Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2024, pemerintah Indonesia menetapkan target 20% SDM di Indonesia bergelar Doktor (S3) pada tahun 2024. Dalam upaya mencapai target ini, pemerintah menyelenggarakan berbagai program beasiswa pascasarjana.
Dalam dunia pendidikan tinggi, seorang dosen juga diharapkan mampu meraih pendidikan Doktor. Tidak hanya untuk menjadi ahli di bidangnya tetapi juga memenuhi syarat mengembangkan jabatan fungsional.
Belum semua dosen di Indonesia meraih pendidikan S3, padahal ada banyak program beasiswa pascasarjana di dalam dan luar negeri disediakan oleh pemerintah. Sejalan dengan hal ini, Dunia Dosen menggelar webinar Study S3 Gratis, Manfaatkan Beasiswa Dalam dan Luar Negeri.
Webinar ini diselenggarakan secara online melalui aplikasi Zoom pada Jumat, 9 Februari 2024 dan membahas mengenai manfaat penting dosen di Indonesia meraih program beasiswa S3.
Webinar kali ini menghadirkan tiga narasumber, yakni Vivin Zulfa Atina, S.S.T., M.M. yang merupakan Dosen Politeknik Manufaktur Ceper, Doctoral Student UNS sekaligus awardee BPI 2022.
Kemudian, narasumber kedua adalah Dr. I Wayan Agus Anggayana, S.Pd., M.Pd. yang merupakan Dosen Universitas Triatma Mulya dan Dosen Akademi Komunitas Manajemen Perhotelan Indonesia sekaligus awardee LPDP 2020.
Narasumber ketiga adalah Dr. Ade Sumiahadi, S.P., M.Si. yang merupakan Dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta dan awardee dari program Turkiye Scholarship 2015.
Dalam penyampaian materi webinar, I Wayan Agus Anggayana membuka dengan menjelaskan mengenai arti penting studi S3 bagi dosen serta menjawab salah satu pertanyaan yang sering ditanyakan dosen lain, yakni harus memilih S3 dulu atau ikut serdos dulu.
Dijelaskan bahwa berdasarkan pengalaman pribadinya, beliau mendapat beasiswa S3 di tahun 2017 dan lulus di tahun 2019. Beliau memilih tetap melanjutkan studi dengan beasiswa tersebut, setelah lulus baru kemudian mengikuti serdos.
“Jadi, ibu bapak sekalian jika ingin melanjutkan studi tapi belum serdos, lanjutkan (studi S3) saja. Nanti, di perjalanan seumpama sudah eligible terlihat di SISTER itu bisa mengikuti (serdos),” kata I Wayan Agus Anggayana.
Lebih lanjut, I Wayan Agus Anggayana juga menjelaskan pentingnya dosen memperhatikan linieritas pendidikan S2 dan S3 sebelum memutuskan studi lanjut dengan program beasiswa. Sebab, perlu disesuaikan dengan ketentuan PO PAK agar bisa mengajukan Guru Besar (Profesor).
Pada kesempatan yang sama, Vivin Zulfa Atina memberikan materi mengenai tips dan trik untuk meraih program beasiswa S3 bagi dosen. Dalam pembukaan, dirinya menjelaskan semua dosen bisa meraih program beasiswa sekalipun memiliki IPK tidak cumlaude.
“Seseorang yang punya IPK tidak cumlaude, apakah bisa punya kesempatan dapat beasiswa? Jawabannya bisa,” ungkap Vivin Zulfa Atina.
Lebih lanjut, Vivin juga menjelaskan pentingnya menjadikan upaya meraih program beasiswa S3 sebagai prioritas. Tujuannya, agar para dosen bisa menggunakan seluruh sumber daya yang dimiliki untuk mempelajari skema program beasiswa yang tersedia.
“Sebelum kita masuk ke tips dan trik (meraih beasiswa S3), ketika kita ngomongin tentang beasiswa S3, salah satu fondasi yang perlu kita bangun dari awal adalah bapak ibu harus meletakan impian ini di prioritas,” ungkapnya.
Berangkat dari dunia praktisi kemudian banting setir ke dunia akademik sebagai dosen, Vivin menjelaskan bahwa saat kali pertama meraih beasiswa BPI di tahun 2022, beliau belum memiliki banyak publikasi ilmiah. Namun, dirinya bisa lolos karena memang memiliki pengabdian, program, atau skill yang bermanfaat untuk masyarakat.
Sementara itu, Ade Sumiahadi yang merupakan awardee dari Turkiye Scholarship di tahun 2015 menjelaskan mengenai keuntungan bisa studi lanjut S3 di luar negeri. Terutama saat masuk ke perguruan tinggi yang menerima mahasiswa internasional dalam jumlah banyak.
Menurutnya, bisa kuliah di luar negeri membantu mendapatkan kegiatan kultural yang melibatkan kultural banyak negara. Sehingga, memberi wawasan dan pengalaman tersendiri. Selain itu, ada kesempatan ikut program internasional seperti Student Exchange.
Selain tiga program beasiswa S3 yang dibahas dalam webinar ini, tentu saja masih banyak program beasiswa lain yang bisa diakses para dosen. Harapannya, semakin banyak dosen di Indonesia menjadi penerima beasiswa untuk kemudian memiliki karir dan prestasi akademik yang cemerlang.
Mau menyelenggarakan webinar seputar jabatan fungsional, beasiswa untuk dosen hingga kepenulisan buku pendidikan? Tapi bingung menentukan narasumber yang ahli di bidangnya? Ajukan saja kerja sama dengan Dunia Dosen! Dunia Dosen akan memfasilitasi pemateri ahli dan bantu menyukeseskan program institusi Anda. Yuk, daftar melalui laman Kolaborasi Dunia Dosen sekarang juga!
Mengecek dan menyiapkan sumber pendanaan untuk kebutuhan biaya kuliah S3 tentu perlu dilakukan jauh-jauh hari…
Dosen yang mau melanjutkan studi pascasarjana tetapi sudah berkeluarga pasti akan diselimuti kebimbangan antara apakah…
Mengacu pada aturan terbaru, proses sampai persyaratan kenaikan jabatan Asisten Ahli ke Lektor mengalami beberapa…
Dosen di Indonesia tentunya perlu memahami prosedur dan ketentuan dalam perubahan status aktif dosen di…
Kejahatan phishing data tentunya perlu diwaspadai oleh siapa saja, termasuk juga kalangan akademisi. Terutama kalangan…
Sudahkah para dosen mengetahui bagaimana cara menambahkan buku ke Google Scholar? Hal ini tentu penting…