Depok – Para dosen Vokasi UI yang tergabung dalam tim Pengabdi Masyarakat menginisiasi Program Posyandu Remaja pada 2018 lalu dan berjalan sukses. Kini Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (Vokasi UI) kembali menambah Posyandu Remaja di tiga lokasi baru. Yaitu, di Kelurahan Pondok Jagung, Pondok Aren, dan Pondok Kacang Barat.
Penambahan ini berhasil terselenggara atas kerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan. Maka total hadir delapan Posyandu Remaja di Tangerang Selatan. Untuk itu, para dosen Vokasi UI tersebut memberikan pelatihan selama dua hari pada Jumat – Sabtu, 12 – 13 Juli 2019 dengan melibatkan 16 pemuda-pemudi yang ditunjuk sebagai kader. Pelayanan Posyandu Remaja dimulai pada akhir Juli 2019 dan diselenggarakan secara berkelanjutan setiap bulan bertempat di balai warga masing-masing kelurahan. Pelayanan Posyandu Remaja bersifat gratis untuk dapat diikuti oleh remaja usia 10-18 tahun.
Ketua Tim Pengabdi Posyandu Remaja, Badra Al Aufa, SKM., MKM., mengatakan, program ini adalah lanjutan dan pengembangan program yang dilakukan pada 2018 lalu, dimana posyandu remaja dibuka pada 3 lokasi yaitu di Kelurahan Serua, Sawah Baru, dan Cempaka Putih. Penambahan lokasi dilakukan karena antusiasme warga sangat positif ketika kesehatan anak-anak remaja mereka diperhatikan.
“Setiap bulannya hadir 30 hingga 50 remaja ke posyandu. Rata-rata mereka berkonsultasi tentang masalah pubertas, persepsi bentuk tubuh, dan penanganan anemia pada remaja putri,” ungkap lulusan tahun 2016 Magister Kesehatan Masyarakat, spesialisasi Mutu Layanan Kesehatan, Universitas Indonesia ini.
Ia melanjutkan, sama seperti di lokasi sebelumnya posyandu memberikan pelayanan melalui lima meja yaitu Registrasi, Pengukuran Antropometri (tensi darah, tinggi badan, berat badan, lingkar perut, lingkar lengan dan kadar Hb khusus remaja putri), pencatatan hasil ukur, pelayanan kesehatan/konseling dengan tenaga kesehatan dan diakhiri dengan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE). Dalam pelaksanaan tugasnya nanti para kader tetap didampingi petugas kesehatan dari Puskesmas setempat. Kegiatan KIE dilakukan melalui permainan kesehatan misalnya Ular Tangga Pentingnya Aktivitas Fisik dan Kartu Anti NAPZA.
“Posyandu Remaja juga memberikan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi remaja, gizi, pedoman hidup sehat (PKHS), Penyakit Tidak Menular (PTM), masalah kesehatan jiwa dan pencegahan penyalahgunaan NAPZA bagi remaja, serta menciptakan wadah bagi generasi muda di masing-masing kelurahan sebagai wadah pembinaan dan memahami pentingnya gaya hidup sehat,” ungkap perempuan 28 tahun kelahiran Lamongan, Jawa Timur tersebut.
Pihaknya berharap upaya pengabdian masyarakat yang dijalankan Dosen Vokasi UI ini dapat mendukung program Pemerintah dalam menjalankan pendekatan pelayanan kesehatan yang terintegrasi dan berkesinambungan (continuum of care) sesuai dengan Renstra Menteri Kesehatan RI tahun 2015-2019.
Sepanjang 2019, Program Pendidikan Vokasi UI akan melaksanaan 41 pengabdian masyarakat yang merupakan program Hibah Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI. Program-program yang dijalankan tersebar di seluruh Indonesia dan diharapkan mampu memberi kontribusi kepada masyarakat dan berkesinambungan. Sehingga memberikan dampak signifikan bagi penerima manfaat.
Redaksi
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…