Going Global Partnerships (GGP) resmi mengumumkan pembukaan program hibah bertajuk Gender Equality Partnerships Grants (Kemitraan Kesetaraan Gender). Pada program hibah ini disebutkan sudah masuk putaran ketiga.
Program ini memberi kesempatan bagi penyedia layanan pendidikan tinggi dan lanjutan di Inggris dan 11 negara lain di dunia untuk berkolaborasi. Indonesia termasuk dalam daftar 11 negara tersebut. Sehingga bagi para dosen dan peneliti yang memenuhi kualifikasi bisa berpartisipasi.
Program hibah Gender Equality Partnerships adalah program hibah kemitraan lintas negara yang ditujukan untuk penyedia layanan pendidikan tinggi dan lanjutan yang mengusung topik utama kesetaraan gender dan diselenggarakan oleh Going Global Partnerships (GGP).
Dalam tema program hibah ini sendiri bertujuan untuk meneliti dan membangun lembaga pendidikan tinggi dan lanjutan yang menyediakan ruang bagi perempuan. Lewat program ini diharapkan semakin banyak ruang aman bagi perempuan di dunia pendidikan dan penelitian.
Sehingga hasil kolaborasi dari negara Inggris dan 11 negara lain di dunia bisa menciptakan kesetaraan gender bagi pria dan wanita di dunia. Kesetaraan gender yang diperjuangkan disini adalah menciptakan peluang bagi para perempuan di bidang pendidikan tinggi dan lanjutan.
Tahun ini, program Gender Equality Partnership Grants akan mendanai 11 proyek kerjasama institusi. Kerjasama ini antara satu institusi pendidikan tinggi dan lanjutan di negara Inggris dan persemakmuran (Irlandia Utara, Skotlandia, dan Wales) dengan negara mitra.
Negara-negara yang mendapat kesempatan untuk mengajukan permohonan kolaborasi di program ini mencakup Brasil, Mesir, Indonesia, Yordania, Kenya, Myanmar, Nigeria, Pakistan, Afrika Selatan, Ukraina, dan Vietnam.
Sehingga proposal usulan yang diajukan wajib menjalin kolaborasi dengan salah satu institusi pendidikan tinggi dan lanjutan di negara Inggris. Proposal yang dinyatakan lolos nantinya akan menerima dana hibah untuk meneliti topik-topik yang sudah ditentukan.
Sementara itu, untuk institusi pendidikan dan lanjutan di Indonesia yang bisa ikut serta dalam program hibah ini mencakup:
Sebagai program hibah atau pendanaan, maka seluruh pengusul yang dinyatakan lolos akan menerima dana hibah. Adapun total dana dalam program Gender Equality Partnership Grants 2023 mencapai 20.000 – 25.000 Poundsterling (sekitar Rp 385 juta – Rp 481 juta).
Dana hibah ini diharapkan bisa dimanfaatkan oleh institusi yang bermitra untuk melakukan penelitian sesuai fokus utama yang ditetapkan. Durasi atau lama waktu penelitian maksimal selama 12 bulan.
Sesuai dengan tajuk pada program hibah kali ini. Pihak penyelenggara, yakni Going Global Partnerships (GGP) sudah menetapkan topik-topik yang menjadi fokus utama. Berikut adalah daftar fokus utama dalam program Gender Equality Partnerships Grants tersebut:
Berikut adalah rincian jadwal program mulai dari pendaftaran sampai pengumuman siapa saja yang menerima hibah program Gender Equality Partnerships Grants tahun 2023:
Uraian | Jadwal |
---|---|
Pengumuman penawaran pendaftaran dibuka untuk institusi di Inggris | 21 Juni 2023 |
Batas waktu untuk pertanyaan Klarifikasi yang diajukan oleh pengusul | 18 Juli 2023 |
Batas waktu pendaftaran | 20 September 2023 |
Pengumuman hasil pendaftaran calon peserta | 6 November 2023 |
Penandatanganan perjanjian | 27 November 2023 |
Alokasi pendanaan | 12 Desember 2023 |
Pelaksanaan dan peluncuran proyek | 3 Januari 2024 |
Perkenalan dengan staf British Council di dalam negeri | Januari 2024 |
Penyerahan laporan perkembangan pertama | 31 Juli 2024 |
Akhir proyek dan penyerahan laporan akhir | 3 Februari 2025 |
Bagaimana cara mendaftar dalam program Gender Equality Partnerships Grants tahun 2023 ini? Pendaftaran dilakukan secara online melalui laman goingglobalpartnerships@britishcouncil.org.
Terlebih dahulu silahkan mengunduh dokumen panduan aplikasi, formulir aplikasi, dan templat anggaran di laman tersebut. Jika sudah, silahkan diisi sesuai ketentuan dan mendaftar sesuai dengan ketentuan juga. Batas waktu pendaftaran sampai 20 September 2023.
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…
Pada saat memulai kegiatan perkuliahan, mahasiswa biasanya menerima dokumen bertajuk kontrak perkuliahan. Dokumen ini disusun…
Secara garis besar, kegiatan akademik dosen yang bersifat wajib ada tiga dan mengacu pada tri…
Mempertimbangkan penggunaan AI untuk membuat pertanyaan tentu menarik untuk dilakukan. Sebab, pada saat membuat pertanyaan…
Memahami apa saja isian data publikasi untuk kenaikan jabatan fungsional di SISTER tentu penting karena…
Sesuai dengan Kepmendikbud Nomor 500 Tahun 2024, salah satu indikator kinerja dosen adalah dosen menjadi…