Dosen maupun peneliti di Indonesia tentu ingin publikasi ke jurnal masuk ke database SINTA. Namun, sudahkah Anda mengetahui bagaimana format penulisan jurnal SINTA? Jika belum, maka wajib mencari tahu.
Pasalnya, artikel ilmiah yang akan diterbitkan ke jurnal ilmiah masuk kategori KTI (Karya Tulis Ilmiah). Penyusunan KTI Memiliki berbagai aturan yang mengikat, termasuk format penulisan. Jadi, sebelum melakukan publikasi cek dulu format jurnalnya seperti apa.
Membahas secara mendalam mengenai format penulisan jurnal SINTA diawali dengan memahami definisinya. Dilihat dari asal kata, kata format memiliki definisi sebagai ukuran dan bentuk.
Sedangkan definisi jurnal adalah sebuah media publikasi berisi kumpulan artikel ilmiah berisi hasil penelitian. Istilah format jurnal kemudian didefinisikan sebagai bentuk jurnal ilmiah yang mengacu pada bentuk susunan artikel ilmiah yang termuat di dalamnya.
Artinya, jurnal yang masuk ke database SINTA diwajibkan untuk mengikuti ketentuan format penulisan jurnal SINTA. Sehingga bisa masuk database dan kemudian masuk ke tingkatan jurnal tertentu sesuai kebijakan dari SINTA usai melakukan penilaian.
Secara umum, format untuk jurnal yang terindeks di SINTA mengikuti format umum dari artikel ilmiah itu sendiri. Meskipun begitu, tetap perlu diperhatikan dan dipastikan formatnya sudah sesuai. Adapun format umum penulisan jurnal SINTA yaitu:
Format penulisan jurnal SINTA terdiri dari tiga bagian dan bagian pertama disebut bagian depan atau front matter. Bagian depan kemudian terdiri lagi dari beberapa sub bagian.
Dimulai dari judul, penjabaran singkat tentang isi jurnal tersebut, nama penulis, nama institusi yang menaungi penulis, dan lain sebagainya. Inti informasi di bagian depan adalah data dari artikel ilmiah yang akan diterbitkan ke jurnal.
Bagian kedua di dalam format penulisan jurnal SINTA adalah bagian tubuh atau isi. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai hasil penelitian atau pembahasan hasil penelitian.
Selain itu, bagian tubuh juga terdiri dari beberapa bab yang memuat mulai dari abstrak, pendahuluan, metode penelitian, menyebutkan hasil penelitian, dan disusul dengan pembahasannya.
Bagian akhir dari format penulisan jurnal ilmiah adalah bagian belakang atau back matter. Isinya juga terdiri dari beberapa hal mulai dari kesimpulan, kemudian ucapan terima kasih kepada beberapa pihak, dan ditutup dengan daftar referensi (daftar pustaka).
Jika masih bingung, ada baiknya mempertimbangkan penggunaan template format penulisan jurnal SINTA. Template ini membantu penulis artikel ilmiah untuk memasukan isi ke dalam susunan yang sudah diatur sedemikian rupa.
Sehingga susunan akhir nantinya akan mengikuti format yang sudah ditentukan oleh SINTA. Template ini sendiri ternyata pilihannya beragam dan disesuaikan dengan tingkatan jurnal SINTA yang totalnya ada enam tingkatan. Berikut daftar template dan link unduhnya:
Berikut adalah link untuk mengunduh template jurnal SINTA 1 yang bisa dijadikan kerangka maupun panduan dalam menyusun artikel ilmiah dari International Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE).
Bagi dosen dan penulis yang ingin masuk ke jurnal SINTA 2, maka berikut adalah template jurnal yang bisa diunduh untuk dijadikan dasar penyusunan artikel ilmiah dari Jurnal Wawasan Yuridika.
Sedangkan untuk dosen dan peneliti yang menyasar jurnal SINTA 3, maka bisa mengunduh template format jurnal dari Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan.
Jika ingin menerbitkan artikel ilmiah ke jurnal SINTA 4, maka bisa mengunduh template jurnal dari Jurnal Syntax Literate.
Selanjutnya, apabila ingin melakukan publikasi artikel ilmiah ke jurnal SINTA 5 maka bisa mengunduh dan memakai format template jurnal LAPLACE: Jurnal Pendidikan Matematika.
Terakhir, jika ingin masuk ke jurnal SINTA 6 maka bisa memakai template jurnal ilmiah KOMPUTA : JURNAL ILMIAH KOMPUTER DAN INFORMATIKA.
Baca Juga:
Adanya ketentuan format penulisan jurnal memang hal yang lumrah. Sebab penulisan untuk KTI memang diatur secara ketat, begitu juga dengan aspek lain. Misalnya gaya bahasa dan lain sebagainya, yang tentu berbeda dengan karya tulis non ilmiah.
Lalu, seberapa penting seorang dosen dan peneliti mengikuti format penulisan jurnal SINTA tersebut? Jadi, mengikuti format yang sudah ditentukan membantu artikel ilmiah yang disusun bisa tersusun dengan baik.
Sehingga memuat semua informasi yang memang umum ada pada artikel ilmiah, supaya seluruh informasi dari penelitian yang dilakukan termuat di dalamnya. Pembaca pun tidak bingung mengetahui topik, proses penelitian, dan pembahasan hasilnya.
Alasan kedua, adalah untuk memastikan artikel ilmiah yang disusun diterima oleh editor jurnal. Sebab artikel yang keluar dari ketentuan format akan dinilai belum memenuhi ketentuan. Sehingga dinilai belum layak diterbitkan.
Jadi, untuk mencegah artikel ini ditolak pihak jurnal ada baiknya mengikuti ketentuan format penulisan. Jika dilakukan, tak hanya memperbesar peluang diterima akan tetapi juga memunculkan peluang terbit lebih cepat dari seharusnya.
Proses untuk menerbitkan artikel ilmiah ke dalam jurnal SINTA memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Hal ini sesuai dengan ritme publikasi jurnal masing-masing karena ada yang terbit per 3 bulan sekali, 6 bulan sekali, bahkan setahun sekali.
Jika mendesak, misalnya dosen mengejar tenggat waktu untuk laporan BKD di semester ini. Maka ada baiknya menerapkan beberapa tips berikut agar artikel ilmiah cepat diterima dan cepat terbit:
Tips pertama tentu saja memilih jurnal yang tepat, yakni jurnal resmi dan kredibel bukan jurnal predator. Cari tahu dulu jurnal mana saja yang bidang keilmuannya sesuai sudah terindeks di SINTA. Maka bisa dijadikan prioritas.
Tips kedua adalah selalu menyusun artikel ilmiah sesuai format yang ditentukan oleh SINTA, yakni seperti penjelasan sebelumnya. Jika tidak, maka artikel ilmiah bisa ditolak dan gagal terbit.
Tips yang terakhir adalah memastikan pihak jurnal bisa menerbitkan artikel ilmiah yang disusun tepatnya kapan. Bolehkah bertanya demikian? Tentu boleh, karena dosen dan peneliti berhak memilih jurnal yang sesuai kebutuhan.
Jika jurnal A memberi waktu terbit 6 bulan mendatang, sementara butuh terbit 3 bulan lagi demi mengejar laporan BKD. Maka bisa beralih ke jurnal B dan seterusnya yang sanggup menerbitkan artikel ilmiah Anda di 3 bulan mendatang.
Mempercepat publikasi jurnal SINTA maka beberapa tips di atas bisa diterapkan. Jangan lupa untuk selalu mengikuti format penulisan jurnal SINTA agar proses editing dan review berjalan lancar.
Baca Juga:
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…