Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) menggelar Diskusi Wawasan Kesehatan pada Sabtu, (21/3/2020). Dalam diskusi wawasan tersebut, dr. Corona Rintawan Sp.EM., sebagai salah satu pembicara utama mengatakan, Social Distancing menjadi syarat mutlak pencegahan Covid-19.
Ditengah wabah Covid-19 yang melanda Indonesia saat ini, UNISA menggelar Diskusi Wawasan Kesehatan secara online melalui live streaming Youtube Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Diskusi tersebut mengangkat tema ”Covid-19 dan Implikasinya Pada Kesehatan Fisik, Psikis, Sosial dan Spiritual”.
Dalam diskusi tersebut menghadirkan narasumber yang berkompeten antara lain dr. Corona Rintawan, Sp.EM., (Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center), Agil Dhimitra Aulia Dewi, MPH., (Ketua Program Studi Gizi Unisa) dan Drs. Sihono HT (Ketua Persatuan Wartawan Indonesia DIY).
dr. Corona Rintawan menjelaskan Covid-19 muncul di tahun 2019. Covid-19 dengan SARS dan H5NI sama-sama penyakit Flu, yang ada di hewan dan bisa menjangkiti manusia. Virus ini mudah menular melalui drophlet, angka mortalitas 3-4% dan sangat mudah menular.
Paling sering terjadi penyebaran pada acara perkumpulan massa, misal kerumunan. Sosial distancing merupakan strategi umum bila terjadi pandemik. ”Social Distancing menjadi syarat mutlak agar tidak terjadi penyebaran,” jelas dr. Corona.
Lebih lanjut Corona mengatakan, bahwa ketaatan melakukan sosial distancing mempengaruhi cepat atau lambatnya wabah ini berakhir. ”Kembali ke perilaku masyarakat, diri kita masing-masing, patuh atau tidak melakukan sosial distance/ jaga jarak,” kata Corona.
Manfaat Social Distancing antara lain kita terlindung dari paparan virus ini dan mengurangi resiko menularkan ke orang lain. Karena kadang seseorang tidak menampakkan gejala yang khas terpapar Covid-19. ”Jadilah pahlawan untuk diri kita sendiri, keluarga dan masyarakat dengan tetap di rumah saja, menjaga jarak dengan orang lain,” tutup dr. Corona di akhir diskusi.
Sementara itu Agil Dhimitra, memberikan tips menjaga imunitas antara lain mengkonsumsi makanan dengan sumber vitamin A, C yang banyak di temui pada buah dan sayur, selain itu zinc seperti daging ayam dan sebagainya. Juga menjaga pola makan yang teratur dengan komposisi yang komplit mengandung protein, sayur, buah, air putih yang cukup.
”Vitamin C yang paling tinggi jambu merah, brokoli, papaya, mudah didapatkan dimanapun,” kata Agil.
Sedangkan di situasi krisis seperti saat ini Sihono menghimbau kepada masyarakat agar lebih cerdas dan jeli mencari informasi yang dibutuhkan. Peran media salah satunya memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui terkait dengan virus Covid-19 ini, penyebarannya, pencegahannya dan sebagainya.
Untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut, media harus mencari narasumber yang berkompeten dalam bidang tersebut. Salah satunya bersinergi dengan pakar yang ada di Perguruan Tinggi. “Intinya media punya peranan penting dalam penanganan pandemik global ini,” jelas Sihono.
Dan masih banyak lagi yang dilakukan UNISA sebagai universitas bidang kesehatan yang peduli terhadap pandemic Coronavirus saat ini. Di antaranya yaitu, membentuk Satgas Covid-19, Produksi Hand Sanitizer, hingga Rekrutmen Relawan.
Ikhtiar UNISA Cegah Covid-19
Dilansir dari unisayogya.ac.id, UNISA Yogyakarta berupaya melakukan sosialisasi tindakan preventif mencegah Covid-19 antara lain, screening masuk area kampus dengan pengukuran suhu tubuh dan pemberian hand sanitizer, pembentukan satgas Covid-19, perkuliahan daring, pendaftaran mahasiswa baru online, pembuatan hand sanitizer dan masker yang akan dibagikan gratis.
Selain itu, UNISA Yogyakarta juga memberlakukan pembatasan akses masuk wilayah UNISA bagi yang tidak berkepentingan, sterilisasi dengan penyemprotan desinfektan, penggalangan dana serta pembentukan relawan Covid-19 Unisa dari unsur mahasiswa dan alumni.
Rektor UNISA Yogyakarta, Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat., menjelaskan UNISA serius melakukan pencegahan Covid-19. UNISA mengeluarkan beberapa surat edaran yang merupakan kebijakan pimpinan untuk mengatur keberlangsungan aktivitas di UNISA saat situasi krisis ini.
“Beberapa Surat Edaran antara lain yang mengatur mengenai mobilitas mahasiswa dan pegawai, perkuliahan daring, panduan work from home bagi pegawai hingga pemberian suplemen. Yang terakhir dikeluarkan pada 23 Maret 2020 adalah Surat Edaran yaitu tentang pembatasan secara penuh aktivitas dikampus UNISA,” jelasnya.
Lebih lanjut Warsiti menegaskan memperpanjang pemberlakuan pembelajaran daring dan menetapkan bekerja dari rumah hingga 16 Mei 2020. Kemudian menunda kegiatan non akademik hingga kondisi dinyatakan aman dan hal-hal yang bersifat teknis pengaturannya diserahkan ke Dekan atau kepala masing-masing unit kerja dengan tetap memperhatikan keselamatan diri dan tetap melakukan protokol kewaspadaan.
Upaya lainnya yang dilakukan UNISA yaitu program ”UNISA Memanggil”, rekruitmen mahasiswa, dosen dan alumni UNISA untuk menjadi relawan tenaga kesehatan yang diterjunkan ke beberapa rumah sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah. Tenaga yang dibutuhkan antara lain profesi ners, analis kesehatan, radiografer dan bidan. Adapun yang terpilih menjadi relawan adalah mereka yang memenuhi syarat dan ketentuan. Informasi selengkapnya dapat disakses di update.unisayogya.ac.id/covid19.