fbpx

Terbitkan buku lebih cepat HANYA 1 BULAN? Dapatkan fasilitas VIP ini secara GRATIS! Klik di sini

Dunia Dosen, Seputar Kehidupan Dosen Yang Perlu Anda Tahu

Dunia Dosen
Dunia Dosen

Dunia dosen lekat dengan kegiatan mengajar, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Lalu, apa dosen juga bisa bosan? Bagaimana gajinya?

Dunia Dosen? Bagaimana seluk beluk dunia dosen? Sebagai dosen, tentu banyak sekali kehidupan yang dijalani, baik kehidupan sehari-hari, termasuk kehidupan di kampus dan saat brsama keluarga. “Menjadi seorang dosen itu pasti enak.” Apakah hal tersebut yang terlintas di benakmu pertama kali jika mendengar kata-kata dosen? Kebanyakan orang pastilah berpikir demikian. Melihat seorang dosen yang terbayangkan adalah pekerjaan yang santai, perjalanan dalam dan luar negeri yang dibiayai, jam kerja yang sepertinya fleksibel.

Tahukah kamu bahwa menjadi seorang dosen di Indonesia itu tidak mudah? Tidak percaya? Kamu wajib menyimak seluk-beluk dunia dosen di Indonesia sebelum melakukan penilaian tersebut.

 

  1. Tingkat Pendidikan

Dunia dosen tentu lekat dengan kegiatan kuliah, memberikan ceramah di hadapan mahasiswa. Sudah pastilah seorang dosen harus lebih pintar dari mahasiswa dan mahasiswinya. Itu juga berarti seorang dosen seharusnya wajib untuk memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Seorang dosen seperti yang diatur dalam undang-undang harusnya minimal menempuh pendidikan Strata II atau lebih tinggi.

Jangan menilai bahwa kuliah di tingkat ini mudah lho. Menempuh pendidikan S2 atau lebih tinggi sangat menguras tenaga dan energi. Belum lagi tugas kuliah yang menumpuk dan terkadang seorang calon dosen yang menerima beasiswa harus memenuhi target nilai yang diberikan oleh lembaga pemberi beasiswa.

Selama masa kuliah, seringkali juga si calon dosen rela menjadi asisten dosen yang menggantikn dosen mengajar pada waktu-waktu tertentu. Menjadi asisten seorang dosen juga tidak mudah. Calon dosen harus membantu dosen tersebut bukan hanya ketika menggantikan mengajar, namun juga saat dosen tersebut melakukan pekerjaannya, si calon dosen wajib menawarkan diri untuk membantu.

 

  1. Jam Kerja Padat

Percayalah bahwa jam kerja fleksibel bagi dunia dosen itu hanya mitos. Kamu pasti sudah tahu bahwa terkadang sebuah perguruan tinggi memiliki jam kuliah pagi dan sore. Tahukan kamu jika dosen yang mengajar pada dua jam tersebut terkadang adalah dosen yang sama.

Itu artinya pemikiran bahwa jam kerja seorang dosen itu fleksibel salah besar. Bahkan seorang dosen yang belum menyandang status sebagai dosen tetap di perguruan tinggi manapun bisa saja mengajar di lebih dari satu perguruan tinggi.

 

Jumlah dosen yang tidak seimbang dengan jumlah mahasiswa juga merupakan salah satu penyebab jam kerja tinggi seorang dosen. Di perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa mencapai ratusan di salah satu jurusannya tidak jarang dijumpai dosen yang sering ‘mangkir’ dari kelas atau sangat sulit ditemui oleh mahasiswanya. Nah hal itu bukannya dilakukan dengan sengaja oleh seorang dosen, namun jam kerja padatlah yang menyebabkan hal tersebut.

 

  1. Rasa Bosan

Seorang mahasiswa bosan karena terus mengulang kelas yang sama. Apakah kamu juga tahu bahwa dosen bisa merasa bosan kepadamu. Apalagi jika kamu mengulang kelas lebih dari dua kali.

Dunia dosen memang lekat dengan kegiatan mengajar di kampus. Meski begitu, seorang dosen juga terkadang merasa jenuh ketika mengajar. Jangan kamu kira bahwa mengajar itu mudah. Menyampaikan sebuah materi agar dapat diterima oleh seluruh mahasiswa dan mahasiswi itu tidak mudah.

Ketika sedang menyampaikan materi kuliah namun tanggapan dari kelas tidak menarik, seorang dosen juga bisa tersinggung. Belum lagi jika mahasiswa tersebut sering kabur dari kelas. Menghadapi masalah-masalah seperti ini, bisa jadi seorang dosen juga terkadang jenuh sehingga menjadi seadanya saja dalam menyampaikan materi kuliah.

