Malang – Kabar baik datang dari Univeritas Kanjuruhan Malang (Unikama). Salah satu dosennya, Dr. Maris Kurniawati, S.Si., M.Kes., M.Si., meraih predikat cumlaude saat menyelesaikan pendidikan doktoral di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Ia berhasil meraih gelar tersebut dengan disertasi tentang cairan pembasmi jamur berbahaya.
“Saya lulus 8 semester, 3 tahun 10 bulan. Jadi bolak balik Malang dan Surabaya. Saya merasa sangat lega sudah berhasil menuntaskan pendidikan saya,” ungkap dosen pengajar Kimia di Program Studi S1 Pendidikan Fisika di Unikama tersebut. Dilansir unikama.ac.id.
Predikat cumlaude ini menggambarkan hasil dari usaha yang dilakukannya selama ini tidaklah sia-sia. Ia mendapatkan IPK 3.88 dan mengantongi predikat cumlaude. Saat sidang terbuka untuk gelar doktornya, ia menerangkan bahwa sedang dalam proses pembuatan obat untuk penyakit Kandidiasis. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Candida yang dapat mempengaruhi area kelamin, mulut, dan darah, umumnya berwarna merah atau putih yang membuat gatal dan iritasi.
“Jamur ini cukup berbahaya, kalau obat di pasaran hanya melemahkan saja. Kalau hasil penemuan saya ini jauh lebih mematikan dan juga mencegah pertumbuhannya kembali,” ujar Maris.
Obat yang berasal dari kloning enzim glukanase memang bisa dikembangkan untuk mengobati beragam penyakit, tidak hanya kandidiasis saja. Sehingga ia ingin mengembangkan penemuan tersebut sampai dapat diproduksi dan dikomersilkan karena hasil penemuannya ini mampu membunuh jamur-jamur yang berbahaya.
Sebelumnya Maris menempuh pendidikan sarjana dan dua magister di Univeritas Brawijaya Malang. Kemudian ia mengajar di Unikama serta memutuskan melanjutkan gelar doktoralnya ke program studi S3 Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Unair. Ia bersyukur mampu menyelesaikan program doktoral ini dengan kerja keras dan dukungan dari Unikama.
“Harapan ke depan, saya ingin melanjutkan penelitian dan terus berkontribusi bagi Unikama. Saya harap dengan gelar baru ini bisa bermanfaat dan berkolaborasi juga bersama disiplin ilmu lain untuk penelitian,” kata Maris kepada awak radarmalang.id. Sehingga nantinya diharapkan hasil penelitian-penelitiannya bisa diimplementasikan di dunia industri.
“Termasuk membuat jurnal-jurnal yang diterbitkan Internasional,” terang Maris. Ia juga mengharapkan bisa menulis jurnal lebih banyak lagi dari hasil penelitian-penelitiannya. Sejauh ini, Maris telah menulis beberapa karya bersama dengan dosen lain seperti The effect of juice mangosteen rind (Garcinia mangostana L.) to blood sugar levels and histological of pancreatic rats with the induction of streptozotocin tahun 2013, Xanthone Content in Mangosteen Fruit Juice (Garcinia mangostana L.) and Inhibitory Effect of Mangosteen Fruit Juice on Enzyme Activity (alpha)-Glukosidase tahun 2014, Agro Edu Wisata Desa Swaru Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur tahun 2018, dan sebagainya.
Redaksi