Medan – Dosen Universitas Negeri Medan (Unimed), Dr. Janner Raja Simarmata, S.T., M.Kom., mendukung adanya inisiasi dari rekan sejawatnya, Muhamamad Iqbal S.Sos., M.Si., untuk mengajak dosen produktif menulis buku dalam masa pandemic coronavirus saat ini. Buku yang akhirnya selesai ditulis dari dosen antar perguruan tinggi pada 21 April 2020 ini, berjudul “Pandemik Corona (Covid-19): Persoalan dan Refleksi”.
Janner sebagai pimpinan dan admin whatsapp grup dosen tersebut mengatakan, latar belakang diadakan proyek menulis buku bersama ini adalah untuk mengangkat fenomena yang terjadi di masyarakat akibat pandemic Covid-19. Yang bukan hanya saja menyangkut persoalan sosial, ekonomi, politik, tetapi juga berdampak pada dunia pendidikan yang harus memindah sistem perkuliahan tatap muka menjadi kuliah daring.
Sehingga para dosen yang tergabung dalam whatsapp grup (WAG) tersebut sering berdiskusi dan akhirnya mereka ingin mewujudkannya dalam sebuah buku. Dalam proyek tersebut, Muhammad Iqbal dan Janner melibatkan 23 Dosen dari 19 perguruan tinggi negeri maupun swasta untuk produktif menulis buku di Tengah Pandemic Coronavirus.
“Karena kami terdiri dari dosen berbagai displin ilmu dapat melihat dan mengkaji dari ilmunya masing-masing, baik dari sosial, ekonomi, hukum, pertanian dan bidang lainnya. Sehingga dalam menulis buku ini dilakukan secara kolaborasi dengan beberapa akademisi lintas perguruan tinggi di Indonesia. Melalui WAG yang difasilitasi oleh Peneberbit Yayasan Kita Menulis yang tergabung di dalamnya adalah 99% akademisi,” terangnya.
Janner mengungkapkan, ia dan Muhamamad Iqbal yang sama-sama dosen Unimed tersebut akhirnya sepakat untuk mengajak para dosen satu grup whatsapp untuk menulis tentang pandemic Coronavirus ini. Janner pun menyampaikan proyek menulis tersebut di grup whatsapp dan secara musyawarah menentukan batasan topik yang akan dibahas.
“Buku ini dikerjakan mulai 14 April dan naskah selesai dikumpulkan pada 21 April kemarin. Setelah dilakukan proses editing oleh Penerbit Yayasan Kita Menulis, pada 22 April kemarin buku ini didaftarkan ke Perpusnas untuk mendapatkan ISBN,” ungkapnya.
Adapun target pembacanya adalah selain untuk akademisi sudah tentu kepada masyarakat umum yang bisa diperoleh secara gratis. Untuk mendapatkannya, calon pembaca bisa mengunduhnya di laman kitamenuli.id
“Ditengah kesibukan sebagai dosen untuk mempersiapkan materi kuliah secara daring, namun kami (penulis-red) masih bisa menyempatkan menulis buku ini,” ujarnya.
Ia melanjutkan, secara khusus tugas dosen sudah dijelaskan dalam tridharma perguruan tinggi yaitu di mana dosen merupakan garda terdepan dalam melaksanakan tridharma, baik Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
“Untuk itu, masa-masa darurat seperti yang kita alami ini, bukanlah menjadi halangan bagi dosen produktif menulis buku,” ucap Dosen Unimed ini.
Dr. Ir. H. Sri Wiwoho Mudjanarko Rektor Universitas Narotama (UN) Surabaya memberikan apresiasinya atas apa yang ditulis oleh para rekan dosennya dan hal ini merupakan wujud sumbangsih buah pemikiran anak bangsa lintas perguruan tinggi yang peduli akan permasalahan yang dihadapi negeri tercinta.
Ia menyebut, langkah-langkah dari beberapa dosen yang menuliskan buku ini harus diapresiasi. Karena telah meluangkan waktunya untuk menulis dan tentunya ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa, dosen, praktisi, pelaku bisnis dan perguruan tinggi.
