Penulisan karya tulis ilmiah biasanya mengikuti standar ketentuan yang berlaku, salah satunya mengatur standar struktur karya tulis tersebut. Bicara mengenai standar struktur karya ilmiah maka akan membahas mengenai format IMRaD.
Apa itu IMRaD? Bagi beberapa orang, istilah ini masih asing di telinga. Namun tidak bagi akademisi yang mencakup dosen dan mahasiswa sekaligus para peneliti. Jika merasa asing dengan istilah ini, maka bisa menyimak penjelasan berikut.
Daftar Isi
ToggleApa Itu IMRaD?
Format IMRaD adalah salah satu format struktur penulisan karya tulis ilmiah yang cukup sering digunakan para peneliti. Kebanyakan format ini digunakan untuk menyusun artikel ilmiah yang nantinya diterbitkan ke jurnal, khususnya jurnal internasional.
Namun, format ini sifatnya tidak wajib. Sehingga tidak semua pengelola jurnal internasional mewajibkan para penulis memakai format ini. Akan tetapi, format penulisan KTI ini terbilang sangat populer di dunia dan yang paling sering digunakan.
Hal ini tidak terlepas dari kelebihan yang dimiliki. Salah satunya memiliki struktur yang ringkas tetapi jelas. Kata IMRaD sendiri memiliki kepanjangan Introduction, Method, Result, and Discussion. Kepanjangan ini menjelaskan isi struktur KTI dengan format bertajuk IMRaD tersebut.
Kenapa Struktur IMRaD Menjadi Standar Banyak Jurnal
Seperti yang dijelaskan sekilas sebelumnya, format IMRaD ini cukup sering digunakan di jurnal-jurnal internasional. Bahkan di jurnal internasional bereputasi yang terindeks di Scopus maupun World of Science (WoS).
Meskipun tidak menjadi format wajib untuk digunakan, akan tetapi dengan banyaknya media publikasi yang memakainya. Hal ini tentu memberi gambaran betapa pentingnya mempelajari, menggunakan, dan membiasakan diri dengan format satu ini.
Secara garis besar, berikut adalah beberapa alasan kenapa format ini menjadi standar di banyak jurnal internasional:
a. Alur Logis
Alasan pertama kenapa format IMRaD ini banyak digunakan di media publikasi jurnal internasional adalah alur yang logis. Sesuai dengan kepanjangan dari IMRaD yang sudah dijelaskan, maka alur ini menunjukan kelogisan berpikir.
Dimulai dari menjelaskan latar belakang pemilihan topik, disusul dengan menjelaskan metode penelitian, baru kemudian membahas hasil penelitian, dan ditutup dengan diskusi dan menarik kesimpulan penelitian.
Alur ini menjadi jelas dan memastikan isi pembahasan di dalam karya tulis ilmiah runtut. Sehingga mudah untuk dibaca dan isinya mudah untuk dipahami oleh para pembaca.
Baca Juga:
- Jurnal Sinta : Fungsi, Keunggulan, Cara Indeksnya
- Belajar Cara Submit Jurnal Ilmiah agar Publikasi Berjalan Lancar
b. Enak Dibaca dan Mudah Dipahami
Standar struktur penulisan dengan format IMRaD membuat isinya dijelaskan dengan konsisten. Yakni dari hal mendasar terus menuju ke pembahasan inti yang dijelaskan dengan tajam dan jelas.
Urutan yang konsisten ini menjadikan artikel ilmiah enak dibaca dan sekaligus menjadi mudah dipahami. Atas kelebihan inilah, banyak pengelola jurnal internasional menjadikan format ini sebagai standar struktur mereka.
c. Memudahkan Pembaca Menemukan Unsur Penting
Format di dalam IMRaD memberi sebuah “peta” bagi pembaca untuk memahami isi artikel di jurnal tersebut. Kemudian bisa dengan mudah menemukan unsur pokok yang menjadi poin penting sekaligus menarik di artikel ilmiah.
Hal ini yang menjadikan artikel ilmiah dengan format satu ini dijadikan standar para pengelola jurnal internasional. Sebab dianggap sebagai format yang mampu membantu pembaca memahami artikel yang mereka publikasikan.
d. Memberi Pengingat ke Penulis KTI
Format bertajuk IMRaD ini dipandang mampu memberi pengingat kepada para peneliti dalam menuliskan artikel ilmiah dari hasil penelitian. Pengingat yang dimaksud adalah menjelaskan seluruh konten dasar dan pokok yang sifatnya penting.
