Dosen termuda di dunia. Punya impian menjadi dosen? Maka kejarlah impian tersebut sedini mungkin, apalagi ada banyak dosen termuda di dunia yang beberapa berhasil memecahkan rekor. Siapa saja memiliki kesempatan untuk menjadi dosen. Memang ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, namun syarat tersebut tidak mencakup umur.
Terbukti dari banyaknya dosen yang sudah aktif mengajar meskipun memiliki usia yang sangat muda. Beberapa bahkan sudah mengisi jabatan Profesor yang diketahui sebagai jabatan akademik tertinggi bagi dosen. Di Indonesia sendiri, mayoritas dosen menjadi Profesor setelah menginjak usia kepala 5 ke atas.
Namun, beberapa nama yang dikenal oleh dunia akademik di berbagai negara berhasil menjadi profesor di usia sangat muda. Mereka tentunya menjadi panutan dan suri teladan yang baik, dan bisa menjadi motivasi bagi siapa saja yang punya mimpi menjadi dosen. Lalu, siapa saja sosoknya?
Berjuang menjadi dosen tentu tidak mudah, di Indonesia sendiri minimal sudah harus menyelesaikan pendidikan S2. Kemudian semakin susah lagi jika dihadapkan dengan jabatan akademik mulai dari Asisten Ahli, Lektor, Lektor Kepala, kemudian Guru Besar atau Profesor.
Saking sulitnya menjalani profesi dosen sambil tetap fokus mengejar jenjang kepangkatan. Tidak sedikit dosen di Indonesia dan bahkan dunia yang baru bisa menjadi Profesor di usia mendekati pensiun. Meskipun menjadi hal umum, dimana bisa memangku jabatan profesor di usia 50 tahunan bahkan 60 tahunan.
Namun, beberapa dosen di dunia ternyata menjadi dosen yang istimewa. Dikatakan demikian karena meskipun masih di usia belia mereka bisa menjadi dosen dan bahkan beberapa sudah menjadi Profesor. Berikut daftar dosen termuda di dunia yang dimaksudkan:
Dosen termuda di dunia yang pertama berada di Ukraina, yakni Vitaly Nechaev yang mulai mengajar perguruan tinggi di usia 11 tahun. Bahkan saat pertama kali mengajar sampai beberapa tahun awal karirnya sebagai dosen. Vitaly harus berdiri di atas kursi agar bisa dilihat oleh seluruh mahasiswa di kelas.
Usia 11 tahun tentu usia yang sangat muda, namun Vitaly sudah menunjukan kecerdasan dan kemampuannya menjadi dosen yang baik. Vitaly kemudian mendapat kesempatan mengajar di Universitas Nasional Cherkasy, Ukraina. Tepatnya mengajar mata kuliah sejarah di universitas tersebut.
Kecerdasan Vitaly membuatnya menjadi kebanggaan masyarakat di Ukraina. Kecerdasannya pula yang membuatnya menerima jam tangan dari Presiden Ukraina sebagai bentuk penghargaan di tahun 2012. Kecerdasan Vitaly dan kecakapannya dalam public speaking kemudian mengantarkannya menjadi dosen termuda di dunia.
Beralih ke Pakistan, lebih tepatnya di Peshawar ada satu lagi dosen muda dan bahkan termuda di tingkat dunia. Yakni Sabwoon Nangarai yang memang bukan orang asli Pakistan melainkan dari Afghanistan. Sabwoon merupakan pengungsi asal Afghanistan yang mendapat perlindungan di Pakistan.
Namun siapa sangka, meskipun berasal dari negara yang punya konflik panjang dan tidak berkesudahan sampai sekarang. Sabwoon tetap menjadi anak laki-laki yang berprestasi dan membanggakan warga negara Afghanistan sekaligus Pakistan. Sebab Sabwoon mendapatkan pendidikan di Pakistan sampai bisa mengajar sebagai dosen.
Kala itu Sabwoon baru menginjak usia 11 tahun ketika diberi kepercayaan untuk mengajar mahasiswa di University of Spoken English. Sabwoon mengajar bahasa Inggris, selain itu dirinya juga dipercaya untuk mengajar IT dan Kewirausahaan. Gaya mengajarnya bahkan sangat disukai mahasiswa di Pakistan.
Berikutnya adalah Alia Sabur yang tidak hanya dikenal sebagai salah satu dosen termuda di dunia namun juga Profesor termuda di dunia. Namanya bahkan masuk ke dalam Guinnes Book of Records karena berhasil menjadi Profesor termuda di dunia, yakni pada saat memasuki usia 19 tahun.
Alia mengikuti kelas akselerasi, pada saat masuk ke kelas 4 SD dirinya kemudian langsung loncat ke perguruan tinggi. Sehingga berhasil menyelesaikan studi S1, S2, maupun S3 di usia yang masih belia. Bahkan untuk gelar S1, Alia berhasil lulus dengan predikat Sum Cumlaude.
Setelahnya Alia kemudian aktif mengajar di Korea Selatan, tepatnya di Universitas Konkuk untuk mata kuliah Matematika. Dari sejumlah hasil wawancara, Alia mengaku menyukai kegiatan mengajar dan mencintai profesi dosen. Menurutnya, sebagai dosen dirinya bisa mendorong siapa saja membuat perbedaan.
Beralih ke Amerika Serikat, disini juga terdapat salah satu dosen termuda di dunia dan bahkan dosen yang berhasil menjadi profesor di usia 20 tahunan. Yakni Nelson Tansu. Dilihat dari namanya bisakah menebak Guru Besar di University Bethlehem, Pennsylvania 18015 ini berasal dari mana?
Sekilas, namanya mirip dengan orang Turki karena salah satu menteri di Turki bernama Tansu Ciller. Kemudian dengan adanya nama “Tansu” juga, di telinga banyak orang nama ini familiar dimiliki oleh orang Jepang.
Tidak heran yang banyak mengira jika dosen lulusan Applied Mathematics, Electrical Engineering and Physics (AMEP) merupakan dosen asal Turki atau Jepang. Namun, Nelson bukan dari Turki dan bukan juga dari Jepang. Melainkan dari Indonesia dan sampai sekarang masih berkebangsaan Indonesia.
Selain aktif mengajar di Pennsylvania, Amerika Serikat. Sosok Tansu juga dikenal sebagai Profesor muda karena memang menjabat sebagai Profesor di usia 26 tahun kala itu. Saat ini, selain sibuk mengajar Nelson juga sibuk menjadi pembicara di sejumlah seminar di berbagai negara.
Jika membahas daftar dosen termuda di dunia maka nama Eric Demaine dijamin tidak akan ketinggalan. Sosoknya juga masuk ke dalam daftar tersebut, bahkan di usia 20 tahun sudah bisa mengisi jabatan Profesor di Massachusetts Institute of Technology (MIT).
Eric berasal dari Kanada dan sejak berumur 7 tahun sudah menunjukan kejeniusannya dalam dunia akademik. Sejak masih di usia belia, Eric sering ikut sang ayah bepergian menjelajahi kawasan Amerika Utara sambil sekolah dan kuliah jarak jauh.
Hingga di usia 14 tahun, Eric berhasil menyelesaikan studi S1 di Dalhousie University, Kanada. Sejak saat itu juga dirinya menekuni profesi dosen di usia yang masih belasan tahun. Meskipun masa remajanya dihabiskan untuk belajar, namun Nelson bangga sekaligus bahagia karena sudah bisa menjadi Profesor di usia yang masih sangat muda.
Berikutnya adalah dosen dari Indonesia dan menorehkan prestasi akademik yang beragam, yakni Agung Pulung Sasmito. Agung masuk ke dalam daftar dosen termuda di dunia dan saat ini menjadi salah satu Profesor di McGill University saat menginjak usia 32 tahun.
Dulunya, Agung mengambil Studi S1 jurusan Teknik Fisika tahun 2001 di Universitas Gadjah Mada (UGM). Kemudian melanjutkan studi S3 di National University of Singapore (NUS) yang diselesaikan di tahun 2011. Baru kemudian mengajar dan menjadi peneliti di McGill University sampai sekarang.
Dari daftar dosen termuda di dunia tersebut, mana yang membuat kamu berkesan? Bisa jadi semua nama di atas sangat berkesan dalam hati dan ingatan. Jadikan sebagai motivasi agar selalu semangat belajar. Sehingga bisa sampai ke posisi tertinggi dalam karir di usia yang masih sangat muda.
Artikel Terkait:
6 Tips Personal Branding Bagi Dosen Muda
12 Artis yang Menjadi Dosen di Indonesia
15 Rekomendasi Jurusan Dosen yang Bisa Dipertimbangkan
6 Alasan Dosen Mengajar Dua Kampus di Tengah Kesibukan
Mengecek dan menyiapkan sumber pendanaan untuk kebutuhan biaya kuliah S3 tentu perlu dilakukan jauh-jauh hari…
Dosen yang mau melanjutkan studi pascasarjana tetapi sudah berkeluarga pasti akan diselimuti kebimbangan antara apakah…
Mengacu pada aturan terbaru, proses sampai persyaratan kenaikan jabatan Asisten Ahli ke Lektor mengalami beberapa…
Dosen di Indonesia tentunya perlu memahami prosedur dan ketentuan dalam perubahan status aktif dosen di…
Kejahatan phishing data tentunya perlu diwaspadai oleh siapa saja, termasuk juga kalangan akademisi. Terutama kalangan…
Sudahkah para dosen mengetahui bagaimana cara menambahkan buku ke Google Scholar? Hal ini tentu penting…