Google Scholar yang sedang down sehingga tidak bisa diakses di browser pada perangkat manapun. Anda bisa memastikannya dengan mengakses tautan berikut Down Detector.
Website ini membantu mengecek apakah server dari website yang akan diakses mengalami gangguan atau down. Jika memang iya, Anda bisa menunggu beberapa saat.
Apabila akses ke Google Scholar masih belum bisa dilakukan. Silakan menghubungi kontak Dukungan Pelanggan yang disediakan, yakni melalui telepon di nomor (650) 253-0000 atau (650) 661 0004. Keluhan juga bisa disampaikan melalui email scholar-support@google.com.
Itulah beberapa penyebab sekaligus solusi dari masalah Google Scholar yang tidak bisa dibuka. Kondisi ini sekali lagi bisa dialami oleh siapa saja, sehingga mendadak gagal melakukan akses.
Jadi, silakan melakukan pengecekan apa saja yang bisa menjadi penyebabnya. Jika sudah, Anda bisa mengatasinya sesuai dengan penyebabnya tersebut. Apakah semua cara di atas sudah Anda lakukan tetapi Google Scholar masih belum bisa dibuka? Tuliskan kendala Anda di kolom komentar, ya.
Sebagai dosen, Anda dikenal sebagai pakar di bidang ilmu apa? Bagaimana cara membuat Anda dikenal sebagai pakar di bidang tertentu? Jika Anda masih belum bisa menjawab pertanyaan tersebut, Anda perlu memahami lagi apa itu academic branding. Jangan khawatir, Kami telah merangkum pembahasan mengenai academic branding untuk Anda. Silakan cek dan terapkan satu per satu:
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…