“Semoga karya kecil ini dapat menambah khazanah pustaka yang bisa menjadi referensi bagi para pembaca dari semua kalangan terutama akademisi dan juga menjadi produk intelektual yang bermakna dan sebagai catatan amal baik bagi penulisnya,” imbuh Rektor Universitas Narotama yang juga sekaligus memberikan kata sambutan pada buku ini.
Salah satu penulis, Agung Purnomo MBA Wakil Rektor Universitas Bahaudin Mudhary Madura (UNIBA Madura) menuturkan di saat WFH kala pandemi COVID-19 ini, peluang besar bagi pejabat struktural untuk produktif menulis dan melakukan riset karena lebih punya banyak waktu.
“Namun, bagi yang ingin menyempatkan untuk menulis atau riset, masih ada peluang kalau ada komitmen. Umumnya, yang saya jalani sebagai struktural biasanya menulis diluar jam kerja,” katanya.
Ia pun melanjutkan, berbeda dengan teman-teman yang belum menjabat, bisa menulis fulltime di jam kerja. Memang tidak gampang, ketika badan sudah lelah di malam hari, masih berusaha alokasikan waktu untuk menulis.
“Semoga pemikiran, renungan dan refleksi sederhana penulis dari seluruh daerah di Indonesia ini dapat memberi manfaat bagi pemangku kepentingan dan masyarakat Indonesia, agar dapat menjalani dan menghadapi pandemi COVID-19 lebih sabar, bijak, adil, dan profesional,” sambungnya.
Dr. Tasnim Ketua STIKES Mandala Waluya Kendari menuturkan, dalam dosen produktif menulis buku memang membutuhkan komitmen bersama. Karena dengan begitu akan membantu membangun budaya menulis, apalagi dikerjakan dalam sepekan.
“Kedepannya kolaborasi dalam penyusunan buku ini terus berkembang dan menjadi centra penciptaan karya-karya ilmiah dalam bentuk book chapter dan bisa sampai taraf international,” harapnya.
Muhammad Iqbal inisiator dari penulisan kolaborasi buku ini menuturkan bahwa dalam penulisan buku ini melibatkan 23 penulis dari lintas perguruan tinggi dan lintas bidang ilmu, buku ini juga dapat diunduh secara gratis di situs web dengan tautan http://kitamenulis.id/.
“Buku setebal 198 halaman ini ber-ISBN dan E-ISBN dan berisi kajian tentang persoalan pandemi Covid-19 dalam perspektif berbagai displin ilmu, mulai dari persoalan-persoalan yang terjadi di tengah masyarakat sampai repleksi dan pascapademi dan terima kasih kepada penerbit Kita Menulis yang telah menerbitkannya,” ucap dosen Antropologi Unimed ini.
Berikut adalah perguruan tinggi yang terlibat dalam penulisan buku ini, Politeknik Ganesha Medan, Politeknik Palcomtech, Politeknik Pos Indonesia, Poltekkes Kemenkes Semarang, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mandala Waluya Kendari, UIN Suska Riau, Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi, Universitas Asahan, Universitas Bina Darma, Universitas Bina Nusantara, Universitas Budi Luhur, Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan, Universitas Islam Sumatera Utara, Universitas Nahdlatul Wathan Mataram, Universitas Negeri Medan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Universitas Pembangunan Panca Budi Medan, Universitas Samudra, Universitas Sumatera Utara. (duniadosen.com)
Mengecek dan menyiapkan sumber pendanaan untuk kebutuhan biaya kuliah S3 tentu perlu dilakukan jauh-jauh hari…
Dosen yang mau melanjutkan studi pascasarjana tetapi sudah berkeluarga pasti akan diselimuti kebimbangan antara apakah…
Mengacu pada aturan terbaru, proses sampai persyaratan kenaikan jabatan Asisten Ahli ke Lektor mengalami beberapa…
Dosen di Indonesia tentunya perlu memahami prosedur dan ketentuan dalam perubahan status aktif dosen di…
Kejahatan phishing data tentunya perlu diwaspadai oleh siapa saja, termasuk juga kalangan akademisi. Terutama kalangan…
Sudahkah para dosen mengetahui bagaimana cara menambahkan buku ke Google Scholar? Hal ini tentu penting…
View Comments