Banyak dosen penerima hibah menghadapi kendala saat Monev, mulai dari bingung memahami format laporan, terlambat mengunggah dokumen, hingga kurang lengkapnya bukti penelitian dan penggunaan dana. Akibatnya, proses evaluasi sering tertunda dan berdampak pada pencairan dana tahap berikutnya.

Selain itu, luaran penelitian tidak selalu sesuai target, seperti jurnal terakreditasi atau HKI, sehingga penilaian reviewer kurang maksimal. Kurangnya dokumentasi harian, bukti kegiatan, serta administrasi yang rapi membuat laporan dianggap belum memenuhi standar. Semua ini akan menambah beban dosen, selain tugas mengajar, bimbingan, dan kewajiban administratif lainnya.

Jika tidak dipersiapkan dengan baik, Monev bisa menjadi hambatan besar dalam keberlanjutan riset dan reputasi akademik dosen terkait. Padahal, laporan yang tepat waktu dan sesuai standar tidak hanya syarat teknis, melainkan juga kunci menjaga kredibilitas peneliti dan membuka peluang hibah berikutnya.