Kamu sedang berusaha menyusun jurnal ilmiah? Maka penting sekali untuk mengetahui dulu mengenai format jurnal ilmiah tersebut. Jadi, di dalam penyusunan karya ilmiah seperti jurnal ilmiah memang dari segi bahasa sampai bagian yang ada di dalamnya sudah diatur dengan seksama.
Penulis jurnal ilmiah tentunya perlu mengikuti aturan tersebut, karena keluar dari kaidah sama artinya tidak menyusun jurnal ilmiah. Sebab format dan bahasa maupun ketentuan lain di dalam penyusunan karya ilmiah bermaksud untuk membedakannya dengan karya tulis jenis lain.
Selain itu bertujuan pula untuk memudahkan pembaca memahami isi di dalam karya tulis ilmiah tersebut. Sehingga penyusunannya harus runtut dan sesuai dengan aturan dari format jurnal secara umum.
Baca juga : Tips Untuk Menyusun Tesis Dengan Cepat
Jika kali ini merupakan kali pertama menyusun jurnal mungkin akan merasa bingung dalam menentukan format penyusunannya. Memudahkan proses pencarian format yang sesuai kaidah, maka beberapa cara berikut bisa dilakukan:
Cara pertama untuk mengetahui format jurnal yang benar adalah dengan melihat contoh jurnal, yakni yang sudah terbit. Bisa juga melihat contoh jurnal fisik yang dicetak dan ada di perpustakaan kampus maupun perpustakaan daerah.
Langkah ini adalah yang termudah karena bisa mencontoh dari jurnal yang sudah dipublikasikan. Hanya saja penting untuk memilih jurnal terbitan baru, sehingga aturannya adalah aturan terbaru karena ada kemungkinan terjadi perubahan.
Sebelum mempublikasikan jurnal ilmiah biasanya akan dibantu tim penerbit, salah satunya editor. Editor dari penerbit secara umum merupakan editor yang sudah paham jurnal ilmiah.
Kamu bisa bertanya kepada editor tersebut terkait format jurnal yang tepat seperti apa. Pihak editor dijamin akan membantu karena hal tersebut memang tugas mereka.
Beberapa jurnal ilmiah yang sudah terbit menyediakan template manuskrip, supaya siapa saja yang hendak menyusun jurnal tinggal memasukan teks naskah ke dalam template tersebut.
Hanya saja tidak semua jurnal terpublikasi menyediakan fasilitas ini. Jika kamu beruntung bisa menemukannya, maka bisa dimanfaatkan. Supaya tidak bingung lagi mengenai format jurnal yang benar seperti apa.
Saat menerbitkan jurnal dan dalam proses penyusunan biasanya di penerbit maupun di situs tujuan akan disertakan informasi pedoman penulisan. Sehingga semua jurnal di tempat dan situs tersebut memiliki format penulisan yang sama atau seragam.
Jadi, sebelum mulai menyusun jurnal ilmiah sebaiknya mengecek dulu ada tidaknya pedoman penulisan. Jika ada maka perlu diikuti, karena tidak tertutup kemungkinan ada perbedaan dengan format jurnal secara umum.
Mengetahui format yang benar dalam penyusunan jurnal ilmiah akan mempercepat penyelesaian penyusunannya. Maka beberapa cara di atas bisa dilakukan agar tidak keliru dalam menentukan format penyusunannya bagaimana.
Secara umum, format jurnal yang berlaku adalah terdiri dari beberapa bagian berikut ini:
Poin-poin di atas adalah format penyusunan jurnal ilmiah secara umum. Umum yang dimaksudkan disini adalah penyusunan karya tulis ilmiah jenis apapun. Sehingga pada dasarnya tidak bisa dijadikan patokan.
Sebab format penyusunan biasanya antara satu jenis karya ilmiah dengan jenis lainnya bisa berbeda. Misalnya saja untuk format penyusunan jurnal internasional bisa jadi akan berbeda dengan jurnal nasional.
Jadi, cek kembali dengan teliti dan mencari informasi akurat terkait format jurnal yang tepat seperti apa. Agar benar-benar sesuai aturan dan sesuai dengan jenis jurnal yang disusun.
Penulis : duniadosen.com/Pujiati
Editor : Wahyudha Wibisono
Salah satu bentuk publikasi ilmiah dosen di Indonesia adalah publikasi buku referensi. Publikasi buku referensi…
Menekuni profesi dosen tidak hanya membuat Anda dekat dengan kegiatan mengajar. Namun juga dekat dengan…
Sebelum mulai menulis naskah, tentunya penting untuk memahami detail perbedaan buku ajar, buku monograf, dan…
Membaca buku berisi pedoman penulisan buku ajar dan buku monograf tentu hal penting bagi dosen.…
Mengenal luaran dan struktur buku hasil penelitian tentu penting bagi seorang dosen. Sebab, luaran dalam…
Pernahkah bertanya-tanya, mengapa dosen perlu mengikuti pelatihan menulis? Pertanyaan ini tentu lumrah dimiliki oleh calon…