 

  1. Penelitian

Sesuai dalam yang diatur dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, seorang dosen wajib melakukan penelitian dalam periode waktu tertentu untuk meningkatkan mutu dari materi pendidikan perguruan tingkat lanjutan. Yang harus kamu tahu, penelitian ini tidak mudah. Penelitian ilmiah hampir sama dengan membuat skripsi bahkan lebih sulit. Bagi kamu yang sudah mendapatkan pengalaman ini, apakah kamu masih menganggap menjadi dosen itu mudah?

Sulitnya untuk membuat sebuah penelitian ilmiah ini dapat kamu lihat dalam jumlah dosen yang mengumpulkan penelitian ilmiah dibandingkan dengan jumlah dosen tersebut. Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Prof. Dr. Darsono pernah mengatakan bahwa masih banyak sekali dosen yang malas dalam melakukan penelitian ilmiah.

Kesulitan dalam melakukan riset dan juga padatnya jadwal bisa jadi merupakan faktor-faktor penghambat ini.

 

  1. Pengabdian Masyarakat

Selain mengajar, dunia dosen juga lekat dengan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat. Penelitian ilmiah dan pengabdian masyarakat adalah dua hal yang sebenarnya tidak dapat dipisahkan. Kedua hal ini juga diatur dalam Tridharma Perguruan Tinggi dan merupakan kewajiban setiap dosen untuk melakukannya.

Menjadi seorang dosen adalah komitmen untuk mengabdi pada Negara dalam upayanya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Maka dari itu memberikan dampak sosial yang bermanfaat bagi masyarakat adalah salah satunya. Memberikan pengetahuan yang bermanfaat untuk masyarakat adalah tugas setiap dosen.

 

  1. Kualitas

Kualitas dan materi kuliah adalah salah satu alasan apakah seorang dosen bahagia dengan pekerjaannya. Tidak sedikit dosen yang mengeluh tentang dukungan pemerintah terhadap pengadaan dan peningkatan materi perkuliahan. Sayangnya terkadang protes dosen tersebut hanya dianggap angin lalu oleh pemerintah.

Padahal sebagai pengajar yang berpengaruh besar terhadap tercapainya goal pemerintah yaitu tercetaknya lulusan perguruan tinggi yang berkualitas, hal ini harusnya menjadi prioritas pemerintah. Sangat sulit menjadi seorang pengajar seperti dosen apalagi jika tidak didukung oleh pemerintah dalam hal peningkatan mutu pengajaran.

Menyiapkan materi belajar tidak semudah yang kamu bayangkan. Salah jika kamu menilai bahwa dalam mengajar dosen hanya perlu menyalin apa yang ada di dalam buku tandon seorang dosen. Seorang dosen harus mampu memahami sepenuhnya dan mengelola informasi yang ada di dalam buku baru dapat menyampaikannya kepada mahasiswa dan mahasiswi yang ada di dalam kelas. Untuk memahami hal tersebut, diperlukan proses belajar berulang-ulang dengan menggunakan berbagai sumber yang berbeda-beda. Wah, ternyata dosen juga masih harus belajar ya!

 

  1. Gaji

Sssttt! Ternyata gaji seorang dosen itu tidak sebesar yang dibayangkan oleh kalian lho.

Beberapa artikel koran baik cetak maupun media online pernah mebahas seputar dunia dosen, khususnya terkait gaji dosen di Indonesia baik perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta masih dikategorikan standar. Bahkan jika seorang dosen dapat melakukan perjalanan baik dalam dan luar negeri, hal itu bisa jadi adalah fasilitas yang diberikan oleh perguruan tinggi tempatnya bekerja demi meningkatkan kualitas dosen tersebut.

Dosen-dosen di Indonesia juga mendapatkan kesempatan besar untuk melanjutkan sekolahnya ke tingkat yang lebih tinggi. Tentu saja hal ini akan mendapatkan pembiayaan sepenuhnya baik dari pemerintah ataupun dari perguruan tinggi.

Setelah membaca hal-hal diatas, masikah kamu beranggapan bahwa menjadi seorang dosen itu mudah? Mulai dari menempuh pendidikan hingga memutuskan mengabdi sebagai seorang dosen itu tidak mudah. Banyak tantangan baik dari luar maupun dari diri sendiri yang harus dihadapi sebagai seorang dosen. Namun pilihan menjadi seorang dosen adalah pengabdian dan dedikasi diri yang ditujukan demi mencapai cita-cita bangsa dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Jika kamu sedang duduk di bangku kuliah dan menganggap bahwa pekerjaan dosen adalah pekerjaan sepele yang membuatmu merasa tidak perlu menghormati dosenmu, cobalah untuk berpikir kembali.

Demikianlah artikel berjudul Seputar Dunia Dosen Yang Perlu Kamu Tahu! ini. Semoga bermanfaat.

Di tag :