Sehingga seluruh isi di dalam artikel ilmiah berfokus pada topik, metode, pembahasan penelitian, dan hasil penelitian itu sendiri. Sehingga empat komponen ini wajib dijelaskan penulis atau peneliti.
Format IMRad
Lalu, seperti apa format di dalam format IMRaD? Mengacu pada kepanjangan dari IMRaD yang sudah dijelaskan sebelumnya. Maka secara umum dan secara mendasar, format dari standar struktur IMRaD adalah:
1. Pendahuluan
Bagian pertama dalam format ini adalah pendahuluan. Pada bagian ini penulis wajib menjelaskan latar belakang penelitian, tinjauan pustaka, dan juga research gap yang menjadi pembeda penelitian ini dengan penelitian sebelumnya.
2. Bahan dan Metode Penelitian
Bagian kedua di dalam format ini adalah penjelasan mengenai bahan dan metode penelitian. Artinya, di bagian ini penulis perlu menjelaskan tentang bahan penelitian. Mencakup subjek penelitian, variabel dalam penelitian, dll.
Kemudian pada bagian ini juga menjelaskan metode penelitian yang digunakan. Mencakup data dalam penelitian, teknik pengolahan data penelitian, sampai penyebutan seluruh instrumen yang digunakan dalam penelitian tersebut.
3. Hasil Penelitian
Bagian ketiga dari format IMRaD ini adalah hasil penelitian. Artinya, penulis akan menjelaskan proses penelitian yang telah dilakukan dan seperti apa data yang didapatkan.
Data ini nantinya akan menjadi acuan untuk merumuskan hasil penelitian. Sehingga dijelaskan mengenai seluruh data yang didapatkan. Bisa menggunakan tabel maupun grafik jika penggunaan teks dirasa terlalu panjang.
4. Pembahasan dan Penutup
Bagian terakhir di dalam format ini adalah pembahasan dan penutup. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai hasil dari analisis seluruh data penelitian. Sehingga dijabarkan menjadi kesimpulan. Baru kemudian ditutup dengan saran.
Sebagai catatan tambahan, format standar di dalam IMRaD ini disusun setelah judul dan abstrak. Jadi, ketika Anda ingin memakai format ini pastikan sudah menuliskan judul dan abstrak. Baru kemudian menuliskan bagian-bagian tersebut.
Baca Juga:
Urutan Menulis Manuskrip Jurnal
Bagi Anda yang akan menggunakan format ini, maka berikut adalah urutan dalam manuskrip karya tulis ilmiah yang sebaiknya digunakan:
- Menjelaskan atau merumuskan dulu bahan dalam penelitian dan metode yang akan digunakan.
- Tahap kedua adalah menuliskan hasil penelitian. Dimana dijelaskan proses penelitian yang dilakukan seperti apa dan data apa saja yang berhasil didapatkan.
- Tahap ketiga adalah menuliskan bagian pendahuluan seperti yang sudah dijelaskan.
- Lakukan diskusi untuk menganalisis data hasil penelitian.
- Menarik kesimpulan, yaitu menjelaskan hasil analisis data yang menjadi hasil penelitian.
- Merumuskan judul artikel ilmiah atau KTI.
- Menyusun abstrak. Bagian ini disusun di tahap akhir karena merangkum seluruh penelitian dan hasilnya. Maka agar bisa disusun dengan baik, semua bagian KTI perlu diselesaikan terlebih dahulu.
Contoh Jurnal yang Menggunakan Struktur IMRaD
Membantu lebih mudah memahami seperti apa format IMRaD ketika digunakan menyusun karya tulis ilmiah untuk jurnal. Maka bisa melihat contoh publikasi artikel ilmiah ke jurnal yang memakai format ini.
Salah satunya adalah jurnal yang dikelola oleh Poltekkes Kemenkes Aceh. Anda bisa melihat format penulisannya di artikel ilmiah dengan mengunjungi laman berikut https://ejournal.poltekkesaceh.ac.id/index.php/an/article/download/337/158.
Laman tersebut menjelaskan template dari format IMRaD yang menjadi standar penulisan artikel ilmiah yang diterima pihak pengelola. Sehingga bisa dijadikan referensi untuk belajar maupun menyusun artikel memakai format jenis IMRaD tersebut.
Baca juga artikel seputar “jurnal internasional”: