Pandemi COVID-19 membuat sejumlah tempat wisata ditutup. Tentu hal tersebut berdampak pada mata pencaharian pengelola. Baru-baru ini pemerintah akan menjalankan Era New Normal untuk memulihkan kondisi perekonomian. Menyambut hal itu, dosen UI lakukan pendampingan masyarakat (Pengmas) dengan membina pengelola wisata di Kemping Gunung Luhur Cisarua, Bogor.
Dosen Universitas Indonesia (UI) menjalankan program pendampingan masyarakat (pengmas) yang diperuntukkan bagi warga pengelola wisata yang mata pencahariannya terdampak pandemi COVID-19.
Tim pengmas UI yang terdiri dari pengabdi utama Murni Widyastuti, S.S., M.Hum, dari program studi Sastra Daerah untuk Sastra Jawa, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB UI), menjalankan sebuah program pendampingan masyarakat bagi Kelompok Tani Hutan Cikoneng untuk mengelola wisata alam “Gunung Luhur Smart Camp” pascapandemi COVID-19.
Pendampingan masyarakat yang dilakukan semenjak 2019 ini dilakukan di Desa Tugu Utara, Cisarua, Kabupaten Bogor. Tim pengmas UI mengusung program dengan tujuan mengubah paradigma culture of sharing menjadi culture of distancing.
Gunung Luhur Smart Camp merupakan lokasi wisata berbasis masyarakat yang menyuguhkan keindahan alam dan kesejukan udara yang terletak persis di samping perkebunan teh Gunung Kencana, Cisarua, Bogor.
Selain pemandangan yang indah, lokasi wisata ini juga menyediakan fasilitas perkemahan yang memadai sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Wisata ini dibangun sejak tahun 2018 dan mulai mendapatkan pembinaan Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM UI) pada tahun 2019.
Sebagai destinasi wisata yang tergolong sangat baru, musibah pandemi COVID-19 tentunya berimbas sangat besar pada pendapatan mereka. Berangkat dari permasalahan tersebut, Murni Widyastuti dan tim menjalankan program berupa edukasi wisata ekonomi di era new normal.
Murni menuturkan, sebagai tempat wisata baru, tentunya dampak pandemi COVID-19 ini sangat terasa, apalagi tempat wisata ini dibangun mandiri oleh komunitas masyarakat desa. UI sebagai mitra berkomitmen untuk membantu masyarakat dalam menghadapi dan mempersiapkan diri jelang menghadapi era normal baru pascapandemi COVID-19.
“Diharapkan upaya pendampingan ini turut membantu masyarakat, menekan dampak COVID-19 terhadap usaha wisata rintisan mereka,” tutur Murni.
Program dikemas berupa penyuluhan, pembekalan, dan pendampingan kepada masyarakat pengelola wisata alam. Tim Pengmas UI merekomendasikan sejumlah konsep pengelolaan agar dapat menyajikan pengalaman wisata baru dan individual-based, seperti perkemahan staycation yang jauh dari keramaian.
Wisata perkemahan ini menyajikan fasilitas yang memadai, seperti tenda dengan berbagai ukuran, kantung tidur untuk menjamin kehangatan dan kenyamanan pada saat tidur, kamar mandi dan toilet yang bersih, tempat ibadah, listrik 24 jam, serta pelayanan dari tim pengelola yang profesional, ramah, dan sigap, juga standar kesehatan dan standar kebersihan.
Lahan perkemahan seluas lebih dari 4 hektar juga mampu dikelola dengan tetap menerapkan prinsip social distancing. Para pengelola wisata juga telah diedukasi akan penanganan lokasi wisata dengan protokol kesehatan serta penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Dengan demikian, masyarakat pengelola wisata desa siap menerima kunjungan wisatawan ketika pemerintah telah mengizinkan dibuka di era normal baru.
Lebih lanjut, Murni mengungkapkan pihaknya akan mendorong para pelaku usaha agar dapat membuka peluang berupa penawaran paket-paket wisata yang menyediakan pengalaman berjarak. Dengan keunggulan wisata yang dimiliki, Murni yakin Gunung Luhur Smart Camp mampu mempersiapkan diri memasuki bisnis wisata di era normal baru.
Selain itu tim pendampingan masyarakat ini juga memberikan arahan-arahan dari pemerintah terkait pengelolaan wisata di era normal baru. Masyarakat Cikoneng Desa Tugu Utara merespons sangat baik akan program ini.
“Masyarakat Cikoneng Desa Tugu Utara merespons sangat baik akan program ini. Mereka berharap, pendampingan ini mampu membawa kesuksesan akan usaha wisata yang baru saja dirintis oleh mereka,” imbuhnya.
Sumber: ui.ac.id
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…
Pada saat memulai kegiatan perkuliahan, mahasiswa biasanya menerima dokumen bertajuk kontrak perkuliahan. Dokumen ini disusun…
Secara garis besar, kegiatan akademik dosen yang bersifat wajib ada tiga dan mengacu pada tri…
Mempertimbangkan penggunaan AI untuk membuat pertanyaan tentu menarik untuk dilakukan. Sebab, pada saat membuat pertanyaan…
Memahami apa saja isian data publikasi untuk kenaikan jabatan fungsional di SISTER tentu penting karena…
Sesuai dengan Kepmendikbud Nomor 500 Tahun 2024, salah satu indikator kinerja dosen adalah dosen menjadi…